Banda Aceh (ANTARA News) - Pengamat Indonesia (Indonesianis) Sidney Jones menyatakan, Indonesia merupakan negara terbaik dalam upaya melakukan pemberantasan terorisme.
"Dari sisi hukum, upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia memberantas terorisme sangat bagus jika dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Menurut dia, kinerja aparat keamanan Indonesia dalam memberantas teroris patut diapreasiasi, meski saat pelumpuhan teroris ada yang tewas tertembak.
"Saya mengagumi kinerja aparat Densus 88," ujar pengamat masalah terorisme yang juga peneliti senior di International Crisis Group (ICG).
Terkait dengan pelanggaran Hak Azazi Manusia (HAM) saat dilakukan penembakan yang menewaskan teroris, Sidney Jones mengungkap bahwa itu harus dilihat dari kasus per kasus, sehingga bisa mendeteksi apakah adanya pelanggaran HAM atau tidak.
Selain itu, ia menilai, dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia salah satu daerah yang sedikit aman dari terorisme adalah Aceh, namun bukan berarti Aceh tidak ada teroris.
"Saya pernah pertama kali ke Aceh 1978, kehidupan orang Aceh dari saat itu hingga sekarang iman dan agamanya sangat kuat, mereka sangat toleran dengan siapa pun, sehingga potensi adanya teroris di Aceh tidak besar," kata Sidney Jones.
Ia menyarakankan, untuk menyadarkan pelaku terorisme itu perlu dilakukan pendekatan melalui kearifan lokal, karena semua daerah di Indonesia memilikinya.
Untuk itu, penerapan kearifan lokal merupakan salah satu solusi mengantisipasi terorisme, kata Sidney Jones.
"Proes penerapannya tidak boleh dilakukan secara setengah tapi harus sempurna agar membuahkan hasil maksimal," katanya menambahkan.
(T.ANT-286/H011)
"Dari sisi hukum, upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia memberantas terorisme sangat bagus jika dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Menurut dia, kinerja aparat keamanan Indonesia dalam memberantas teroris patut diapreasiasi, meski saat pelumpuhan teroris ada yang tewas tertembak.
"Saya mengagumi kinerja aparat Densus 88," ujar pengamat masalah terorisme yang juga peneliti senior di International Crisis Group (ICG).
Terkait dengan pelanggaran Hak Azazi Manusia (HAM) saat dilakukan penembakan yang menewaskan teroris, Sidney Jones mengungkap bahwa itu harus dilihat dari kasus per kasus, sehingga bisa mendeteksi apakah adanya pelanggaran HAM atau tidak.
Selain itu, ia menilai, dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia salah satu daerah yang sedikit aman dari terorisme adalah Aceh, namun bukan berarti Aceh tidak ada teroris.
"Saya pernah pertama kali ke Aceh 1978, kehidupan orang Aceh dari saat itu hingga sekarang iman dan agamanya sangat kuat, mereka sangat toleran dengan siapa pun, sehingga potensi adanya teroris di Aceh tidak besar," kata Sidney Jones.
Ia menyarakankan, untuk menyadarkan pelaku terorisme itu perlu dilakukan pendekatan melalui kearifan lokal, karena semua daerah di Indonesia memilikinya.
Untuk itu, penerapan kearifan lokal merupakan salah satu solusi mengantisipasi terorisme, kata Sidney Jones.
"Proes penerapannya tidak boleh dilakukan secara setengah tapi harus sempurna agar membuahkan hasil maksimal," katanya menambahkan.
(T.ANT-286/H011)
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2011
Judul asli: Pemberantasan teroris di Indonesia terbaik
Komentarku ( Mahrus ali ):
Pemberantasan teroris di Indonesia terbaik, tapi pemberantasan koruptor mandek di tengah jalan, dan termasuk terjelek. Di sisi lain , pengadaaan kemungkaran dan kedurhakaan kepada Allah termasuk dlm rank tinggi. Inna lillah bukan al hamdulillah. Apalagi pengadaan kebid`ahan dan kesyirikan menjamur bukan pengadaan tauhid dan sunnah yang kini malah di intai dan di tuduh teroris. Waspadalah ancaman Allah dan lupakan ancaman setan manusia. Allahj berfirman:
)وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللهُ وَاللهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ(54)
Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.[1]
وَقَدْ مَكَرُوا مَكْرَهُمْ وَعِنْدَ اللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِنْ كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ الْجِبَالُ(46)
Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung dapat lenyap karenanya.[2]
Artikel Terkait
terorisme
- Wanita pelaku bom istana di buat - buat oleh orang jahat tuk jelekkan Islam
- Masjid Islamic Center di Florida Dibakar, Tak Ada yang Menyebutnya Terorisme?
- Isu Radikalisme dan terorisme untuk hancurkan Islam
- Bendera Laskar Hizbullah Indonesia dulu
- Kronologi kematian Siyono
- teroris itu untuk merangi muslim bukan untuk Katholik
- Muslim bukan teroris
- BREAKING: Rusia Bunuh 3.049 Orang di Suriah dalam Tempo 3 Bulan [LAPORAN]
- Siapakah dalang teroris
- OPM Tebar Ancaman Perang Terbuka dengan TNI dan Polri
- CIIA: Demi investasi, Indonesia jual isu terorisme di forum APEC -
- PBNU: Penanganan Terorisme Jangan Bersifat Represif
- Analisa CIIA: Donasi Gerakan Islam dapat terkena sanksi melebihi kejahatan Korupsi
- MEMBEDAH AKAR JARINGAN TERORIS AL-QAIDAH
- HASMI teroris settingan non muslim
- Kasus teroris Solo settingan non muslim
- Kasus Solo bermuatan politik strategis.
- Siapa dibalik kasus teroris Solo
- Kedustaan dalam kisah kematian Bin Laden
- Al-Qaidah bikinan CIA sendiri
- 900 Masjid Ditutup oleh pemerintah.tapi Nightclub tetap buka
- Polisi Gresik Tangkap Truk Bawa Ribuan Peluru dari Solo
- Diculik Saat Menuju Masjid Mau Jum’atan
- Terorisme strategi musuh Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan