Prof. Dr. KH,.Malik Madani menyatakan lagi:
Oleh karena itu, kamimenyambut baik atas upaya dua kader muda Nahdlatul Ulama,
yaitu Ustadz Muhammad Idrus Ramli dan UstadzMuhammad Syafiq Alydrus dengan
menulis buku Kyai NU atau Wababi Yang Sesat Tanpa Sadar?Jawaban Terhadap Buku-Buku
Mahrus Ali, mengingat buku-buku yang ditulis oleh saudara Mahrus Ali telah
memita perhatian banyak kalangandan menimbulkan keresahan umat Islam
Ahlussunnah
Wal-Jamaah, khususnya warga nahdliyyin. Semoga buku ini
bermanfaat bagi semua pembaca. Amin ya rabhal 'a/amin.lihat buku Kiyai NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar? dlm kata pengantarnya,
Wal-Jamaah, khususnya warga nahdliyyin. Semoga buku ini
bermanfaat bagi semua pembaca. Amin ya rabhal 'a/amin.lihat buku Kiyai NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar? dlm kata pengantarnya,
Komentarku ( Mahrus ali):
Buku saya dianggap menimbulkan keresahan kepada umat
islam adalah kedustaan yang nyata bukan kejujuran yang samar. Buktinya banyak
kalangan mereka yang merasakan mendapat pencerahan dari buku – buku saya. Lihat
keterangan orang Bekasi sbb:
SMS dari Bekasi: Dua Ustadz syok melihat buku Mantan
kiyai NU menggugat tahlilan
Asalamualaikum...Pak H.Marus...Saya salah satu orang dari
sekian
banyak yg
mennyukai buku antum...Saya ada niat di hati ingin bertemu
dengan antum...Dan ingin belajar (sama antum?Maaf ganggu
pak.H
Saya masih bujang”n pak.H.Marus...
Saya tau bpk dri buku” yg saya beli :membongkar kesestan
kiai”
pembela bid`ah hasan..Mantan kiai N.U Menggugat tahlilan
Dl
Saya bertanya:
l Siapa namamu? Dan apa yang menarik dari buku – buku
saya
menurut mu.
Dia menjawab:
(1/2)Smuanya menarik...Dan buku” itu menjawab” smua
kbenaraan
tentng
islam...Dllu sya pernah pesantrn amaliah” yg di ksih guru sya
tdak sesuai dri
al=quran dn hadist...Dan sya sndri yg
memberontk...Gara”
buku” bpk.H.Mahrus yg aneh bgi kluarga sya..
Dan bgi sya bku” anda adllah ilmu yg bermanfaat..
Saya bertanya:
Pndidikn pesantrn ap skolah pak?
Saya llus”n S.M.A
tp klo pesantrennya berntakan Pak..
Saya bertanya:
Di Bekasi, keluargamu ikut golongan mana? Lalu kamu?
Dia menjawab:
Saya sndri alsunah ala salafu saleh...Sya tertgur dlm
ayat al=quran...
Kluarga saya alsunah..Ala gur nya yg sesat
Saya bertanya:
Di antara buku yang membikin anda mendapat petunjuk itu
buka apa?
Dia menjawab:
Pokoknya bnyak pak buku” bpk yg sya baca...
Saya sms lagi:
Coba kasih nama lengkapmu, desa, kelurahanmu agar
tercatat dalam
sahabat saya
Dia menjawab:
Nama saya:Muhammad yusuf ibrahim bin aanjuanda...
Alamat lengkap saya jl.Agus salim no.3 rt 03 / rw 04
kel.Bekasi jaya kec.Bekasi timur..
Bekasi ini pak data” sya
Udh 2 ustad syok liat buku sya yg berjudul mantan kiai.N.U
menggugat tahlilan...Dan buku membongkar kiai” pembela
bid=ah
hasanah dan buku putih,padahal br
u buku” itu ajh yg bkin dia syok blum smuanya...
Dan saya lg cri buku bpk yg mengapa saya kluar dri.N.U tp
lg kosong
pakPernah..
Saya bertanya:
Pernahkah anda melihat blog mantan kiyai NU di internet?
Dia menjawab:.
Yg fotonya”nya sholat pake sendal doank dn tidak beralas
kn?Itu
memang susah...Tp di hadapaan org” nadiyin itu sesat L
Sya berfikr di zaman rasul dia solat tdak beralas
smua perilaku rasul itu sunah...Ya kn pak?Blh sya minta
blog manta
kiai.N.U nya pak?
Saya menjawab:
Orang nahdhiyin yang gitu karena bodoh, tidak punya ilmu
tentang
salat sebenarnya.Bar arti anda belum lihat di blog mantan
kiyai NU
yang asli. Semoga anda bisa mendapatkan jalan yang
terbaik untuk
dunia dan akhiratmu
ini alamatnya: www.mantankyainu.blogspot.com
Dia menjawab:
Amin
Makasi Selamat beristirahat pak.H.Mahrus ali...
Dengan jihad mu ini mudah”han.Allah membals mu dngan
surga
firdausnya..Amin
Saya menjawab:
Amin... Semoga
anda juga sungguh – sungguh berjihad, komitmen dalam
menjalankan ajaran
agama.
Dia sms lagi:
Ad kta” mutiara bpk yg saya simpan buat” org di sinih...
Yaitu TBC ( TAHAYUL,BID=AH,CURAFAT )
Di website aula terdapat keterangan dari Fajar sbb:
Aku asli dari keluarga NU,dari dulu ada keraguan masalah
tawasul,berdoa lewat orang yang sudah mati,secara akal sehat jelas tidak masuk
akal,dan Alhamdhulillah sekarang semuanya sudah terjawab oleh buku2 karya
H.Mahrus Ali dengan dalil yg sangat kuat dari Al-Quran dan hadist shoheh,apa
lagi sekarang sudah mulai banyak orang2 NU hijrah ke Aqidah yg benar,dan mereka
juga sudah meninggalkan sunah2 bikinan ulama2 Ahli Bid’ah.Yg nggak habis
kupikir kenapa orang2 NU yg merasa paling benar/pandai sendiri tentang Islam
tak bisa membedakan mana Bid’ah mana Sunnah?padahal apapun model/bentuknya Bid’ah
yg sayyiah,hasanah(meskipun ada didalam hadist)jelas bertentangan dengan surat
Al Hujarat ayat 1,maka jelas semua Bid’ah adalah “SESAT”.sekarang saatnya aku
segera meluruskan anggota keluargaku kembali hijrah ke Aqidah yg benar,dan saya
katakan meskipun bukan hanya 1000 tapi 1.000.000. trik atau rekayasa untuk
menjatuhkan misi dak’wahnya H.Mahrus Ali saya sangat tidak
mempercayainya,karena itu semua rekayasanya IBLIS berujud manusia.....
di toko toko buku karangan beliau
makin laris aja. Dan kayaknya juga smakin banyak yang penasaran dan akhirnya
malah makin kesengsem dengan dasar dasar yang disampaikan dan sampai akhirnya,
bertobat dan menyesali diri bahwa selama ini ternyata diri pembaca termasuk
yang hatinya kotor. Mudah 2 an Alloh mengampuni kejahilan kami di masa lalu
Anonim24
Juli 2011 10.13
Untuk saudara-saudara saya warga NU,
hendaknya jangan memandang buku karaya Mahrus Ali itu dari segi negatifnya
saja. Kalau ada kebenaran dalam buku itu ambillah, jika ada kesalahan di
dalamnya maka luruskan dengan cara yang baik. Terlepas masalah amalan2 kaum
nahdliyyin itu ada dalilnya atau tidak seharusnya NU juga introspeksi diri.
Apakah amalan2 yang biasa dilakukan itu (misal tahlilan, yasinan, muludan,
dsb)semakin membuat kita semakin dekat kepada Allah, semakin cinta kepada
Rasulullah, dan semakin mengamalkan sunnah2nya? Atau hanya sekadar rutinitas
ritual semata? Mohon maaf, kalau sekiranya dengan muludan –misalnya- warga NU
semakin giat menjalankan sunnah Rasul, kenapa di masjid2 NU –meskipun mungkin
tidak semua- pada saat sholat berjamaah jarak antar jamaah yang bersebelahan
banyak yang renggang dan hal ini seperti dibiarkan saja oleh imam padahal
jelas2 Rasulullah mengajarkan agar dalam shalat berjamaah itu kita harus
merapatkan barisan, bahkan sampai pundak sesama jamaah itu menempel satu sama
lain. Jika amalan2 itu membuat kaum nahdliyyin semakin taat menjalankan syari’at
kenapa masih banyak kaum muslimah NU yang tidak rapi dalam menutup auratnya,
kenapa pula banyak warga NU yang masih jadi perokok berat padahal merokok itu
jelas2 membawa kemudlorotan dan Rasulullah melarang kita melakukan hal yang
membawa pada kemudlorotan. Kalau amalan2 warga NU itu hanya jadi ritual yang
kosong dari makna jangan salahkan kalau banyak orang menyebut amalan2 itu
sebagai bid’ah dan mengecap warga NU yang fanatik dengan amalan2 itu sebagai
ahli bid’ah. Sekali lagi saya tidak ingin menyinggung sipapun di sini. Semoga
ini menjadi bahan renungan kita bersama.
Anonim25
Juli 2011 15.54
Sampai usia 46 saya tetap warga NU
keturunan,dan sangat meyakini bahwa dari 73 golongan Ahli Sunnah Wal Jama’ah yg
selamat hanyalah NU saja.Setelah baca buku saku “Seputar Hukum
Selamatan,Yasinan dan Tahlilan” dan buku “Bila Kiai diPerTuhankan”dari LPPI
karya Hartono Ahmad Jaiz,akirnya penasaran dng buku lainnya misal : Aliran dan
Faham Sesat diIndonesia,Ada Pemurtadan di IAIN,Bahaya Islam Liberal,Kesesatan
LDII dll.Kemudian terbit buku H Mahrus Ali yg kontroversial dng NU,Disusul Buku
Putih Kiai NU oleh Kiai Afroki Abdul Ghoni,MWC NU Membedah Kitab Tauhid Kiai
Ahli Bid’ah oleh Drs Buchari.Juga buku bagus/berbobot “LAU KAANA KHAIRAN
LASABAKUUNA ILAIHI”. Ternyata setelah kita baca2 bukunya benar benar Ilmiah dan
masuk diakal.Maaf bukannya saya memihak mereka,terus terang saja saat ini saya
sedang benarbenar mecari Islam yg murni,bersih dan benar sesuai dengan apa yg
dijarkan oleh Rosulullah saja. Disebuah tautan didunia maya buku-buku mereka
langsung diklaim buku-buku sesat.Ini adalah suatu bantahan yg benar-benar tidak
etis dan ilmiah. Dari ini saya sangat mengharap kepada tokoh NU dari Aktivis
NU,Kiai,Gus,Ulama juga team LBM Jember, utk menanggapi buku2 mereka dng
tegar,tidak emosi,tidak dengan taklid buta dan yg ilmiah. Dan tanggapilah dari
buku2 mereka perbuku dan tidak langsung diklaim semua buku mereka sesat (karna
itu adalah taklid buta dan membabi buta).Dan tanggapilah perbuku dari buku2
mereka dengan dalil yg kuat(dr Al Qur’an)dan hadits shohih yg mendetail seperti
bukunya Mahrus Ali “Sesat Tanpa Sadar” yg menjawab buku Membongkar
Kesesatan...Sampaikan komplit asal usul,perowi dan sanadnya dng jelas.Biar
nanti pembaca yg menilai akan kebenarannya dan untuk meyakininya.Setelah baca
buku mereka timbul dari hati utk menanyakan dan mohon dengan sangat para tokoh
NU utk menjawabnya,pertanyaanya sebenarnya ratusan Cuma saya sebutkan beberapa
saja.1-Dikitab apa ada tentang sholawat Nariyyah dan sholawat Badr,(apakah itu
tuntunan dari Rosulullah atau Imam Safe’i atau sunnsh bikinan ulama
saja?).2-Apakah dan kenapa Rosulullah,para sahabat,4 Imam Maliki,Hanafi,Safe’i,Hambali
tidak mengajarkan selamatan setelah kematian 3-7-40 hari dst,yasinan dan
tahlilan?,dan sejak kapan.oleh siapa acara itu diajarkan?,Apakah acara itu bisa
mengurangi dosa seseoang (misalkan koruptor)?.Kenapa acara itu pula yg
mengadakan hanya warga NU saja (negara Islam lainnya tidak ada)?.4-Kenapa waktu
Rosulullah perang demi Islam lawan orang kafir tidak menggunakan Ilmu Tenaga
Dalam (tetap saja pakai pedang dan panah),dan tidak memberi rajah,jimat
bertuliskan arab?.5-Yg benar itu Al Qur’an yg harus mengikuti adat,tradisi dan
zaman atau sebaliknya tradisi,adat dan zaman yg harus kembali kepada Al Qur’an?.6-Apakah
buku : LAU KAANA KHAIRAN LASABAKUUNAA ILAIHI itu sesat?.7-Bagaimana dng Muktama
NU pertama di Surabaya
tgl 13 Rabiul Tsani 1345 H (21 Oktober 1926)menetapkan dengan tegas bahwa
selamatan setelah kematian adalah bid’ah yang hina,apakah itu fitnah?. Fakta
nyata bahwa sampai detik ini belumada seorangpun dari Habib,Gus,Kiai,Ulam yg
bisa menemukan kalau selamatan 3-7-40=hari dst itu dari Al Qur’an maupun Hadits
Rosulullah. Adanya dikitab suci orang Hindu yaitu WEDA Manawa Darna Sastra Weda
Samerti hal 192-193, dan di Sama Weda Samhita Buku I hal 1,Bab 10 no I hal 20.(
fakta nyata itu adalah ritual agama Hindu / bukan dari Islam).
Sy kira, sudah sepatutnya kita
mengucapkan Alhamdulillah, ternyata masih ada gurum kiyai, ustadz seperti
Mahrus Ali mau bersusah payah meneliti, mengkaji dan menelaah serta menemukan
isyarat kebaikan dari berbagai literatur masalah ajaran Islam. Smg Allah SWT memberkahi
amal salehnya dan kita yang hanya mampu membaca buku dan pendapatnya juga
dilimpahi rahmat-Nya.[1]
Artikel Terkait