Sabtu, Juli 26, 2014

Jawabanku untuk Prof. Dr. KH,.Malik Madani




Prof. Dr. KH,.Malik Madani menyatakan lagi:


Oleh karena itu, kamimenyambut baik atas upaya dua kader muda Nahdlatul Ulama, yaitu Ustadz Muhammad Idrus Ramli dan UstadzMuhammad Syafiq Alydrus dengan menulis buku Kyai NU atau Wababi Yang Sesat Tanpa Sadar?Jawaban Terhadap Buku-Buku Mahrus Ali, mengingat buku-buku yang ditulis oleh saudara Mahrus Ali telah memita perhatian banyak kalangandan menimbulkan keresahan umat Islam Ahlussunnah
Wal-Jamaah, khususnya warga nahdliyyin. Semoga buku ini
bermanfaat bagi semua pembaca. Amin ya rabhal 'a/amin.
lihat buku  Kiyai NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar? dlm kata pengantarnya,
Komentarku ( Mahrus ali): 
Buku saya dianggap menimbulkan keresahan kepada umat islam adalah kedustaan yang nyata bukan kejujuran yang samar. Buktinya banyak kalangan mereka yang merasakan mendapat pencerahan dari buku – buku saya. Lihat keterangan orang Bekasi sbb:
SMS dari Bekasi: Dua Ustadz syok melihat buku Mantan kiyai NU menggugat tahlilan

Asalamualaikum...Pak H.Marus...Saya salah satu orang dari sekian
 banyak yg mennyukai buku antum...Saya ada niat di hati ingin bertemu
dengan antum...Dan ingin belajar (sama antum?Maaf ganggu pak.H
Saya masih bujang”n pak.H.Marus...

Saya tau bpk dri buku” yg saya beli :membongkar kesestan kiai”
pembela bid`ah hasan..Mantan kiai N.U Menggugat tahlilan Dl
Saya bertanya:
l Siapa namamu? Dan apa yang menarik dari buku – buku saya
 menurut mu.
Dia menjawab:
(1/2)Smuanya menarik...Dan buku” itu menjawab” smua kbenaraan
 tentng islam...Dllu sya pernah pesantrn amaliah” yg di ksih guru sya
 tdak sesuai dri al=quran dn hadist...Dan sya sndri yg
 memberontk...Gara” buku” bpk.H.Mahrus yg aneh bgi kluarga sya..
Dan bgi sya bku” anda adllah ilmu yg bermanfaat..
Saya bertanya:
Pndidikn pesantrn ap skolah pak?
Saya llus”n S.M.A

tp klo pesantrennya berntakan Pak..
Saya bertanya:
Di Bekasi, keluargamu ikut golongan mana? Lalu kamu?

Dia menjawab:
Saya sndri alsunah ala salafu saleh...Sya tertgur dlm ayat al=quran...

Kluarga saya alsunah..Ala gur nya yg sesat
Saya bertanya:
Di antara buku yang membikin anda mendapat petunjuk itu buka apa?
Dia menjawab:
Pokoknya bnyak pak buku” bpk yg sya baca...
Saya sms lagi:
Coba kasih nama lengkapmu, desa, kelurahanmu agar tercatat dalam
 sahabat saya
Dia menjawab:
Nama saya:Muhammad yusuf ibrahim bin aanjuanda...

Alamat lengkap saya jl.Agus salim no.3 rt 03 / rw 04

kel.Bekasi jaya kec.Bekasi timur..

Bekasi ini pak data” sya

Udh 2 ustad syok liat buku sya yg berjudul mantan kiai.N.U
menggugat tahlilan...Dan buku membongkar kiai” pembela bid=ah
hasanah dan buku putih,padahal br
u buku” itu ajh yg bkin dia syok blum smuanya...


Dan saya lg cri buku bpk yg mengapa saya kluar dri.N.U tp lg kosong
pakPernah..
Saya bertanya:
Pernahkah anda melihat blog mantan kiyai NU di internet?
Dia menjawab:.
Yg fotonya”nya sholat pake sendal doank dn tidak beralas kn?Itu
memang susah...Tp di hadapaan org” nadiyin itu sesat L
Sya berfikr di zaman rasul dia solat tdak beralas

smua perilaku rasul itu sunah...Ya kn pak?Blh sya minta blog manta
kiai.N.U nya pak?
Saya menjawab:
Orang nahdhiyin yang gitu karena bodoh, tidak punya ilmu tentang
salat sebenarnya.Bar arti anda belum lihat di blog mantan kiyai NU
yang asli. Semoga anda bisa mendapatkan jalan yang terbaik untuk
dunia dan akhiratmu
Dia menjawab:

Amin
Makasi Selamat beristirahat pak.H.Mahrus ali...

Dengan jihad mu ini mudah”han.Allah membals mu dngan surga
firdausnya..Amin
Saya menjawab:
 Amin... Semoga anda juga sungguh – sungguh berjihad, komitmen dalam
 menjalankan ajaran agama.
Dia sms lagi:
Ad kta” mutiara bpk yg saya simpan buat” org di sinih...

Yaitu TBC ( TAHAYUL,BID=AH,CURAFAT )

Di website aula terdapat keterangan dari Fajar sbb:
Aku asli dari keluarga NU,dari dulu ada keraguan masalah tawasul,berdoa lewat orang yang sudah mati,secara akal sehat jelas tidak masuk akal,dan Alhamdhulillah sekarang semuanya sudah terjawab oleh buku2 karya H.Mahrus Ali dengan dalil yg sangat kuat dari Al-Quran dan hadist shoheh,apa lagi sekarang sudah mulai banyak orang2 NU hijrah ke Aqidah yg benar,dan mereka juga sudah meninggalkan sunah2 bikinan ulama2 Ahli Bid’ah.Yg nggak habis kupikir kenapa orang2 NU yg merasa paling benar/pandai sendiri tentang Islam tak bisa membedakan mana Bid’ah mana Sunnah?padahal apapun model/bentuknya Bid’ah yg sayyiah,hasanah(meskipun ada didalam hadist)jelas bertentangan dengan surat Al Hujarat ayat 1,maka jelas semua Bid’ah adalah “SESAT”.sekarang saatnya aku segera meluruskan anggota keluargaku kembali hijrah ke Aqidah yg benar,dan saya katakan meskipun bukan hanya 1000 tapi 1.000.000. trik atau rekayasa untuk menjatuhkan misi dak’wahnya H.Mahrus Ali saya sangat tidak mempercayainya,karena itu semua rekayasanya IBLIS berujud manusia.....

di toko toko buku karangan beliau makin laris aja. Dan kayaknya juga smakin banyak yang penasaran dan akhirnya malah makin kesengsem dengan dasar dasar yang disampaikan dan sampai akhirnya, bertobat dan menyesali diri bahwa selama ini ternyata diri pembaca termasuk yang hatinya kotor. Mudah 2 an Alloh mengampuni kejahilan kami di masa lalu
Untuk saudara-saudara saya warga NU, hendaknya jangan memandang buku karaya Mahrus Ali itu dari segi negatifnya saja. Kalau ada kebenaran dalam buku itu ambillah, jika ada kesalahan di dalamnya maka luruskan dengan cara yang baik. Terlepas masalah amalan2 kaum nahdliyyin itu ada dalilnya atau tidak seharusnya NU juga introspeksi diri. Apakah amalan2 yang biasa dilakukan itu (misal tahlilan, yasinan, muludan, dsb)semakin membuat kita semakin dekat kepada Allah, semakin cinta kepada Rasulullah, dan semakin mengamalkan sunnah2nya? Atau hanya sekadar rutinitas ritual semata? Mohon maaf, kalau sekiranya dengan muludan –misalnya- warga NU semakin giat menjalankan sunnah Rasul, kenapa di masjid2 NU –meskipun mungkin tidak semua- pada saat sholat berjamaah jarak antar jamaah yang bersebelahan banyak yang renggang dan hal ini seperti dibiarkan saja oleh imam padahal jelas2 Rasulullah mengajarkan agar dalam shalat berjamaah itu kita harus merapatkan barisan, bahkan sampai pundak sesama jamaah itu menempel satu sama lain. Jika amalan2 itu membuat kaum nahdliyyin semakin taat menjalankan syari’at kenapa masih banyak kaum muslimah NU yang tidak rapi dalam menutup auratnya, kenapa pula banyak warga NU yang masih jadi perokok berat padahal merokok itu jelas2 membawa kemudlorotan dan Rasulullah melarang kita melakukan hal yang membawa pada kemudlorotan. Kalau amalan2 warga NU itu hanya jadi ritual yang kosong dari makna jangan salahkan kalau banyak orang menyebut amalan2 itu sebagai bid’ah dan mengecap warga NU yang fanatik dengan amalan2 itu sebagai ahli bid’ah. Sekali lagi saya tidak ingin menyinggung sipapun di sini. Semoga ini menjadi bahan renungan kita bersama.
  Anonim25 Juli 2011 15.54
Sampai usia 46 saya tetap warga NU keturunan,dan sangat meyakini bahwa dari 73 golongan Ahli Sunnah Wal Jama’ah yg selamat hanyalah NU saja.Setelah baca buku saku “Seputar Hukum Selamatan,Yasinan dan Tahlilan” dan buku “Bila Kiai diPerTuhankan”dari LPPI karya Hartono Ahmad Jaiz,akirnya penasaran dng buku lainnya misal : Aliran dan Faham Sesat diIndonesia,Ada Pemurtadan di IAIN,Bahaya Islam Liberal,Kesesatan LDII dll.Kemudian terbit buku H Mahrus Ali yg kontroversial dng NU,Disusul Buku Putih Kiai NU oleh Kiai Afroki Abdul Ghoni,MWC NU Membedah Kitab Tauhid Kiai Ahli Bid’ah oleh Drs Buchari.Juga buku bagus/berbobot “LAU KAANA KHAIRAN LASABAKUUNA ILAIHI”. Ternyata setelah kita baca2 bukunya benar benar Ilmiah dan masuk diakal.Maaf bukannya saya memihak mereka,terus terang saja saat ini saya sedang benarbenar mecari Islam yg murni,bersih dan benar sesuai dengan apa yg dijarkan oleh Rosulullah saja. Disebuah tautan didunia maya buku-buku mereka langsung diklaim buku-buku sesat.Ini adalah suatu bantahan yg benar-benar tidak etis dan ilmiah. Dari ini saya sangat mengharap kepada tokoh NU dari Aktivis NU,Kiai,Gus,Ulama juga team LBM Jember, utk menanggapi buku2 mereka dng tegar,tidak emosi,tidak dengan taklid buta dan yg ilmiah. Dan tanggapilah dari buku2 mereka perbuku dan tidak langsung diklaim semua buku mereka sesat (karna itu adalah taklid buta dan membabi buta).Dan tanggapilah perbuku dari buku2 mereka dengan dalil yg kuat(dr Al Qur’an)dan hadits shohih yg mendetail seperti bukunya Mahrus Ali “Sesat Tanpa Sadar” yg menjawab buku Membongkar Kesesatan...Sampaikan komplit asal usul,perowi dan sanadnya dng jelas.Biar nanti pembaca yg menilai akan kebenarannya dan untuk meyakininya.Setelah baca buku mereka timbul dari hati utk menanyakan dan mohon dengan sangat para tokoh NU utk menjawabnya,pertanyaanya sebenarnya ratusan Cuma saya sebutkan beberapa saja.1-Dikitab apa ada tentang sholawat Nariyyah dan sholawat Badr,(apakah itu tuntunan dari Rosulullah atau Imam Safe’i atau sunnsh bikinan ulama saja?).2-Apakah dan kenapa Rosulullah,para sahabat,4 Imam Maliki,Hanafi,Safe’i,Hambali tidak mengajarkan selamatan setelah kematian 3-7-40 hari dst,yasinan dan tahlilan?,dan sejak kapan.oleh siapa acara itu diajarkan?,Apakah acara itu bisa mengurangi dosa seseoang (misalkan koruptor)?.Kenapa acara itu pula yg mengadakan hanya warga NU saja (negara Islam lainnya tidak ada)?.4-Kenapa waktu Rosulullah perang demi Islam lawan orang kafir tidak menggunakan Ilmu Tenaga Dalam (tetap saja pakai pedang dan panah),dan tidak memberi rajah,jimat bertuliskan arab?.5-Yg benar itu Al Qur’an yg harus mengikuti adat,tradisi dan zaman atau sebaliknya tradisi,adat dan zaman yg harus kembali kepada Al Qur’an?.6-Apakah buku : LAU KAANA KHAIRAN LASABAKUUNAA ILAIHI itu sesat?.7-Bagaimana dng Muktama NU pertama di Surabaya tgl 13 Rabiul Tsani 1345 H (21 Oktober 1926)menetapkan dengan tegas bahwa selamatan setelah kematian adalah bid’ah yang hina,apakah itu fitnah?. Fakta nyata bahwa sampai detik ini belumada seorangpun dari Habib,Gus,Kiai,Ulam yg bisa menemukan kalau selamatan 3-7-40=hari dst itu dari Al Qur’an maupun Hadits Rosulullah. Adanya dikitab suci orang Hindu yaitu WEDA Manawa Darna Sastra Weda Samerti hal 192-193, dan di Sama Weda Samhita Buku I hal 1,Bab 10 no I hal 20.( fakta nyata itu adalah ritual agama Hindu / bukan dari Islam).

Sy kira, sudah sepatutnya kita mengucapkan Alhamdulillah, ternyata masih ada gurum kiyai, ustadz seperti Mahrus Ali mau bersusah payah meneliti, mengkaji dan menelaah serta menemukan isyarat kebaikan dari berbagai literatur masalah ajaran Islam. Smg Allah SWT memberkahi amal salehnya dan kita yang hanya mampu membaca buku dan pendapatnya juga dilimpahi rahmat-Nya.[1]




[1] http://mediaaula.blogspot.com/2011/01/polemik-h-mahrus-ali-ternyata-belum.html
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan