Jumat, November 11, 2011

Kades dan Tomas dukung kemungkaran,laknat dan dosa

Kades dan Tomas Dukung SMKN Waru Sidoarjo


SIDOARJO I SURYA Online - Pro kontra pembangunan SMKN Waru kian memanas. Meski tim independen akademisi tunjukan Pemkab Sidoarjo sudah menentukan lima lokasi tapi tempat tersebut belum layak sepenuhnya. Pasalnya, dari lima Feasibility Study (FS) yang sudah ditentukan, harga tanahnya ada yang lebih dari Rp 1 juta/m2 serta lahan yang ada kurang dari 2 hektare.
Pertentangan kubu penolakan dan pembangunan, menyulut puluhan lima kepala desa (Kades) beserta tokoh masyarakat (Tomas) ke DPRD Sidoarjo, Jumat (11/11/2011). Mereka datang ke kantor wakil rakyat di Jalan Sultan Agung Sidoarjo untuk melakukan hearing dengan Komisi D di ruang rapat lantai II. Lima kades yang mendukung pembangunan SMKN Waru adalah Kades Kedung Rejo, Kades Tambak Sumur, Kades Tropodo, Kades Wadung Asri dan Kades Kedung Rejo.
Menurut Faisal Isabilah, Kades Kedung Rejo, lima kades dan tokoh masyarakat yang datang itu sangat mendukung pembangunan SMKN Waru. Pasalnya, penduduk di Kecamatan Waru jumlahnya sangat banyak atau lebih dari 200.000 orang sehingga butuh pembangunan SMK. Selain itu, wilayah Waru adalah wilayah industri sehingga cocok dibangun SMK karena setelah lulus sekolah bisa langsung bekerja.
“Masyarakat sekarang ini mengidolakan keberadaan SMK karena setelah lulus sekolah sudah memiliki ketrampilan khusus dan langsung bisa bekerja,” tutur Faisal mewakili kades lainnya.
Dijelaskannya, selama ini warga di sekitar Waru banyak yang memilih sekolah SMK di Surabaya karena Waru berbatasan langsung dengan Surabaya. Bahkan untuk sekolah ke Sidoarjo lebih jauh dibanding dengan Surabaya. “Adanya kesempatan membangun SMK di Waru, warga Waru sangat mendukung dan kami menilai jumlah sarana pendidikan formal (SMK) tidak sebanding dengan  jumlah lulusan SMP yang ada,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D Mahmud SE, pihaknya menampung aspirasi yang disampaikan para Kades dan tokoh masyarakat Kecamatan Waru. Namun Mahmud mengakui, tim akademisi bentukan Pemkab Sidoarjo menunjuk pada lima tempat untuk pembangunan SMKN Waru. Lokasi yang ditunjuk yakni sekitar Pondok Candra, Jl Raya Tropodo, Tambak Rejo, Perum Deltasari dan sekitar Perumahan Rewwin. Dari lima lokasi, ada yang lahannya kurang dari 2 hektar, ada yang lebih dari 2 ha dan harganya di atas ketentuan yakni Rp 1 juta/m2.
Penulis : anas miftakhudin
Editor : Rudi Hartono
Komentarku ( Mahrus ali ):
   Mendukung mendirikan SMKN bukan sekolah Islam yang cocok dengan Quran hadis sama dengan mendukung kemurkaan, kemungkaran dan ingin mendapat laknat dari Allah, bukan mendukung amalan salih yang mendapat rahmat Allah tapi di senangi setan – setan manusia . Sistim SMKN adalah tidak memperdulikan sariat Islam artinya sistim kufur. Pendidikan campur baur antara lelaki dan perempuan menarik kemurkaan Allah bukan rahmat dari padaNya. Pakaian siswinya adalah pakaian yang tidak Islami ya`ni kufri. Pelajarannya  juga sedikit sekali yang menggunakan ajaran Islam. Berhati- hatilah mereka yang mendukung proyek ini bukan menolaknya. Ia bermanfaat bukan berbahaya di dunia dengan mendapat dana tambahan tapi dosanya bukan pahalanya akan di kirimkan sekalipun pendukung telah meninggal dunia.  Allah berfirman dlm surat Nahel 25, juz 14 sbb:
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ أَلاَ سَاءَ مَا يَزِرُونَ
(ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan tanpa ilmu . Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu.
Pakaian seragam SMKN sbb:
 
      Seragam SEPERTI ITU ADALAH SERAGAM NON MUSLIM, BUKAN SERAGAM YANG DI SENANGI aLLAH, TAPI DI SENANGI SETAN- SETAN MANUSIA.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan