Issu tentang Rasulullah SAW. melihat cahaya Allah bukan kegelapan setan adalah kuno sekali bukan barang baru dan telah membudaya, bukan aneh lagi di kalangan kaum santri maupun kalangan masarakat Islam. Dan kita tidak bisa membenarkan tanpa pengkajian dulu, juga tidak menyalahkan dengan gegabah. sebab ada hadis riwayat Muslim tentang hal itu.
261 - حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ يَزِيدَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَقِيقٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَلْ رَأَيْتَ رَبَّكَ قَالَ نُورٌ أَنَّى أَرَاهُ
Bercerita kepada kami Abu bakar bin Abu Syaibah, lalu berkata: Bercerita kepada kami Waki` dari Yazid bin Ibrahim dari Qatadah dari Abdullah bin Syafiq dari Abu Dzar berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah SAW., apakah kamu pernah melihat Tuhanmu?.
Rasulullah SAW. menjawab: Saya hanya melihat cahaya. HR Muslim
HR Thoyalisi 474, Ahmad 21429, Muslim 178 Tirmidzi dan beliau bilang hasan. Ibnu Hibban 58. Jamiul ahadis 22/285
Hadis tsb di buku mana saja dan kapan saja di riwayatkan dari perawi tunggal yaitu Qatadah dari Abdullah bin Syafiq,[1]
Qatadah telah kami jelaskan di muka dia adalah mudallis – suka menyelinapkan perawi lemah. Dan tiada perawi lain yang meriwayatkan yang bisa di buat dukungan atau menambah kemantapan.
Imam Al Bazzar berkata:
وَهَذَا الْحَدِيثُ لاَ نَعْلَمُ رَوَاهُ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ شَقِيقٍ إِلاَّ قَتَادَةُ وَلاَ نَعْلَمُ رَوَاهُ عَنْ قَتَادَةَ إِلاَّ هِشَامُ وَيَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ.
Tiada orang yang meriwayatkan hadis tsb dari Abdullah bin Syaqiq kecuali Qatadah dan kami tidak tahu orang yang meriwayatkan dari Qatadah kecuali Hisyam dan Yazid bin Ibrahim. [2]
Setahu saya perawi bernama Yazid bin Ibrahim bila meriwayatkan dari Qatadah di nilai lemah oleh kalangan ulama dan Abdullah bin Syaqiq adalah perawi terpercaya yang syi`ah. Jadi hadis tsb sekalipun di riwayatkan oleh Muslim tapi Imam Bukhari, Abu dawud, Nasai tidak meriwayatkannya . Jadi lemah karena sanadnya yang masih cacat. Dan tidak di kenal di kalangan sahabat atau tabiin.
Untuk cahaya di atas cahaya maka telah di jelaskan dalam al quran sbb:
اللَّهُ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ نُورٌ عَلَى نُورٍ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
اَنْتَ شَمْسٌ اَنْتَ بَدْرٌ * اَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرٍ.
"Engkau matahari, engkau bulan purnama * Engkaulah cahaya di atas cahaya".
اَنْتَ الَّذِيْ اَشْرَقْتَ فِىاُفُقِ الْعُلاَ * فَمَحَوْتَ بِاْلاَنْوَارِكُلَّ ضَلاَلِ
"Engkaulah yang menyinari di ufuk yang tinggi * Engkau hapuskan setiap kegelapan dengan cahaya-cahayamu".
Ungkapan dalam bait di atas iaitu: "Engkaulah cahaya di atas cahaya" menggambarkan bahwa Nur Muhammad sallallahu 'alaihi wa-sallam setara atau sekufu (sama) dengan Nur Allah. Sedangkan ia bertentangan dengan firman Allah:
اَللهُ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضِ.
"Allah (Pemberi) cahaya (kepada yang) di langit dan bumi". An-Nur, 24:35.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan