Minggu, November 27, 2011

Saif Al-Islam Qaddafi tidak boleh di bunuh


REPUBLIKA.CO.ID, Anak Mantan pemimpin Libya yang telah dieksekusi, Saif Al-Islam Qaddafi, sekarang dikabarkan mengalami ketakutan dan merasa sendiri. Ia yang kini berada di sebuah lokasi rahasia di Zintan kerap bertanya-tanya apakah ia akan mendapatkan pengadilan yang adil - dan kemudian eksekusi.

Di sekitarnya, tidak ada buku, juga televisi. Ia berada di sebuah rumah yang aksesnya tak mudah di Zintan, tanpa teman, kerabat, atau pengacara. "Yang pasti, ia hanya duduk di sana, memikirkan nasibnya," kata Osama Jueili, kepala Brigade Zintan dan orang yang bertanggung jawab untuk keamanan Saif al-Islam pada The Sunday Telegraph.

Bersamanya, ada 20 pria anggota brigade yang turut menjaga Saif.

Meski berbeda dengan ayahnya, Muammar Qaddafi dan Mutassim Qaddafi yang langsung dieksekusi tak lama setelah ditangkap, namun nasib Saif al-Islam tak lebih beruntung. Belum jelas kapan pengadilan akan digelar, walau keputusannya sudah bisa ditebak: bakal dieksekusi mati.

Penanganan penahanan atas Saif, kata Taher al-Tourki, seorang dosen yang baru kembali dari menyelesaikan PhD di De Montfort University di Leicester, juga sangat 'amatir'. Ia mengatakan, tidak ada tanda kedatangan komite di Zintan. Ia pun tidak diberi kesempatan untuk menemui atau menunjuk pengacara.

Hingga hari ini, selain para penangkapnya, hanya tiga orang lain yang telah diberi kesempatan menemuinya, yaitu dua pejabat dari Komite Internasional Palang Merah dan seorang dokter Ukraina yang berbasis di Zintan, Andrey Murakovsky.

Sebuah pernyataan Palang Merah menyatakan selain dari cedera jari-jarinya yang berkelanjutan,  ia berada dalam kesehatan yang baik.

Sedang Dr Murakovsky mengatakan ia dipanggil pada hari Ahad pagi oleh Jueili. menceritakan lokasi penahan Saif, ia hanya menyatakan, "Mobil berjalan seperti zigzag, melalui gang kota yang sempit hingga aku tak tahu aku tengah berada di mana," katanya.

Ia menghabiskan waktu sejam bersama Saif. Dr Murakovsky mengatakan pasiennya tidak menunjukkan tanda-tanda depresi atau penyakit lainnya. "Dia berada dalam kondisi normal - hanya mungkin sedikit takut," katanya.
Redaktur: Siwi Tri Puji B
Sumber: Telegraph
Komentarku ( Mahrus ali ):
Inilah komentar saya yang lalu dlm bab:
23 Okt 2011
Saya tidak  mengerti peperangan yang terjadi di Libia antara sesama muslim atau sesama kafir . Pihak pemberontak didukung oleh Yahudi dan barat . Dan pihak Gaddafy adalah ingin mengembalikan pemerintahan komunisme . Pihak pemberontak berperangpun  bukan untuk mendirikan Islam , tapi negara yang harus rela dengan kepentingan Yahudi barat.
Bila peperangan  sesama muslim maka mereka harus mengikuti ayat ini :

وَإِن طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِن بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِن فَاءتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
49.9. Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
Setahu  saya , tawanan kafir yang berada disisi Rasulullah SAW  tidak pernah di aniaya atau di bunuh . Beliau mengikuti ayat ini :
فَإِذا لَقِيتُمُ الَّذِينَ كَفَرُوا فَضَرْبَ الرِّقَابِ حَتَّى إِذَا أَثْخَنتُمُوهُمْ فَشُدُّوا الْوَثَاقَ فَإِمَّا مَنّاً بَعْدُ وَإِمَّا فِدَاء حَتَّى تَضَعَ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا ذَلِكَ وَلَوْ يَشَاءُ اللَّهُ لَانتَصَرَ مِنْهُمْ وَلَكِن لِّيَبْلُوَ بَعْضَكُم بِبَعْضٍ وَالَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَلَن يُضِلَّ أَعْمَالَهُمْ   

47.4. Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. Dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.
Jadi tawanan itu di bebaskan atau di suruh bayar tebusan untuk di bebaskan , Jangann di aniaya seperti Gaddafi.


Artikel Terkait

2 komentar:

  1. Baca disini dulu:
    MANTAN KYAI NU: Mengapa saya tidak datang di debat terbuka di ...
    14 Agt 2011

    MANTAN KYAI NU: Muammal vs LBM Jember
    29 Apr 2011
    MANTAN KYAI NU: Kesesatan LBMNU Jember ke enam belas
    16 Jun 2011
    MANTAN KYAI NU: Kesesatan LBMNU Jember ke delapan belas
    20 Jun 2011

    MANTAN KYAI NU: Kesesatan LBMNU Jember ke tujuh belas
    16 Jun 2011

    MANTAN KYAI NU: Kesesatan LBMNU Jember ke lima belas
    13 Jun 2011

    BalasHapus

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan