Kamis, November 03, 2011

Sekjen PBB Mendesak Libya untuk Mengamankan Senjata Gaddafi


Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Rabu kemarin (2/11) mendesak para pemimpin baru Libya agar segera mengamankan senjata kimia, bahan nuklir dan rudal, beberapa di antaranya telah tersimpan selama perang sipil delapan bulan yang menggulingkan rezim Muammar Gaddafi.
Ban mengatakan dia didorong oleh janji dari pemimpin sementara Libya, Mustafa Abdul Jalil, untuk melindungi situs senjata peninggalan Gaddafi. Tapi tanpa jaminan terkait rudal dan amunisi yang lain yang masih ditemukan baru-baru ini, memicu kekhawatiran bahwa senjata itu dapat jatuh ke tangan yang salah.
Abdul Jalil mengatakan Libya menginginkan masyarakat internasional untuk melepaskan milyaran dolar aset Libya yang dibekukan selama perang. "Kami memiliki banyak saran tentang bagaimana menemukan dan mengendalikan senjata," katanya kepada wartawan pada konferensi pers bersama dengan Ban. "Namun, kurangnya dana mencegah kami dari melakukan banyak hal saat ini."
Awal pekan ini, pejabat Libya mengatakan mereka menemukan dua situs senjata kimia, bersama dengan 7.000 drum uranium mentah.
Ban mengatakan ia mengangkat isu senjata dengan Abdul Jalil berulang kali, termasuk pada hari Rabu kemarin. "Hal ini sangat penting bahwa semua bahan-bahan ini harus sangat hati-hati disikapi," kata Ban.
PBB mengatakan pihaknya siap membantu Libya dalam transisi ke demokrasi, termasuk pelatihan polisi, persiapan untuk pemilihan umum dan penyusunan konstitusi.
"Kami di sini untuk membantu," kata Ban, memuji Libya atas keberanian dan tekad mereka dalam mengusir Gaddafi.
Sekjen PBB juga menyampaikan keprihatinan tentang pertumpahan darah di Suriah, di mana Presiden Bashar Assad telah melakukan penumpasan brutal terhadap para demonstran anti-pemerintah.
"Pembunuhan orang-orang Suriah harus segera dihentikan," kata Ban, menambahkan bahwa ia telah membicarakan hal ini dengan Assad. "Dia tidak menepati janjinya," kata Ban tentang pemimpin Suriah.(fq/ap)
eramuslim
Komentarku ( Mahrus ali ) :
situs senjata peninggalan
مَوْقِع بَقَايَا اَسْلِحَة


Dalam artikel itu di katakan :
PBB mengatakan pihaknya siap membantu Libya dalam transisi ke demokrasi, termasuk pelatihan polisi, persiapan untuk pemilihan umum dan penyusunan konstitusi.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
     Bantuan itu akan mengajak kepada kekufuran dan kedurhakaan kepada Allah,bukan taat dan patuh kepadaNya, bukan mengajak kepada keislaman. Demokrasi yang sudah di peraktekkan di barat sendiri bukan lainnya membikin mereka sendiri menderita,bukan membahagiakan atau memakmurkan. Ia membikin mereka rusak moral, bukan memperbaikinya, tapi merobah moral yang baik menjadi lebih jelek.    Kaum kapitalis di kalangan mereka semakin jahat, lihat saja kasus di Amirika saat ini. Demokrasi adalah memilih suara mayoritas, ia bertentangan dengan ayat :
  وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي اْلأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلاَّ يَخَْرُصُون
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).

   Pilihan dengan suara  terbanyak adalah menyesatkan sekali , Bandit sepuluh , orang saleh satu , maka yang di menangkan adalah suara bandit , lalu kebenaran terpendam , kesalahan membudaya .

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan