jamaah haji wukuf di Arafah
SURABAYA I SURYA Online - Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat hingga Senin pukul 20.19 waktu Arab Saudi atau Rabu (8/11) pukul 00.19 WIB sebanyak 143 orang. Dengan rincian 138 orang haji reguler dan lima orang haji khusus. Dari jumlah itu terbanyak dari jamaah haji asal embarkasi Surabaya Jawa Timur.
Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama di Mekkah, menunjukkan, jamaah yang meninggal terbanyak berasal dari embarkasi Surabaya yakni 33 orang, embarkasi Jawa Barat dan Solo masing-masing 20 orang, embarkasi DKI Jakarta 16 orang, embarkasi Medan dan Makassar masing-masing 12 orang, serta embarkasi Batam delapan orang.
Jamaah yang wafat di Mina tercatat 16 orang dan di Arafah dua orang, sehingga mereka wafat saat sudah menjalankan wukuf saat puncak haji.
Sementara jamaah sisanya wafat sebelum wukuf di Arafah, yaitu di Mekkah 96 orang, di Madinah 24 orang, dalam perjalanan Indonesia menuju Arab Saudi empat orang, dan di Jedah satu orang.
Penyakit terbanyak yang diderita jamaah wafat adalah sistem sirkulasi 108 orang, sistem pernafasan 25 orang, serta penyakit endkrin nutrisi dan metal empat orang. Jamaah yang wafat terbanyak adalah pria sebesar 99 orang dan 44 orang jamaah wanita.
Dr Fatkhul Arif humas PPIH Embarkasi dikonfirmasi selasa (8/11/2011), membenarkan data tersebut. Menurutnya, dari data yang ada, Jamaah yang wafat terbesar karena faktor usia risiko tinggi (lanjut usia).
“Yang wafat, usai 60 tahun ke atas sebanyak 99 orang, disusul usia 50-59 tahun sebesar 36 tahun, usia 40-49 tahun sebesar tujuh orang serta dibawah 40 tahun satu orang,”jelasnya.
“Yang wafat, usai 60 tahun ke atas sebanyak 99 orang, disusul usia 50-59 tahun sebesar 36 tahun, usia 40-49 tahun sebesar tujuh orang serta dibawah 40 tahun satu orang,”jelasnya.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Jamaah haji yang meninggal di tanah suci termasuk mati di jalan Allah, bukan di jalan setan, karena sedang melaksanakan haji yang di perintahkan oleh Allah dan di benci oleh setan manusia. Allah berfirman dalam ayat:
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.[1]
Kecuali bila jamaah haji tsb dari syi`ah yang syirik, ahli bid`ah dan syirik, maka terhapus seluruh upaya dan amaliahnya.. Allah berfirman dalam surat Zumar 65-sbb.
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelum mu: "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.
Nabi Muhammad saja bila menjalankan kesyirikan akan merugi dan amal perbuatannya terhapus,apalagi umatnya. Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan