Mengeraskan bacaan Al quran dalam
salat lohor dan Asar
Abu
Qatadah ra berkata :
كَانَ
النَّبِيُّ صَلَّى الله عليه وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَتَيْنِ
الْأُولَيَيْنِ مِنْ صَلَاةِ الظُّهْرِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ يُطَوِّلُ
فِي الْأُولَى وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ وَيُسْمِعُ الْآيَةَ أَحْيَانًا
وَكَانَ يَقْرَأُ فِي الْعَصْرِ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ وَسُورَتَيْنِ وَكَانَ
يُطَوِّلُ فِي الْأُولَى وَكَانَ يُطَوِّلُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى مِنْ صَلَاةِ
الصُّبْحِ وَيُقَصِّرُ فِي الثَّانِيَةِ
Nabi saw,
membaca dalam dua rakaat pertama salat lohor dengan surat
Fatihah dan dua surat.
Beliau memanjangkan rakaat pertama dan yang kedua lebih pendek, terkadang kita mendengar ayatnya. Beliau juga
membaca dalam salat Asar dengan fatihah
dan dua surat.
Rakaat pertama beliau panjang dan beliau
juga memanjangkan rakaat pertama salat Subuh dan rakaat keduanya agak pendek [1]
Menurut riwayat Bukhori tanpa terkadang Nabi saw
membaca dengan sedang ,terkadang tidak ……………….. tapi
di pastikan bacaan Nabi saw dengan suara sedang agar makmum terdengar. Dan bagaimanakah bisa di ketahui oleh kita ( para sahabat )bahwa
Rasulullah saw membaca dua surat
dan fatihah bila
beliau membacanya dengan samar.
وَيُسْمِعُنَا الْآيَةَ وَيُطَوِّلُ فِي
الرَّكْعَةِ الْأُولَى مَا لَا يُطَوِّلُ فِي الرَّكْعَةِ الثَّانِيَةِ وَهَكَذَا
فِي الْعَصْرِ وَهَكَذَا فِي الصُّبْحِ *
Rasulullah saw membaca ayat ( bukan berbisik ) , dan rakaat
pertama di panjangkan tidak sebagaimana dirakaat kedua. Demikian pula apa yang beliau
lakukan waktu Subuh. [2]
Komentarku (
Mahrus ali):
Hadis tsb menunjukkan bahwa Nabi SAW membaca ayat dengan suara keras bukan berbisik – bisik sebagaimana
tradisi dalam salat lohor dan Asar
yang ada dilingkungan kita ini. Hal ini
jelas menyelisihi tuntunan dan cendrung
kepada prilaku kebodohan tanpa dalil.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي صَلَاةِ الظُّهْرِ فِي الرَّكْعَتَيْنِ
الْأُولَيَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ قَدْرَ ثَلَاثِينَ آيَةً وَفِي الْأُخْرَيَيْنِ
قَدْرَ خَمْسَ عَشْرَةَ آيَةً أَوْ قَالَ نِصْفَ ذَلِكَ وَفِي الْعَصْرِ فِي
الرَّكْعَتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ قَدْرَ قِرَاءَةِ خَمْسَ عَشْرَةَ آيَةً وَفِي
الْأُخْرَيَيْنِ قَدْرَ نِصْفِ ذَلِكَ *
Dari Abu Said Al
Khudri , sesungguhnya Nabi saw membaca dalam dua rakaat pertama salat lohor
setiap rakaatnya sekitar tiga puluh ayat. Dua rakaat lainnya sekitar 15
ayat atau separuhnya. Untuk salat Asar, dalam dua rakaat pertama padatiap
rakaatnya sekitar 15 ayat .Untuk dua rakaat terahirnya separuhnya [3]
Komentarku (
Mahrus ali):
Hadis
tsb menunjukkan bahwa Nabi SAW membaca ayat dalam salat lohor dengan suara keras ( maksudnya sedang ) bukan
berbisik – bisik sebagaimana tradisi dilingkungan kita. Bagaimana Abu Sa`id al Khudri mengetahui bacaan salat lohor dengan tiga puluh ayat dalam dua
rakaat pertama bila bacaan salat lohor
tersebut dengan berbisik. Seandainya Rasul membaca ayat dengan berbisik
maka sahabat Abu said tidak akan
mengerti jumlah bacaan ayat yang
dibaca oleh Rasulullah SAW dalam salat lohor. Abu Said akan tidak bisa
memberikan keterangan seperti itu.
Jadi Rasulullah SAW membaca ayat waktu
berdiri dalam empat rakaat lohor dan
Asar dengan suara keras bukan berbisik –
bisik sebagaimana tradisi dilingkungan
kita. Dan ini jelas salah bukan kebenaran yang samar lagi. Tinggalkan saja,
jangan di ambil lagi. Bacalah ayat dalam
empat rakaat lohor sebagaimana anda
menjalankannya waktu salat malam . Ya`ni
dengan suara keras.
Ikutilah ayat ini:
وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا
تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
dan
janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula
merendahkannya ( seperti orang berbisik bisik )dan carilah jalan tengah di
antara kedua itu". Al Isra` 110.
Bersambung …………
088803080803.( Smartfren) 081935056529 ( XL )
Dengarkan pengajian - pengajianku
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1 Waru Sidoarjo. Jatim.Artikel Terkait
benar Allah memerintahkan bacaan shalat kedengaran ditelinga sendiri dan jika disampingnya makmum terdengar oleh telinga makmum, memang sudah jelas, sekarang bagaimana saat ini berjamaah bacaannya tak kedengaran ? yang penting sadarilah setelah shalat makhdhoh diri kita tidak melakukan kejahatan
BalasHapus