Idrus Ramli
menyatakan lagi:
__ .. Dengan sangat eksmm
Mahrus Ali mengharamkan dan bahkan memusyrikkan
orang yang htrtawassul, berdztkir dan bershalawat yang telah
berkembang dan mengakar sejak masa sahabat Nabi saw.
orang yang htrtawassul, berdztkir dan bershalawat yang telah
berkembang dan mengakar sejak masa sahabat Nabi saw.
[1] Kiyai
NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar? 16
Komentarku ( Mahrus
ali):
Pernyataan
Idrus sayang sekali sekedar tulisan tanpa bukti, alias mengada – ada. Ia
tulisan murahan bukan tulisan bermutu dalam hal ini dan dihalaman ini. Kita
butuh bukti, bukan omongan, buktikan. Setahu saya, orang yang saya musrikkan
adalah orang yang minta – minta pada orang mati seperti ini:
عِبَادَ اللهِ رِجاَلَ اللهِ أَغِيْثُونأَ لأَجْلِ اللهِ وَكُونُوُ ا عَوْنَناَ لِلهِ عَسَى نَحْظَى بِفَضْلِ اللهِ
Ibadalloh rijaalalloh
aghiitsuunaa li ajlillah. Wakuunuu aunanaa lillahi asaa nahdhoo bifadhlillah.
Wahai hamba – hamba Allah (
yang sudah meninggal dunia ), wahai tokoh – tokoh agama ( yang sudah wafat ) tolonglah kami karena Allah. Barang kali kami
bisa berhasil / mendapat fadhol Allah.
وَياَ أَقْطاَبْ وَياَ أَنْجاَبْ وَياَ سَادَاتْ وَياَ أَحْباَبْ وَأَنْتُمْ ياَ أُولِى الأَلبَابْ تَعاَلَوْا وَانْصُرُوا لله
Wayaa aqthoob wayaa anjaab
wayaa saadat wayaa ahbab wa antum yaa
ulil albaab ta`aalau wansuruu lillah.
Wahai wali – wali Quthub,
orang – orang yang di pilih, para sayyid, para
kekasih dan kalianlah orang –
orang yang berakal, kemarilah dan
tolonglah kami karena Allah.
سَأَلْناَكُمْ سَأَلْناَكُمْ وَلِلزُّ لْفَى رَجَوْناَكُمْ وَفِى أَمْرٍ قَصَدْناَكُمْ فَشُدُّوأ عَزْمَكُمْ للهِ
Sa`alnaakum sa`alnaakum waliz
zulfaa rojaunaakum wafii amrin qosodnaakum fasyuddu azmakum lillah.
Kami minta pada kalian X2, dan untuk mendekat kepada Allah kami sekalian berharap kepada kalian, dan setiap
perkara kami bermaksud
kepada kalian ( kami minta pada kalian ), maka teguhkan kehendak kalian untuk Allah.
Mufti Saudi syekh Abdul aziz
bin Abdillah bin Baz menyatakan bahwa doa – doa seperti itu adalah syirik
besar, karena termasuk menyembah selain Allah, dan minta sesuatu yang hanya
bisa di lakukan oleh Allah. Ia minta – minta kepada mayat dan orang – orang
gaib. Ini adalah syirik terjelek. Sebab bangsa dahulu melakukan syirik waktu
keadaan senang. [1]
Beliau menyatakan doa tsb bertentangan dengan dakwah para rasul
yang selalu mengajak tauhid sebagaimana ayat :
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ
رَسُولًا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ
هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي
الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ
Dan sesungguhnya Kami telah
mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah
Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada
orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya
orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka
bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan ( Rasul
– Rasul ).
Di ayat lain, Allah
menyatakan :
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ
رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ
Dan Kami tidak mengutus
seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: “Bahwasanya
tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan
Aku”.
Allah juga menjelaskan
tentang Nabi Nuh, Saleh, Hud dan Syuaib ketika mereka berkata kepada kaumnya :
فَأَرْسَلْنَا فِيهِمْ رَسُولًا
مِنْهُمْ أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ أَفَلَا تَتَّقُونَ
Lalu Kami utus kepada mereka,
seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): “Sembahlah Allah
oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka
mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya).
Inilah tema – tema tauhid yang
selalu di bawa oleh para Rasul, kata bin Baz
Komentarku ( Mahrus
ali):
Bila minta – minta pada orang
mati masih dianggap tauhid, lalu yang syirik itu bagaimana ?
Kedustaan Idrus Ramli lagi
adalah saya dikatakan mengharamkan dan memusrikkan orang – orang yang
berdzikir. Saya tanya anda ini ngelamaun atau baru bangun dari tidur atau anda
ingin berdusta untuk kepentingan anda dan golongan anda dalam rangka
menjatuhkan pamor orang lain. Ini langkah keji dan setani yang harus
ditanggalkan bukan terus dibuat senjata yang ampuh. Dimana dan kapan dibuku apa
atau diartikel mana saya pernah mengharamkan dan memusrikkan orang yang
berdzikir? Berdzikir itu diperintahkan
oleh Allah, lihat ayatnya:
وَاذْكُرْ
رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ
بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah
kamu termasuk orang-orang yang lalai.[1]
Idrus Ramli berdusta lagi:
Dia menyatakan bahwa saya
mengharamkan baca shalawat, kapan dan dibuku yang mana?
Mirip dengan artikel ini:
· Maharus ali melarang shalawat
Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
(ASWAJA) · 11.718 menyukai ini
sumber:http://www.facebook.com/PENDIDIKANISLAM/posts/286493914787617
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Saudara/i ku yang ku
Muliakan... Jangan bingung dengan bantahan-bantahan ajaran Salafi-Wahabi yang
memenuhi komentar-komentar fun page kita ini... (yang dari Awal samapi akhir
menentang kebenaran)
Ketahuilah bahwa SATU aliran
/ (mungkin dia (M.ALI) sudah dijadikan pemimpinnya Guru oleh Faham
Salafi-WAHABI karena fatwanya), kalian pasti mengenal (Mantan Kyai NU – Mahrus
Ali) dia itu adalah penganut faham Wahabi.
Salah satu karyanya yang
sangat fenomenal adalah di Haramkan-nya (Oleh Mantan Kyai yaitu Mahrus Ali)
Sholawat Nabi “Maksudnya kata Si Mantan Kyai tsb bahwa SHOLAWAT kepada
Sayyidina Muhammad Saw itu Haram”
PADAHAL (maaf saya tulis aga
sedikit besar), ALLAH AZZA WA JALLA telah berfirman : “innallaha wa
malaaikatahu yushollu ‘alannabiyyi yaa aituhalladiina amanu shollu ‘alaihi
wasallimu tasliima.”(QS.Al Ahzhab 56)......ALLAH sudah gemuruhkan yang mana
setiap firman-Nya itu diketahui oleh semua yang ada di Alam Jagad Raya ini
(mustahil ciptaan ALLAH itu tidak menyaksikan ke Maha Agungan ALLAH), bahwa
Sesungguhnya ALLAH dan para Malaikat itu bersholawat kepada Sayyidina Muhammad
Saw, hai orang-orang yang beriman bersholawatlah kepada Muhammad Rasulullah
dengan sebaik-baiknya sholawat...
ini muncul (Mantan Kyai
Mahrus Ali – faham Wahabi), yang buat karya Tulisnya bahwa Sholawat kepada NABI
MUHAMMAD SAW itu haram.
Kembali kepada diri kita, dan
fahamilah bahwa kita ini hamba ALLAH yang ingin menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya...
dan Apa diantara
perintah-perintah ALLAH itu ? salah Satunya Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW
!!! DAN sholawat itu diperuntuhkan untuk orang-orang yang BERIMAN !!
Mau Patuh kepada Perintah
ALLAH (Dengan tidak melupakan untuk selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad
Saw) atau dengerin omongan (kata orang jawa “ORA KANGGO NGGAWE” maksudnya) si
Mantan Kyai – Mahrus Ali, kalau sholawat itu haram.
Komentarku ( Mahrus ali):
Kapan, dimana, dibuku saya yang mana, saya pernah
melarang shalawat pada Nabi SAW. Itu adalah fitnah,lihat gambarnya orang pakai
sorban, pakaian putih mestinya tidak berani memberitakan sebelum mengecek dulu
kebenaran info itu. Coba dibaca seluruh buku karya saya, adakah yang melarang shalawat atau
memerintahkannya?. Jagalah mulut untuk berbicara yang tidak bermanfaat dan
tangan untuk menulis sesuatu yang digemari setan dan dibenci Allah.
Saya tidak pernah melarang
shalawat yang ma`tsur dari Nabi SAW, bahkan saya memerintahkannya karena Allah telah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا(56)
Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. Al
ahzab
Yang saya larang adalah
bacaan shalawat Nariyah, Munjiyat, Thibbul qulub dan shalawat – shalawat syirik
lainnya bukan shalawat yang ma`tsur.
Memang saya melarang shalawat
Nariyah yang syirik, tibbul qulub, al fatih dan shalawat syirik lainnya., Lihat
saja dalam buku mantan kiyai NU menggugat shalawat dan dzikir syirik.
Dalam website gusmus terdapat keterangan sbb:
mantan kiai nu menggugat sholawat dan dzikir syirik
Assalmu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Yai sebelmunya saya minta maaf jika pertanyaan saya mengganggu aktifitas dan kegiatan yai mustofa, begini gus beberapa waktu yang lalu saya jalan-jalan ke took buku dan secara tidak sengaja saya menemukan buku berjudul “Mantan kiai nu menggugat sholawat dan dzikir syirik (Nariyah, al-fatih, munjiyat, thibbul qulub)”. Saya sangat tertarik makanya tanpa pikr panjang saya langsung membelinya. Ternyata yang dibahas dibuku ini semua mengungkap kesyirikan dari sholawat dan dzikir yang biasa say abaca, termasuk sholawat yang sudah banyak di kenal kalangan nu yaitu sholawat nariyah, dikatakan dibuku ini sholawat nariyah tersebut mengandung arti yang syirik karena memohon pertolongan kepada rasullulah Muhammad.saw,
“Wahai allah! Curahkanlah rahmat yang sempurna dan kesejahteraan yang sempurna kepada sayyidina Muhammad sebanyak jumlah kedipan mata, hembusan nafas dan sebanyak seluruh apa yang engkau ketahui. Yang dengannya segala ikatan menjadi lepas (segala kesulitan akan terselesaikan, bukan dengan allah tapi karena rasulullah), segala kesedihan akan lenyap karenanya(jadi bukan karena pertolongan, rahmat, atau karunia allah) dan dengannya segala cita-cita tercapai, dengannya pula segala kebutuhan akan terenuhi, dan dengan wajahnya yang mulia awan berubah menjadi hujan”.
Begitulah yang ditulis dalam buku yang di tulis H.Mahrus Ali ini (ditulis didalam buku tersebut bahwa beliau adalah alumni Ponpes Langitan Tuban). Saya pernah baca bahwa yang membuat sholawat nariyah syirik adalah kata “bihi”, jika “bihi” diganti denga “biha” maka artinya akan berubah dan unsur kesyirikannya akan hilang. Tetapi menurut buku ini itu tetap jelek karena membaca sholawat tersebut dengan syarat allah melenyapkan kesulitan kita, kesedihan kita. Jadi membaca sholawat tersebut kurang ikhlas, ini namanya Su’ul adab.tiada dalilnya. Sebenarnya masih banyak yang dibahas dalam buku ini namun tidak mungkin saya ungkapkan semuanya.
Bagaimana menurut gus mus tentang hal ini? Terus terang ini sangat mengganggu saya karena tidak sesuai dengan apa yang saya yakini selama ini.
Demikian dulu yai, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terima kasih. Serta saya sangat berharap gus mus mau menjawabnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Yai sebelmunya saya minta maaf jika pertanyaan saya mengganggu aktifitas dan kegiatan yai mustofa, begini gus beberapa waktu yang lalu saya jalan-jalan ke took buku dan secara tidak sengaja saya menemukan buku berjudul “Mantan kiai nu menggugat sholawat dan dzikir syirik (Nariyah, al-fatih, munjiyat, thibbul qulub)”. Saya sangat tertarik makanya tanpa pikr panjang saya langsung membelinya. Ternyata yang dibahas dibuku ini semua mengungkap kesyirikan dari sholawat dan dzikir yang biasa say abaca, termasuk sholawat yang sudah banyak di kenal kalangan nu yaitu sholawat nariyah, dikatakan dibuku ini sholawat nariyah tersebut mengandung arti yang syirik karena memohon pertolongan kepada rasullulah Muhammad.saw,
“Wahai allah! Curahkanlah rahmat yang sempurna dan kesejahteraan yang sempurna kepada sayyidina Muhammad sebanyak jumlah kedipan mata, hembusan nafas dan sebanyak seluruh apa yang engkau ketahui. Yang dengannya segala ikatan menjadi lepas (segala kesulitan akan terselesaikan, bukan dengan allah tapi karena rasulullah), segala kesedihan akan lenyap karenanya(jadi bukan karena pertolongan, rahmat, atau karunia allah) dan dengannya segala cita-cita tercapai, dengannya pula segala kebutuhan akan terenuhi, dan dengan wajahnya yang mulia awan berubah menjadi hujan”.
Begitulah yang ditulis dalam buku yang di tulis H.Mahrus Ali ini (ditulis didalam buku tersebut bahwa beliau adalah alumni Ponpes Langitan Tuban). Saya pernah baca bahwa yang membuat sholawat nariyah syirik adalah kata “bihi”, jika “bihi” diganti denga “biha” maka artinya akan berubah dan unsur kesyirikannya akan hilang. Tetapi menurut buku ini itu tetap jelek karena membaca sholawat tersebut dengan syarat allah melenyapkan kesulitan kita, kesedihan kita. Jadi membaca sholawat tersebut kurang ikhlas, ini namanya Su’ul adab.tiada dalilnya. Sebenarnya masih banyak yang dibahas dalam buku ini namun tidak mungkin saya ungkapkan semuanya.
Bagaimana menurut gus mus tentang hal ini? Terus terang ini sangat mengganggu saya karena tidak sesuai dengan apa yang saya yakini selama ini.
Demikian dulu yai, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terima kasih. Serta saya sangat berharap gus mus mau menjawabnya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Penanya : Syaiful Arifin (Arifin) pada 26 Nopember 2007
14:43:14
Jawab:
Wa’alaikumussalam
warahmatuLlahi wabarakatuH.
Buku itu sudah diconter dengan buku hasil kajian kiai-kiai Jember dan Jawa Timur. Ketika diundang di UIN Surabaya untuk berdiskusi tentang pendapat-pendapatnya, si pengaku mantan kiai nu itu tidak mau datang. Coba Anda hubungi Lajnah Ta’lif Wan Nasyr Jawa Timur atau Penrbit “Khalista” Surabaya (telpon: (031) 8415832.
Wassalamu’alaikum warahmatuLlahi wabarakatuH.[2]
Buku itu sudah diconter dengan buku hasil kajian kiai-kiai Jember dan Jawa Timur. Ketika diundang di UIN Surabaya untuk berdiskusi tentang pendapat-pendapatnya, si pengaku mantan kiai nu itu tidak mau datang. Coba Anda hubungi Lajnah Ta’lif Wan Nasyr Jawa Timur atau Penrbit “Khalista” Surabaya (telpon: (031) 8415832.
Wassalamu’alaikum warahmatuLlahi wabarakatuH.[2]
Komentarku ( Mahrus
ali):
Bacalah buku jawaban atas
buku LBMNU Jember yaitu buku “ Sesat tanpa
sadar “ dan buku “ Kesesatan debat kiyai NU dalam pasca sarjana”. Anda
akan tahu kedustaan, penyesatan buku LBMNU Jember itu.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan