MOSUL
(voa-islam.com) - Dunia seperti tersentak saat mendengar deklarasi
Khilafah. Seperti dentuman meriam yang sangat menggetarkan setiap telinga yang
mendengarkannya. ISIS mendeklarasikan sebagai bentuk 'Khilafah' yang membentang
dari Irak sampai Suriah, namun para analis mempertanyakan berapa lama ISIS mampu mempertahankan hegemoni kekuasaannya?
Masyarakat
internasional sangat terkejut sesudah ISIS berhasil menguasai kota
terbesar kedua Irak Mosul
pada awal Juni. Keberhasilan ISIS menguasai Mosul memberikan dasar pijakan sebagai
kekuatan dan politik mendirikan pemerintahan Islam.
Sejauh
ini ISIS sebagian besar harus dihadapkan
persoalan yang sangat pelik, dan komplek tentang pembebasan wilayah-wilayah
yang masih dikuasai oleh rezim Syi'ah dibawah Nuri al-Maliki. Sekalipun ISIS
mendapatkan keuntungan dengan sentimen golongan Sunni yang terdzalimi oleh
al-Maliki. Inilah salah faktor yang membuat begitu cepatnya Mosul
jatuh ke tangan ISIS.
Mereka
yang tinggal di kekhalifahan sekarang dapat memperoleh paspor negara Islamiyah,
dan membuat surat
kabar dan online dalam berbagai bahasa.
Komitmen
ISIS sebuah pemerintahan yang Islami dan terorganisir, dan menghapus segala
ancaman keamanan, dan membuka jalan, memulihkan jaringan listrik dan membayar
pegawai pemerintah.
Abu
Bakr al-Baghdadi - j dikenal sebagai Khalifah Ibrahim - ISIS
mempertahankan para pegawai secara penuh, di mana sekitar 1.000 komandan
lapangan tingkat atas yang terlibat dalam pengelolaan negara. Mereka semua
bertanggungjawab atas kelangsungan pemerintahan Khilafah Islam.
Gaji
bulanan berkisar dari $ 300 dollar sampai $ 2.000 dollar, dan ini
dipandang cukup, mengingat bahwa pekerja pemerintah Irak tahun lalu hanya $ 400
dollar. ISIS juga membayar semua pejuang di
semua tingkatan, bahkan di tingkat (level) yang paling rendah
Namun,
menjaga tidak menjaga kelangsungan kota-kota yang sudah dikausainya bisa
berjalan lancar tidak mudah, dan ini bisa menghambat keberadaannya, karena
mengelola pemerintahan setiap kota
memberlukan biaya besar, terutama mempertahankan kekhalifahan, kata
seorang pakar.
Anggaran
yang sangat dibutuhkan mengelola pemerintahan, dan biaya operasional, dibayai
dengan menjual minyak mentah dari ladang minyak di bawah kekuasaannya.
ISIS akan sangat mampu membiayai pemerintahan, karena ISIS
menguasi ladang minyak terbesar di Irak.
Setiap
harinya bissa menghasilkan 2 juta barrel, dan sekarang harga minyak mentah di
pasaran internasional $ 114 perbarel. Ini sudah sangat cukup dengan 2 juta
barel. ISIS sekarang juga mengendalikan
bank-bank yang ada, dan menarik pajak terhadap truk yang melintasi wilayah
perbatasan.
Namun,
ISIS tidak mungkin memiliki sumber daya yang
cukup, terus beroperasi memprluas wilayahnya , kata Charles Ries, mantan duta
besar AS yang mjabat sebagai wakil presiden di think-thank Rand Corp.
"Saya
tidak melihat situasi yang seperti berkelanjutan dari sudut pandang
ekonomi," kata Ries, saluran AS CNBC melaporkan. Namun, segalanya tetap
berlangsung. Tanpa dipengaruhi situasi yang ada. Bahkan, pejuang ISIS berhasil
merebut kota
Tikrit kembali dari tangan pasukan pemerintah Irak.
Kemungkinan
untuk mencukupi keuangannya, ISIS akan mencoba mengambil alih
ladang minyak lebih luas sekitar Irak, kata David Ottaway, seorang peneliti
senior di Woodrow Wilson Center, dan mantan koresponden Washington Post, di
Timur Tengah.
"Mereka
akan membutuhkan lebih banyak uang daripada yang mereka sudah dapatkan sejauh
ini," kata Ottaway Al Arabiya News. Dalam pencarian minyak, dan
menyebabkan konflik berkepanjangan dengan Kurdi, tambahnya.
Mungkin
penentu lainnya bagi masa depan depan kekhalifahan adalah respon dan sikap dari
masyarakat internasional dan regional. Negara-negara Arab Teluk yang
berbatasan dengan Irak sejauh ini mengambil sikap defensif.
Presiden
AS Barack Obama menyerukan "kewaspadaan" atas ancaman kepentingan
Amerika, dan ia tidak membuat komitmen apapun, yang bertujuan memberantas
ISIS. Meskipun,
AS memberikan bantuan senjata
besar-besaran kepada Presiden Irak Nuri al Maliki.
"Apa
yang kita tidak akan lakukan adalah berpikir bahwa kita hanya akan mengirim
pasukan AS yang terbatas. Kita akan mengambil tindakan terhadap kekuatan yang
menduduki sebuah negara mana pun, atau organisasi-organisasi ini muncul
dan menjadi ancamaN," kata Obama saluran TV Amerika CBS bulan lalu.
Sementara
itu, akhir Juni, Raja Saudi Abdullah bin Abdul Aziz memerintahkan
"semua langkah yang diperlukan" untuk melindungi negaranya dari
ancaman terorisme.
Arab
Saudi sudah mensiagakan sekitar 30.000 tentara ke perbatasan dengan Irak,
Al Arabiya News Channel melaporkan pada awal Juli. Seorang juru bicara
pemerintah Yordania mengatakan pada Juni bahwa pembangunan militer di
perbatasan Irak hanyalah "pencegahan," seperti dilaporkan AFP.
Kalangan
pemimpin negara-negara Arab, melihat ancaman yang serius bisa datang dari ISIS,
atau datang dari Syiah yang dipimpin Iran, kata Ottaway.
Teheran
terus-menerus memperbesar kekuatan militer Nuri al-Maliki, dan mengirimkan
pasukan ke Irak, yang digunakan menopang rezim Maliki, yang paling baru Iran
mengirimkan jet tempur buatan Rusia yang khusus ditujukan melawan ISIS.
Timur Tengah berada dalam dilema antara ISIS
dan Syi'ah. Wallahu'alam
Komentarku
( Mahrus ali ):
Pasukan
yang turut serta dalam peperangan untuk
menegakkan ajaran Allah dan menumpas ajaran setan akan
mendapat salah satu dari dua keuntungan
, mati syahid atau harta rampasan. Di saat mereka pasukan kebatilan akan
mendapat kerugian fatal atau harta rampasa juga. Mereka akan mati sangit
atau mendapat harta rampasan.
Ingatlah firmanNya:
قُلْ هَلْ تَرَبَّصُونَ بِنَا إِلَّا
إِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِ ۖ وَنَحْنُ
نَتَرَبَّصُ بِكُمْ أَن يُصِيبَكُمُ اللَّهُ بِعَذَابٍ مِّنْ عِندِهِ أَوْ
بِأَيْدِينَا ۖ فَتَرَبَّصُوا إِنَّا مَعَكُم
مُّتَرَبِّصُونَ
( 52 )
Katakanlah: "tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali
salah satu dari dua kebaikan. Dan Kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah
akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya. Sebab itu tunggulah, sesungguhnya
kami menunggu-nunggu bersamamu".".
Tobat 52
Maksud salah satu dari dua kebaikan menurut Ibnu Abbas, Qatadah, Mujahid dll
adalah mati sahid atau harta rampasan.
Ada hadis sbb:
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ
حَدَّثَنَا اللَّيْثُ
قَالَ حَدَّثَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ
أَخْبَرَهُ أَنَّ أَبَا سُفْيَانَ بْنَ
حَرْبٍ أَخْبَرَهُ
أَنَّ هِرَقْلَ قَالَ لَهُ سَأَلْتُكَ كَيْفَ كَانَ قِتَالُكُمْ إِيَّاهُ فَزَعَمْتَ أَنَّ الْحَرْبَ سِجَالٌ وَدُوَلٌ فَكَذَلِكَ الرُّسُلُ تُبْتَلَى ثُمَّ تَكُونُ لَهُمْ الْعَاقِبَةُ
أَنَّ هِرَقْلَ قَالَ لَهُ سَأَلْتُكَ كَيْفَ كَانَ قِتَالُكُمْ إِيَّاهُ فَزَعَمْتَ أَنَّ الْحَرْبَ سِجَالٌ وَدُوَلٌ فَكَذَلِكَ الرُّسُلُ تُبْتَلَى ثُمَّ تَكُونُ لَهُمْ الْعَاقِبَةُ
Telah bercerita kepada kami Yahya
bin Bukair telah bercerita kepada kami Al Laits berkata telah bercerita
kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari ‘Ubaidulloh bin ‘Abdulloh bahwa ‘Abdulloh
bin ‘Abbas radliallohu ‘anhu pernah mengabarkannya Abu Sufyan bin Harb
mengabarkannya bahwa Heraklius berkata kepadanya: “Aku telah bertanya kepadamu
bagaimana kesudahan peperangan antara kalian dengannya lalu kamu jawab bahwa
peperangan yang terjadi bergantian saling mengalahkan. Begitulah adanya para
rasul, dimana dia diuji kemudian akhirnya mereka mendapatkan kejayaan”.
دَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ
أَخْبَرَنَا مَالِكٌ
عَنْ أَبِي الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُكْلَمُ أَحَدٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَنْ يُكْلَمُ فِي سَبِيلِهِ إِلَّا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاللَّوْنُ لَوْنُ الدَّمِ وَالرِّيحُ رِيحُ الْمِسْكِ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُكْلَمُ أَحَدٌ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَنْ يُكْلَمُ فِي سَبِيلِهِ إِلَّا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَاللَّوْنُ لَوْنُ الدَّمِ وَالرِّيحُ رِيحُ الْمِسْكِ
Telah bercerita kepada kami
‘Abdulloh biin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Az Zanad dari
Al A’raj dari Abu Hurairah radliallohu ‘anhu bahwa Rasululloh shallallohu
‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
tidaklah seseorang terluka di jalan Alloh, dan Allohlah yang paling tahu siapa
yang terluka di jalan-Nya, kecuali dia akan datang pada hari qiyamat dalam
keadaan berwarna dengan warna darah dan wanginya adalah semerbak minyak
kasturi”.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan