SIKAP YANG BIJAK
Oleh Faizah
Kata Sambutan :
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ َنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا فمَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah, kita memujinya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidk ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberi petunjuk (hidayah). Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk di sembah, kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amma ba’du
Kebijaksanaan sangatlah dibutuhkan apalagi sebagai pimpinan, oleh karena itu perlu saya ketengahkan :
1. Kisah Nabi Yusuf a.s.
2. Pesan Allah kepada Nabi Dawud a.s.
I. Kisah Nabi Yusuf a.s.
Allah telah menerangkan cerita Nabi Yusuf dalam Q.S. Yusuf. Sejak kecil sudah mendapat kasih sayang dari sang ayah (Nabi Ya’qub) melebihi dari semua saudaranya. Mungkin karena sifatnya yang terpuji, disertai kecakapannya yang luar biasa. Sampai ibu angkatnya pun terpesona olehnya, namun Yusuf mampu untuk menolak ajakannya. Akhirnya ibu angkat Yusuf mendatangkan para wanita. Bagaimana sikap mereka? Lihat dalam Q.S. Yusuf (31-34).
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka". Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia".
قَالَتْ فَذَٰلِكُنَّ الَّذِي لُمْتُنَّنِي فِيهِ ۖ وَلَقَدْ رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ فَاسْتَعْصَمَ ۖ وَلَئِنْ لَمْ يَفْعَلْ مَا آمُرُهُ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا مِنَ الصَّاغِرِينَ
Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina".
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh".
فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Keterangan : Untungnya beliau tidak ada fotonya. Begitu juga seluruh utusan dan para khalifah. Hal ini gak beda dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِي اللَّه عَنْهَا أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّهَا اشْتَرَتْ نُمْرُقَةً فِيهَا تَصَاوِيرُ فَلَمَّا رَآهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ عَلَى الْبَابِ فَلَمْ يَدْخُلْهُ فَعَرَفْتُ فِي وَجْهِهِ الْكَرَاهِيَةَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ وَإِلَى رَسُولِهِ صَلَّى الله عليه وَسَلَّمَ مَاذَا أَذْنَبْتُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَالُ هَذِهِ النُّمْرُقَةِ قُلْتُ اشْتَرَيْتُهَا لَكَ لِتَقْعُدَ عَلَيْهَا وَتَوَسَّدَهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى الله عليه وَسَلَّمَ إِنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُعَذَّبُونَ فَيُقَالُ لَهُمْ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ وَقَالَ إِنَّ الْبَيْتَ الَّذِي فِيهِ الصُّوَرُ لَا تَدْخُلُهُ الْمَلَائِكَةُ *
Dari Aisyah ra , sesungghuhnya dia memberitahu bahwa dia telah membeli bantal sandaran bergambar. Ketika Rasulullah SAW melihatnya , beliau berdiri dimuka pintu dan tidak memasukinya. Lantas aku mengetahui wajahnya terdapat tanda tidak suka. Aku berkata : “Wahai Rasulullah ! Aku bertaubat kepada Allah dan RasulNya , apakah dosaku ?Rasulullah SAW bersabda :” Apa ini bantal sandaran ?”. Aku berkata : “ Aku membelinya untukmu agar kamu bisa duduk dan berbantal dengannya “.Rasulullah SAW bersabda : “ Sesungguhnya orang –orang yang memiliki gambar – gambar ini pada hari kiamat akan disiksa lalu di katakan kepada mereka :” Hidupkan apa yang telah kamu ciptakan !(gambar ). Sesungguh nya rumah bergambar tidak akan dimasuki malaikat .[1]
Keterangan : Foto memang berdampak negatif. Contoh : Menyebarnya film-film porno dan pakaian-pakaian yang tidak menutupi fisik wanita , pergaulan bebas yang merusak keluarga muslim, cara merampok dan sebagainya) melalui gambar-gambar koran, majalah , TV, Vidio , termasuk gambarnya para kiyai . Yang seperti itu populer tapi keliru , ia tidak asing lagi bagi masarakat kita .
Karena ada hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim sbb:
مَنْ سَنَّ فِي اْلإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي اْلإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ
Barang siapa melakukan suatu perbuatan baik dalam Islam akan mendapat pahalanya dan pahala orang yang menjalankannya tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka . Barang siapa yang melakukan perbuatan jelek akan mendapat dosanya dan dosa orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun . [2]
:
Keterangan :
Non Muslim sengaja memjelekkan ajaran-ajaran Islam yang benar dan baik) hingga orang Islam banyak yang menjadi korban dan meniru kultur Barat , dan orang – orang barat akan terus makar dan tidak berhenti sedikitpun dlm merusak kaum muslim alias terus benci dan tak kan rela . Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah 120, S. ke 2 :
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.[3]
Padahal Islam sudah diberi oleh Allah cermin yang baik (Rasul) akhlaknya yang terpuji, suatu contoh dalam hadits
حَدَّثَنَا أَصْبَغُ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنَا أَبُو يَحْيَى هُوَ فُلَيْحُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ هِلَالِ بْنِ أُسَامَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبَّابًا وَلَا فَحَّاشًا وَلَا لَعَّانًا
…………….. Dari Anas bin Malik ra berkata :Nabi SAW bukan orang yang suka mencaci , suka mengeluarkan kata keji atau melaknat . HR Muslim
Keterangan : Maka salah besar bagi orang-orang yang suka melaknat Abu Bakar, Umar, Usman, Aisyah. Padahal Aisyah sudah termasuk wanita yang dijanjikan dapat pahala yang besar sebagaimana disebutkan dalam Q.S. Al-Ahzab 29
وَإِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ فَإِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِلْمُحْسِنَاتِ مِنْكُنَّ أَجْرًا عَظِيمًا
Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar.[4]
Di dukung dengan hadis :
Aisyah seraya berkata :
إِنِّي ذَاكِرٌ لَكِ أَمْرًا فَلَا عَلَيْكِ أَنْ لَا تَسْتَعْجِلِي حَتَّى تَسْتَأْمِرِي أَبَوَيْكِ وَقَدْ عَلِمَ أَنَّ أَبَوَيَّ لَمْ يَكُونَا يَأْمُرَانِي بِفِرَاقِهِ قَالَتْ ثُمَّ قَالَ إِنَّ اللَّهَ قَالَ ( يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ ) إِلَى تَمَامِ الْآيَتَيْنِ فَقُلْتُ لَهُ فَفِي أَيِّ هَذَا أَسْتَأْمِرُ أَبَوَيَّ فَإِنِّي أُرِيدُ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالدَّارَ الْآخِرَةَ *
”Sesungguhnya aku menyebutkan perkara kepadamu , jangan tergesa – gesa hingga kamu bermusawarah kepada ayahmu , lantas dua ayat perintah memilih di bacakan . Lantas Aisyah berkata :”Untuk masalah ini , aku perlu bermusawarah kepada kedua orang tuaku ? Sesungguhnya aku memilih Allah dan RasulNya dan desa akhirat.
Rasul bergembira sekali , lalu menyampaikan ayat tersebut kepada istri lainnya , lalu mereka juga memilih Nabi SAW.
II. Pesan Allah kepada Nabi Dawud a.s.
Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Shod 26
يَادَاوُدُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي اْلأَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلاَ تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ إِنَّ الَّذِينَ يَضِلُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا نَسُوا يَوْمَ الْحِسَابِ(26)
Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.[5]
Keterangan : Perintah Allah agar menghukumi manusia dengan adil (benar) dan janganlah menuruti hawa nafsu (memang sikap inilah yang menyebabkan manusia besok di hari kiamat akan dapat naungan dari Allah sebagaimana hadits :
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ إِلَى نَفْسِهَا قَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسْجِدِ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِي خَلَاءٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan ArasyNya, di saat tidak ada naungan kecuali naunganNya :
1. Imam yang adil. (Pemimpin yang adil )
2. Pemuda yang tiap harinya beribadah pada Allah.
3. Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung.
1. Imam yang adil. (Pemimpin yang adil )
2. Pemuda yang tiap harinya beribadah pada Allah.
3. Dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung.
4. Orang lelaki yang diajak oleh wanita cantik untuk menggaulinya, namun lelaki itu berkata ;
sesungguhnya aku takut kepada siksaan Allah
5. lelaki bersedekah (dengan tangan kanannya,(lantas tangan kirinya tidak mengetahai (bersedekah dengan cara samar )
5. lelaki bersedekah (dengan tangan kanannya,(lantas tangan kirinya tidak mengetahai (bersedekah dengan cara samar )
6. Lelaki yang hatinya selalu tertarik untuk pergi ke masjid (Sering berjama'ah di dalamnya )
7. Orang yang mengingat pada Allah di tempat sunyi lantas air matanya bercucuran.HR. Bukhari dan Muslim [6]
Keadilan dan ketaatan adalah suatu perintah yang harus dilaksanakan sebagaimana dicantumkan dalam Q.S. An-Nisa’ 58-59 :
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.[7]
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. [8]
Keterangan : 1) Sikap adil yang bikin manusia / rakyat aman dan bahagia (sejahtera). Sehingga tidak ada suap menyuap karena hal itu berbahaya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits :
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الرَّاشِيَ وَالْمُرْتَشِيَ
Rasulullah SAW melaknat kepada penyuap dan penerimanya [9]
Ingatlah firmanNya :
وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوافَرِيقًا مِنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.[10]
2) Ketaatan yang menyebabkan manusia bisa masuk surga sebagaimana hadits :
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى *
Seluruh umatku akan masuk ke surga kecuali orang yang tidak mau .Para sahabat bertanya :” Wahai Rasulullah! Siapakah orang yang tidak mau ? “. Rasulullah SAW bersabda :”Barang siapa taat kepadaku akan masuk surga . Barang siapa berma`siat berarti telah menentang [11]
Keterangan : Kalau bicara tentang surga yang begitu mewah dan indah, seakan-akan kita rela untuk mengorbankan apa yang kita senangi (punyai). Lihat dalam Q.S. Al-Waqi’ah 15-24.
عَلَى سُرُرٍ مَوْضُونَةٍ مُتَّكِئِينَ عَلَيْهَا مُتَقَابِلِينَ يَطُوفُ عَلَيْهِمْ وِلْدَانٌ مُخَلَّدُونَ بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِينٍ لَا يُصَدَّعُونَ عَنْهَا وَلَا يُنْزِفُونَ وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ وَحُورٌ عِينٌ كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Mereka ( disurga )berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata, seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda, dengan membawa gelas, cerek dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk, dan buah-buahan yang mereka pilih, dan daging burung yang mereka inginkan. Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. Sebagai balasan atas perbuatan mereka[12]
وَأَصْحَابُ الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ وَظِلٍّ مِنْ يَحْمُومٍ لَا بَارِدٍ وَلَا كَرِيمٍ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُتْرَفِينَ وَكَانُوا يُصِرُّونَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيمِ وَكَانُوا يَقُولُونَ أَئِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَئِنَّا لَمَبْعُوثُونَ
Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu. Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewah. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar. Dan mereka selalu mengatakan: "Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?,
Malaikat berdoa untiuk orang – orang yang bertobat sbb :
رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
“Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala,[13]
رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
40.8. ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ´Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
وَقِهِمُ السَّيِّئَاتِ ۚ وَمَنْ تَقِ السَّيِّئَاتِ يَوْمَئِذٍ فَقَدْ رَحِمْتَهُ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
. 40.9. dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar". 40.9.
Semoga bermanfaat .
[1] Bukhori / Buyu`./ 2105. Muslim / libas / 2107 .Ahmad / Baqi musnad Ansor / 25559. Malik / Jami` / 1803.
[2] Muslim 1017
[3] Ali imran 120
[4] Alahzab 29
[5] Shod 26
[6] Ahkamul quran lil jasshos 2/178 . Tafsir Ibnu Katsir /489/3 . Al Furu` 93/3. Manarus sabil 1/206 . Kutub wa rasail ibnu Taimiyah 144/22. Syarah fathul qadir 261/7. Syarah Zarqani /460/1 . Tamhid libni Abdil bar 281/2 . Musnad Abu Awanah 380/4 . Fathul bari / 144/2 . Syarah Nawai – sahih Muslim / 120/7 . Sunan Kubra lil baihaqi 65/3 HR Bukhori / Hudud / 6805 . Muslim / Zakat /1031. Tirmidzi / Zuhud / 2391 . Nasai / Adabul qudlot / 5380. Ahmad / Baqi musnad muktsirin / 9373 . Malik / Al jami` /1777.
[7] Annisa` 58
[8] Annisa` 59
[9] HR Tirmidzi 1257
[10] Al Baqarah 188
[11] Muttafaq alaih .Bukhori 7280
[12] Al Waqi`ah 15 -24
[13] Ghofir 7
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan