PALEMBANG l SURYA Online- Tim nasional putri sepak takraw Indonesia lolos ke semifinal setelah berhasil mengalahkan timnas Malaysia 3-0 pada babak penyisihan beregu.
Manajer Tim Usep Saparudin di arena sepak takraw, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, mengatakan, permainan Mega Citra dan kawan-kawan sangat prima hari ini, sehingga mereka mampu mengalahkan Malaysia dengan mudah.
Rasa percaya diri tim putri beregu kembali bangkit, setelah Sabtu (12/11) dikalahkan Thailand.
Usep menjelaskan, smash-smash yang dilakukan Leni dan Lena juga sangat luar biasa.
“Kerja keras mereka terbukti mampu membawa Indonesia menuju semifinal melawan Vietnam, Minggu sore (13/11),” katanya.
Ia mengatakan, keberhasilan melaju ke final karena kekuatan tim semakin terlihat saat melawan tim negeri jiran itu, meskipun timnas putri Malaysia bukanlah lawan yang tangguh.
Saat melawan Malaysia, Indonesia di babak pertama unggul 15-13, dan menang mudah pada babak kedua 15-4, serta diakhiri dengan kemenangan 15-12 pada babak ketiga.
Menyadari bahwa Indonesia akan menang mudah atas Malaysia, pelatih Indonesia menarik kapten tim, Mega Citra, dan menurunkan Asmira, pada babak ketiga untuk menghemat tenaga.
“Saya harus menyiapkan diri untuk melawan Vietnam pada sore hari, sehingga pada babak ketiga saya minta pelatih mengganti saya,” kata Mega.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand.
Permainan ini berasal dari zaman Kesultanan Melaka (1402 - 1511) dan dikenal sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.
Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah Melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 - 1477), seorang puteranya bernama Raja Ahmad telah dibuang negeri karana membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudiannya diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.
Pada tahun 1940-an hal ini berubah dengan menggunakan jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Burma chinlone, di Laos kator, dan di Thailand takraw.
Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan:
1. pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan
2. pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
3. posisi pemain bertahan tidak diputar
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Olahraga seperti itu jelas kemungkaran yang nyata bukan kebenaran yang samar lagi, jelas melanggar ayat dan hadis. Allah berfirman:
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلاَ يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal orang baik , karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang 59 al ahzab ,juz 22.
Ibnu Abbas memerintah agar jilbab tersebut juga untuk menutup wajah dan hanya mata satu yang tampak
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.
Olahraga seperti itu di lakukan oleh group putri adalah melanggar sariat, bukan patuh atau setia kepadanya, meng injak – anjak hukum dan ajaran Allah, lalu mengangkat hukum dan ajaran kafir. Ini kezaliman. Allah berfrirman:
وَمَنْ يَتَعَدَّ حُدُودَ اللهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ
dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia
telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Thalaq 1
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan