Hadiz
ziarah yg lemah
Muhammad
Idrus Ramli dan Muhammad Syafiq alydrus menyatakan lagi:
Komentarku ( Mahrus ali):
Hadis
tsb Diriwayatkan Thabrani dan Baihaqi dari Ibnu Umar. [HR. Thabrani dalam Mu’jamul
Kabir 12/406, Al Baihaqiy dalam Sunanul Kubra 5/246 dan
dalam Syu’abul Iman 8/92-93]. Dalam sanadnya terdapat seorang
rawi bernama Hafsh ibn Sulaiman Al Qoriy.
Imam
Ahmad ibn Hambal berkata tentangnya : “Matrukul Hadits“. [Al Ilal
2298].
Imam
Bukhari mengatakan : “Tinggalkan haditsnya!”. [At Tarikhul Kabir 2/363].
Ibnu
Khorasy berkata : “Dia pendusta dan seorang pemalsu hadits”.
Adz
Dzahabi menjelaskan kemungkaran hadits ini dalam kitab Ad Dlu’afa karya
Imam Bukhari. [Mizanul I’tidal 1/559].
3ـ (( مَنْ زَارَنِي بِالْمَدِيْنَةِ مُحْتَسِباً
كُنْتُ لَهُ شَهِيْداً أَوْ شَفِيْعاً يَوْمَ اْلقِيَامَة)).
“Barangsiapa
yang mengunjungiku di Madinah dengan mengharap pahala, maka aku akan menjadi
saksi dan pemberi syafa’at baginya di hari kiamat kelak”. [HR. Al
Baihaqiy dalam Syu’abul Iman 8/95 dari jalan Sulaiman bin Yazid
dari Anas].
Diriwayatkan
oleh Baihaqiy dari Anas, dan di dalam sanadnya terdapat Abul Matsna Sulaiman
ibn Yazid al Ka’biy.
Adz
Dzahabi berkata : “Dia matruk (haditsnya)”
Abu
Hatim berkata : “Mungkarul hadits”. [Al Jarh wat Ta’dil 4/149].
Ibnu
Hibban berkata : “Tidak boleh berdalil dengan haditsnya”. [Al Majruhin
3/151].
4ـ
(( مَنْ حَجَّ وَلَمْ يَزُرْنِي فَقَدْ جَفَانِي )).
“Barangsiapa yang berhaji dan tidak
menziarahiku, maka sungguh dia telah berbuat kurang ajar terhadapku”
As
Sakhowi berkata dalam Al Maqoshid : Tidak sah hadits ini. Hadits ini
diriwayatkan oleh Ibnu Adiy dalam Al Kamil, Ibnu Hibban dalam Adl Dlu’afa
dan Ad Daruquthniy dalam Al ‘Ilal, Ghoroibu Malik dari Ibnu Umar secara
marfu’. [Al Maqoshidul Hasanah nomor 1178
Adz
Dzahabi berkata dalam Al Mizan : "Bahkan hadits ini palsu
!!!" [Mizanul I’tidal 4/256].
Lantas
Ibn Hajar al Haitsami memberikan pernyataan seperti di atas sama sekali tidak perlu di perhatikan karen a hadisnya
saja lemah Bahkan ada yang palsu.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan