Oleh: Indra Hendriana
nasional - Minggu, 20 Juli 2014 | 18:30 WIB
INILAHCOM, Jakarta - Kubu calon presoden nomor urut 1 Prabowo-Hatta, meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghentikan rekapitulasi perhitungan suara di tingkat nasional. Sebab, banyak ditemukan kecurangan dalam proses pencoblosan sampai tahap perhitungan.
Penegasan tersebut disampaikan anggota pemenangan Prabowo-Hatta, Idrus Marham dalam jumpa pers usai melakukan pertemuan dengan tim hukum pemenangan capres nomor urut 1. Ia meminta, KPU mengutamakan rekomendasi Bawaslu untuk melakukan pemungusan suara ulang (PSU) di beberapa daerah.
"Kami meminta untuk tidak melanjutkan rekapitulasi perhitungan suara sebelum menyelesaikan masalah yang ada," kata Idrus, dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (20/7/2014).
Idrus menceritakan, laporan tim hukum Prabowo-Hatta mengatakan, rekomendasi Bawaslu mengenai PSU tidak sepenuhnya dilakukan oleh KPU. Melainkan, PSU baru dilakukan dibeberapa daerah.
"Setelah mencermati pemaparaan yang disampaikan tim hukum Prabowo-Hatta, baik di Jakarta dari Jatim, Jateng dan beberapa daerah lainnya," kata Idrus.
Dalam kesempatan itu, dia meyakinkan pihaknya punya bukti-bukti yang kuat adanya dugaan kecurangan dalam pilpres kemarin. Sayangnya, data tersebut belum bisa disampaikan lantaran begitu banyak data-data terkiat adanya kecurangan masih yang terjadi.
"Data-data siap. Sekarang tidak mungkin dirincikan karena cukup banyak data-datanya," ungkap Idrus. [gus]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan