JAKARTA (voa-islam.com) - Terbetik kabar mantan Presiden Amerika
Serikat Bill Clinton akan datang ke Jakarta, di mulai pada 16 sampai 23 Juli
mendatang, sehari sesudah pengumuman KPU tentang hasil pemilihan presiden.
Adakah Clinton mewakili kepentingan Barat, yang akan memberikan
dukungan bagi kemenangna Jokowi? Mengingat Bill Clinton sahabat salah satu
pendukung Jokowi, yaitu konglomerat James Riyadi.
Barat menginginkan pemerintah baru yang akan datang tetap menjadi
'sahabat' yang baik bagi Amerika Serikat dan Barat, termasuk pemerintahan yang
baru nanti, kiranya dapat menjaga kepentingan bagi Barat yang ada di Indonesia.
Indonesia menjadi 'surganya'
para perusahaan Barat yang menguasai sejumlah perusahaan tambang di Indonesia, diantaranya Freeport
dan New Mont.
Kabar kedatangan Bill Clinton datang dari Duta Besar Republik Indonesia untuk
Republik Federal Jerman, Fauzi Bowo. Mantan Gubernur DKI itu , menilai
kedatangan mantan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton ganjil. Pasalnya, Clinton datang justru saat pemerintah Republik Indonesia
segera demisioner.
Fauzi Bowo menyatakan bahwa Clinton
dijadwalkan datang ke Jakart dimulai pada 16 hingga 23 Juli 2014, Fauzi menilai
saat kedatangan Clinton
dinilai sangat aneh.
“Persoalannya, bila kedatangan beliau juga mengagendakan isu kesehatan
dan lingkungan hidup, keduanya juga merupakan domain pemerintah. Akan sangat
efektif bila itu dibicarakan dengan pemerintahan terpilih nanti,” kata Fauzi.
Namun fauzi menolak berkomentar lebih banyak tentang kedatangan Clinton, yang
disebut-sebut merupakan karibnya itu.
Pernyataan serupa dikemukakan seorang pengamat masalah internasional
yang enggan disebutkan namanya. “Kalau dia datang saat ini, patut diduga ada agenda
terselubung,” kata dia.
Pengamat itu juga mengingatkan, Clinton yang selama ini dikenal dekat
dan akrab dengan James Riady, pemilik Grup Lippo, kemungkinan besar akan
menemui karibnya tersebut di sela-sela rangkaian kunjungannya ke Indonesia
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan