Rabu, Juli 09, 2014

Berdoa di kuburan Syaikh Sholeh bin Ahmad al-Ilafidz mustajab




Imam Suyuthi berkata:
Berdoa di kuburan Syaikh Sholeh bin Ahmad al-Ilafidz mustajab Lihat di hal  74  dalam  buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Pernyataan Imam Suyuthi bahwa berdoa di kuburannya mustajab adalah pendapat peribadi yang keliru, bukan yang benar  dan tanpa dalil tapi emosional belaka. Kita tidak usah ikut kekeliruan ulama  dan akan berpegang  teguh kepada kebenarannya.
Imam Malik berkata:
إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُخْطِئُ وَأُصِيْبُ، فَانْظُرُوا فِي رَأْيِي؛ فَكُلُّ مَا وَاَفَقَ اْلكِتَابَ وَالسُّنَّةَ؛ فَخُذُوْهُ، وَكُلُّ مَا لَمْ يُوَافِقِ اْلكِتَابَ وَالسُّنَّةَ؛ فَاتْركُوْهُ
"Saya ini hanya seorang manusia, kadang salah dan kadang benar. Cermatilah pendapatku, tiap yang sesuai dengan Qur'an dan Sunnah, ambillah. Dan tiap yang tidak sesuai dengan Qur'an dan Sunnah, tinggalkanlah.."

Diriwayatkan Ibnu ‘Abdil Barr dalam Al Jami 2/32, Ibnu Hazm dalam Ushul Al Ahkam 6/149. Dinukil dari Ashl Sifah Shalatin Nabi, 27)
Orang yang hatinya berpenyakit akan mencari-cari pendapat salah dan aneh dari para ulama demi mengikuti nafsunya menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Sulaiman At Taimi berkata,

لَوْ أَخَذْتَ بِرُخْصَةِ كُلِّ عَالِمٍ ، أَوْ زَلَّةِ كُلِّ عَالِمٍ ، اجْتَمَعَ فِيكَ الشَّرُّ كُلُّهُ

“Andai engkau mengambil pendapat yang mudah-mudah saja dari para ulama, atau mengambil setiap ketergelinciran dari pendapat para ulama, pasti akan terkumpul padamu seluruh keburukan” (Diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya, 3172)
Imam Suyuthi menurut pandangan ulama :

يَقُوْلُ الشَّيْخُ زَيْدٌ بْنُ هَادِي الْمَدْخَلِي – حَفِظَهُ اللهُ
ومِمَّا أَخَذَ اْلعُلَمَاءُ عَلَيْهِ مَا يَأْتِي:
أ- كَوْنُهُ صَاحِبَ نَزْعَةٍ صُوْفِيَّةٍ.
ب- دِفَاعُهُ عَنِ ابْنِ الْفَارِضِ الْمُلْحِدِ وَتَعَصُّبِهِ لَهُ الَّذِي تَجَلَّى فِي رَدِّهِ عَلَى اْلبِقَاعِي حِيْنَمَا تَكَلَّمَ فِي ابْنِ اْلفَارِضِ.
ج- لَعْنُهُ لِمَنْ يَرَى أَنَّ أَبَوَي النَّبِي ج مِنْ أَهْلِ النَّارِ حَيْثُ قَالَ نَظْمًا:
وَوَالِـدَا خَيْرِ خَلْقِ اللَّهِ نُزُلُهُمَا ----- فِي جَنَّةِ الْخُلْدِ عِلْمٌ أَيْ مَكْنُوْنٌ
وَمَنْ يَصْرَحْ بِكُفْرٍ أَوْ بِنَارِ لَظَى ----- فيِ ذَيْنِ فَهُوَ لَعِيْنٌ أَيْ مَلْعُـْونٌ
وكَأَنَّهُ لَم يَطَّلِعْ عَلَى النُّصُوْصِ الْمَصَرِّحَةِ بِكَوْنِهمَا مَاتَا عَلَى اْلكُفْرِ فِي صَحِيْحِ مُسْلِمٍ وَغَيْرِهِ.


Syaikh Zaid bin Hadi al Madkhali hafidhohullah  berkata:
Di antara kritikan para ulama  terhadap Imam Suyuthi   sbb:
1.    Imam Suyutuhi punya kecendrungan terhadap tasawwuf
2.    Membela  Ibnu Al faridh  yang menyimpang, fanatisme  kepadanya dan hal  ini tampak  ketika  memprotes kepada  Al Biqa`I yang membicarakan Ibnu  Al faridh.
3.    Dia  melaknat kepada  orang yang berpandangan bahwa kedua ayah bunda Nabi SAW tergolong penghuni Neraka. Beliau berkata dalam suatu syairnya :
Kedua orang tua  mahluk Allah yang terbaik  memiliki tempat  di surga abadi – itu adalah ilmu yang tersimpan.
Barang siapa yang menyatakan  kufur atau neraka ladha untuk kedua orang tua Nabi SAW, maka  terlaknat.

   Seolah imam Suyuthi tidak melihat kepada nas yang menjelaskan bahwa keduanya meninggal dunia dalam keadaan kafir  dalam kitab sahih Muslim dan lainnya. [1]

Komentarku ( Mahrus ali ):

Biografi Ibnu Farid
Ibn al-Farid atau Ibn Farid bahasa Arab: عمر بن علي ابن الفريد (`Umar ibn 'Alī ibn al-Fārid) (1181-1235) adalah seorang penyair Arab.
Dia dilahirkan di Kairo, tinggal selama beberapa waktu di Mekkah dan meninggal di Kairo. Puisinya secara menyeluruh mengikuti aliran Sufi, dan dia termasuk penyair Arab yang paling luar biasa.
Puisi Shaykh Umar Ibn al-Farid dianggap oleh banyak orang sebagai puncak bahasa Arab, meskipun secara mengherankan dia secara luas tidak diketahui di dunia Barat. (Rumi dan Hafiz, mungkin yang dikenal yang terbaik di sebelah barat penyair Sufi luar biasa, keduanya menulis terutama di dalam bahasa Parsi, tak ada dalam bahasa Arab.) Dua karya agung Ibn al-Farid adalah Ode Minuman Anggur, meditasi indah tentang "minuman anggur" kebahagiaan luar biasa, dan Puisi Jalan Sufi, eksplorasi dalam pengalaman rohani sepanjang jalur Sufi dan barangkali yang paling panjang sepanjang sejarah puisi di bahasa Arab. Puisinya sudah mengilhami berbagai ulasan rohani sepanjang berabad-abad.[2]
Komentarku ( Mahrus ali ):
Setahu  saya IbnAl Farid adalah komunitas  wihdatul wujud yang merusak akidah, bukan memperbaikinya. Dia  menganggap  Allah dan dirinya menyatu, tidak ada perbedaan. Akhirnya  tiada Tuhan. Lihat dia berkata sbb:
وَذَاتِي بِذَاتِي، إِذْ تَحَلَّتْ تَجَلَّتْ "
Dzatku dengan dzatku bila telah menyatu maka akan tampak.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Seolah Ibn Al Farid ini menyatakan bahwa dzatku dengan  dzatku, pada hal dzat dia adalah satu, bukan dua. Mengapa dia menyatakan Dzaku dengan dzatku.  Sudah tentu ada  tujuan yaitu Dzatku dengan dzat Allah yang sudah menyatu lalu dikatakan atau di anggap  dzatku.
Usman al  Qahthani menyatakan:
 
تَدَبَّرْ تَجِدِ الزِّنْدِيْقَ، يَأْبَى أَنْ يُثْبِتَ لِرَبِّهِ ذَاتاً، وَيَتَعَالَى أَنْ يَجْعَلَ وُجُوْدَهُ هُوَ فَيْضُ وُجُوْدِ رَبِّهِ
فَلَمْ يَقُلْ :"وَذَاتِي بِذَاتِهِ" أَوْ "ذَاتُهُ بِذَاتِي"
وَإِنَّمَا قَالَ: لِيَحْكُمْ بِاْلعَدَمِ الصُّوْفِيُّ عَلَى رَبِّ اْلوُجُوْدِ الْحَقِّ، وَخَالِقِهِ: "وَذَاتِي بِذَاتِي"
فَلَيْسَ ثَمَّت إِلاَّ ذَاتُهُ هُوَ فِي الْحَالَيْنِ .... أَلاَ تَحُسُّ الْجُحُوْدَ طَاغِيَ الْبَغْيِ؟!
مَا ثَمَّ عِنْدَ ابْنِ الْفَارِضِ مِنْ رَبٍّ، وَلاَ مَرْبُوْبٍ. إِلاَّ وَهُوَ ابْنُ اْلفَارِضِ إِنَّهُ الْخَلاَّقُ. وَإِنَّهُ هُوَ اْلوُجُوْدُ، وَوَاهِبُ اْلوُجُوْدِوَكُلُّ الْجِهَاتِ السِّتِّ نَحْوِي توَجَّهْتُ .... بمِاَ تَمَّ مِنْ نُسُكٍ وَحَجٍّ وَعُمْرَة

http://bayenahsalaf.com/vb/showthread.php?t=4927

Pikirkanlah, kamu akan menjumpai seorang Zindiq itu enggan menyatakan bahwa  Tuhannya memiliki  dzat, lalu  emoh atau tak sudi  menjadikan bahwa keberadaannya  adalah  karena keberadaan Tuhannya.
Dia tidak menyatakan:  Dan dzatku dengan DzatNya  atau  DzatNya dengan dzatku
Dia berkata agar  memberikan suatu putusan bahwa Tuhan yang wujud yang benar dan penciptanya adalah tiada.
Dzatku dengan dzatku. Jadi yang ada hanya  dzatnya dalam dua  keadaan . Apakah anda  tidak merasakan  ingkar wahai orang  yang  melewati batas
Menurut  Ibnu Al farid ini  memang tiada  tuhan dan hambaNya kecuali  dia  Ibn Al farid . Dia pencipta, dia wujud, dan pemberi wujud itu. Dan seluruh enam arah ini kepadaku , aku menghadap   …………………..  dengan  ibadah , haji atau umrah yang  telah saya lakukan. 



Mau nanya hubungi kami:
088803080803( Smartfren). 081935056529 (XL ) atau  08819386306   ( smartfren)
Alamat rumah: Tambak sumur 36 RT 1 RW1




[2] http://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_al-Farid
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan