Ada hadis lagi yang dibuat pegangan
keturunan Rasulullah SAW bahwa mereka adalah ahlul bait sbb:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ نُمَيْرٍ وَاللَّفْظُ لِأَبِي بَكْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
بِشْرٍ عَنْ زَكَرِيَّاءَ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ شَيْبَةَ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ
شَيْبَةَ قَالَتْ قَالَتْ عَائِشَةُ خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ غَدَاةً وَعَلَيْهِ مِرْطٌ مُرَحَّلٌ مِنْ شَعْرٍ أَسْوَدَ فَجَاءَ
الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ فَأَدْخَلَهُ ثُمَّ جَاءَ الْحُسَيْنُ فَدَخَلَ مَعَهُ
ثُمَّ جَاءَتْ فَاطِمَةُ فَأَدْخَلَهَا ثُمَّ جَاءَ عَلِيٌّ فَأَدْخَلَهُ ثُمَّ
قَالَ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمْ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ
وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
Aisyah berkata: Nabi keluar pada suatu pagi dengan mengenakan
kemul yang bergambar dari bulu hitam. Lantas Al Hasan bin Ali datang, lalu di
masukkan. Husain datang lalu di masukkan.
Fatimah datang lalu di masukkan, lalu Ali datang dan di masukkan ke dalam kemul itu, lalu beliau bersabda: ’
Sesungguhnya Allah berkehendak untuk menghilangkan kotoran
dari mu wahai ahlul bait dan membersihkanmu dengan sungguh.
HR Muslim 2424. Ahmad 162/6 Abu
Dawud 4032, Tirmidzi 2813 Syamail 69 Seluruhnya
dari Zakariya dan Mus`ab bin
Syaibah yang lemah.
Perawi bernama Zakariya mudallis dan Mus`ab bin Syaibah perawi lemah, kata Ibnu Hajar dan Dzahabi.
Imam Ahmad berkata: Dia – Mush`ab
bin Syaibah sering meriwayatkan hadis – hadis yang mungkar
Abu Hatim berkata: Mereka tidak memujinya dan dia tidak
kuat hapalannya
Imam Nasa`I berkata: Mus`ab
perawi yang mungkar
Imam Bukhari tidak mau
meriwayatkan hadis dari padanya.
Abu Dawud menyatakan: Dia lemah.
Dalam kitab Dhu`afa` al
uqaili 196/4 di sebutkan riwayat hadis
yang membikin kaum syi`ah terbungkam sbb:
Di katakan kepada Abu Abdillah hadis wudhu karena bekam, lalu di jawab mungkar sekali, ia di riwayatkan oleh Mush`ab
bin Syaibah, begitu juga hadis sepuluh perkara termasuk fitrah dan
hadis di atas.
Kita jumpai juga Mush`ab dalam kitab koleksi perawi – perawi
lemah dan yang di tinggalkan para ulama
( dhu`afa` wal matrukin
karya Ibnul Jauzi 123/3
Abu Zar`ah, Ahmad dan Imam
Bukhari menyatakan dia lemah
Dalam riwayat Abu Dawud 4032 dan
sahihhut targhib wattarhib 154/3 tanpa redaksi Rasulullah menyelimuti Ali < Fathimah …………….. Pada
hal dari Mus`ab bin Syaibah juga. Ini menunjukkan ada kekacauan redaksi
hadis.
Fahhad berkata:
Hadis tsb hanya di riwayatkan
oleh Mush`ab bin Syaibah terkadang
menggunakan redaksi: Rasulullah keluar pada
waktu pagi dengan kain bergambar
dari bulu hitam ……, tanpa keterangan
lain.
Terkadang menggunakan
redaksi tambahan yaitu, Hasan datang lalu di masukkan ke dalam
kain itu, lalu Husain datang dan di
masukkan ke dalamnya, lalu Ali …………,
Dua riwayat tadi diriwayatkan oleh Zakariya bin Abu Zaidah yang mudallis
yaitu suka menyelinapkan perawi lemah.
Ibnu Hajar berkata:
وَزَكَرِيَا مُدَلِّسٌ وَلَمْ أَرَهُ مِنْ حَدِيْثِهِ اِلاَّ بِاْلعَنْعَنَةِ.
Zakariya adalah mudallis dan aku tidak melihat hadisnya kecuali dengan
riwayat an anah atau menggunakan kalimat dari …., dari,,,,,,,,,,,,, tidak menggunakan haddatsana telah bercerita kepada kami. Pendapat ini di dukung oleh Muhammad Abd rahman bin Abd Rahim Al Mubarkafuri Abu Dawud dan Imam Ahmad sekalipun keduanya
menyatakan Zakariya adalah perawi
terpercaya
Abu hatim menyatakan dia adalah
perawi lemah dan mudallis Jadi sanad hadis tsb lemah sekali.
Zakariya bin Abu Zaidah adalah
perawi Kufah
Sudah jelas banyak pengikut syi`ah di Kufah dan mereka adalah suka tadlis, apa lagi dalam hal yang
mendukung bid`ah mereka.
وَقَدْ اتَّفَقَ عُلَمَاءُ الْحَدِيْثِ عَلَى أَنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ اْلأَرْضِ
تَدْلِيْساً هُمْ أَهْلُ اْلكُوْفَةِ. قَالَ يَزِيْدُ بْنُ هَارُوْنَ: (قَدِمْتُ
اْلكُوْفَةَ، فَمَا رَأَيْتُ بِهَا أَحَداً لاَ يُدَلِّسُ، إِلاَّ مَا خَلاَ
مُسْعِراً ).
Sungguh ulama ahli hadis telah sepakat bahwa penduduk
bumi yang paling banyak berbuat tadlis (
menyelinapkan perawi lemah ) adalah penduduk Kufah.
Yazid bin Harun berkata: Aku datang ke Kufah, aku tidak
melihat seorangpun yang tidak melakukan
tadlis kecuali Mus`ir.
قال عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ إِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ
عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ اْلبَيْتِ قَالَ نَزَلَتْ فِي نِسَاءِ النَّبِي صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ عِكْرِمَةُ مَنْ شَاءَ بَاهَلْتُهُ إِنَّهَا
نَزَلَتْ فِي نِسَاءِ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاصَّةً.
Dari ikrimah dari Ibnu Abbas tentang ayat:
إِنَّمَا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ اْلبَيْتِ
Ia diturunkan untuk istri – istri
Nabi , lalu Ikrimah berkata ;
Barang siapa yang mau, aku ajak
mubahalah > ia di turunkan untuk istri – istri Nabi secara
husus.
و حَدَّثَنِي سُرَيْجُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّاءَ
بْنِ أَبِي زَائِدَةَ عَنْ أَبِيهِ ح و حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى
حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ ح و حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ زَكَرِيَّاءَ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ مُصْعَبِ بْنِ
شَيْبَةَ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ خَرَجَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ غَدَاةٍ وَعَلَيْهِ مِرْطٌ
مُرَحَّلٌ مِنْ شَعَرٍ أَسْوَدَ
…………….Dari Aisyah ra berkata:
Nabi keluar pada suatu pagi dengan mengenakan kain bergambar dari bulu hitam. ( Tanpa
tambahan kisah kemul kepada Ali, Hasan
………………………
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ نُمَيْرٍ وَاللَّفْظُ لِأَبِي بَكْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
بِشْرٍ عَنْ زَكَرِيَّاءَ عَنْ مُصْعَبِ بْنِ شَيْبَةَ عَنْ صَفِيَّةَ بِنْتِ
شَيْبَةَ قَالَتْ قَالَتْ عَائِشَةُ خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ غَدَاةً وَعَلَيْهِ مِرْطٌ مُرَحَّلٌ مِنْ شَعْرٍ أَسْوَدَ فَجَاءَ
الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ فَأَدْخَلَهُ ثُمَّ جَاءَ الْحُسَيْنُ فَدَخَلَ مَعَهُ
ثُمَّ جَاءَتْ فَاطِمَةُ فَأَدْخَلَهَا ثُمَّ جَاءَ عَلِيٌّ فَأَدْخَلَهُ ثُمَّ
قَالَ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمْ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ
وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
………….Dari Aisyah ra berkata: Nabi
keluar pada suatu pagi dengan
mengenskan kain bergaris hitam dari bulu,
lalu Hasan bin Ali datang dan di
masukkan ke dalam kain itu, lalu Husain datang dan di masukkan ke dalamnya,
lalu Fatimah datang lalu di masukkan ke
dalamnya, lantas Ali, lalu di masukkan kepadanya lalu beliau bersabda:
إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمْ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ
وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
Sesungguhnya Allah bermaksud
hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu
sebersih-bersihnya.
Dalam riwayat pertama perawi
Zakariya tidak menjelaskan bahwa dia mendengar hadis tapi dia meriwayatkan dengan kalimat dari ………….
Pada riwayat pertama yang di riwayatkan oleh anak
Zakariya tidak di jelaskan hadis
menyelimuti keluarga Ali
Namun dalam riwayat kedua
yang di riwayatkan oleh Muhammad bin
Basyir mengetengahkan kisah menyelimuti keluarga Ali
Sudah jelas bahwa Yahya bin Zakariya lebih tepat hapalannya dan lebih mantap di samping
anaknya sendiri.
Bila anda berkata tambahan
perawi terpercaya bisa di terima,
maka bisa di jawab, benar begitu bila
tambahannya sedikit. Tapi bila tambahannya
satu kisah yang sempurna, sudah tentu seorang perawi tidak akan lupa
padanya, kecuali bila dia syi`ah
dan ini jelas jauh karena Yahya adalah
orang Kufah.
Ada hadis lagi sbb:
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ
الْأَصْبَهَانِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ عُبَيْدٍ عَنْ عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ
عَنْ عُمَرَ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ رَبِيبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمْ الرِّجْسَ
أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا فِي بَيْتِ أُمِّ سَلَمَةَ فَدَعَا
فَاطِمَةَ وَحَسَنًا وَحُسَيْنًا فَجَلَّلَهُمْ بِكِسَاءٍ وَعَلِيٌّ خَلْفَ
ظَهْرِهِ فَجَلَّلَهُ بِكِسَاءٍ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ هَؤُلَاءِ أَهْلُ بَيْتِي
فَأَذْهِبْ عَنْهُمْ الرِّجْسَ وَطَهِّرْهُمْ تَطْهِيرًا قَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ
وَأَنَا مَعَهُمْ يَا نَبِيَّ اللَّهِ قَالَ أَنْتِ عَلَى مَكَانِكِ وَأَنْتِ
عَلَى خَيْرٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ
حَدِيثِ عَطَاءٍ عَنْ عُمَرَ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ
Dari Umar bin Abu Salamah - anak tiri Nabi berkata: Ketika ayat ini turun pada Nabi di rumah Ummu Salamah
إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمْ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ
وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
Sesungguhnya Allah bermaksud
hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu
sebersih-bersihnya.
Beliau memanggil Fathimah, Hasan, Husain, lalu menyelimuti
mereka dengan kain dan Ali di belakang
punggung Nabi ., lalu beliau bersabda: Ya
Allah ! Mereka adalah ahlu baitku,
hilangkan kotoran mereka dan bersihkan
dengan sungguh.
Ummu salamah berkata: Aku bersama
mereka wahai Nabi!
Nabi bersabda: Engkau di tempatmu saja dan kamu mendapat kebaikan.
Abu Isa ( Imam Tirmidzi) berkata: Ini hadis nyeleneh dari jalur ini dari hadis Atho` dari Umar bin Abu Salamah.
Al albani menyatakan sahih, lihat
sahih tirmidzi 91/3, Sahih Raudh an nadhir 976.
Komentarku: Perawi bernama
Muhammad bin Sulaiman al asbahani suka berkata
benar tapi sering keliru. Hadis Umar bin Abu Salamah ini bertentangan
dengan hadis Aisyah di atas dan hadis
terahir ini hanya di riwayatkan oleh
Imam Tirmidzi dari kalangan penyusun kutubut tis`ah. Bahkan Tirmidzi sendiri
menyatakan nyeleneh. Bila di sahihkan,
maka mana yang di buat pegangan antara
dua hadis yang bertentangan tsb.
Ada hadis lagi yang bertentangan
dengan hadis di atas sbb:
مَالِكُ بْنُ إسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا جَعْفَرٌ الْأَحْمَرُ عَنْ الْأَجْلَحِ
عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ وَعَبْدِ الْمَلِكِ عَنْ عَطَاءٍ
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ { جَاءَتْ فَاطِمَةُ بِطَعَامٍ لَهَا إلَى أَبِيهَا ،
وَهُوَ عَلَى مَنَازِلِهِ فَقَالَ أَيْ بُنَيَّةُ ائْتِينِي بِأَوْلَادِي وَابْنِي
وَابْنِ عَمِّك قَالَتْ ، ثُمَّ جَلَّلَهُمْ أَوْ قَالَتْ حَوَى عَلَيْهِمْ
الْكِسَاءَ فَقَالَ هَؤُلَاءِ أَهْلُ بَيْتِي وَحَامَّتِي فَأَذْهِبْ عَنْهُمْ
الرِّجْسَ وَطَهِّرْهُمْ تَطْهِيرًا قَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ
وَأَنَا مَعَهُمْ قَالَ أَنْتِ مِنْ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ عَلَيْهِ السَّلَامُ
وَأَنْتِ عَلَى خَيْرٍ أَوْ إلَى خَيْرٍ
………….. dari Ummu Salamah berkata:
Fathimah datang dengan membawa makanan
untuk ayahnya yang bertempat di rumahnya,
lalu beliau bersabda: Wahai putriku !
Bawalah kemari anak – anakku,
anakku, dan anak pamanmu ( Ali ).
Ummu salamah berkata: Kemudian
Rasulullah menyelimuti mereka dengan
kain lalu bersabda: Mereka adalah ahlul baitku dan kerabatku, hilangkan
kotoran dari padanya dan bersihkan mereka.
Ummu Salamah berkata: Wahai
Rasulullah! Aku juga bersama mereka
Rasulullah bersabda: Engkau termasuk istri – istri Nabi dan kamu di atas kebaikan atau kepada
kebaikan.
Komentar penulis buku:
Saya tidak mengetahui siapakah imam yang meriwayatkannya karena
saya hanya menjumpainya dalam
kitab Musykilul atsar dan saya tidak menjumpai di kitab lain kecuali dalam
syarahnya yaitu bayan muskilil
atsar dan begitulah kenyataannya, tiada
buku atau kitab yang
mencantumkannya.
Pengarangnya Abu Ja`far Ahmad
bin Muhammad bin Salamah bin Salmah At thohawi Al azdi.yang wafat pada tahun 321 H
Saya tidak menjumpai ulama yang
memberikan komentar tentang derajat hadis tsb, lemah, sahih atau hasan. Yang
jelas tiada hadis sahih yang menjelaskan hal itu.
Syahr bin Hausyab perawi yang
sering memursalkan hadis, sering keliru. Imam Nasai menyatakan: Dia tidak kuat.
Al ajlah tidak di kenal dan Syahr bin Hausyab tidak punya murid
bernama Al ajlah. Jadi antara keduanya
harus ada perawi lagi yang benar menjadi murid nya. Dan hadis tsb tidak di cantumkan dalam kitab
hadis manapun kecuali dalam kitab musykilul atsar. Ia bertentangan dengan hadis
riwayat anak tiri Rasulullah yang
menyatakan bahwa beliau memanggil Fathimah dan anak – anaknya tanpa ada
keterangan mengirim makanan pada beliau
حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا
حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَمُرُّ بِبَابِ
فَاطِمَةَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ إِذَا خَرَجَ إِلَى صَلَاةِ الْفَجْرِ يَقُولُ
الصَّلَاةَ يَا أَهْلَ الْبَيْتِ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمْ
الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا
………………. Dari Anas bin Malik
sesungguhnya Rasulullah lewat di pintu
Fathimah selama enam bulan bila keluar untuk melakukan salat fajar, lalu beliau
berkata: Salat wahai ahlul bait. Sesungguhnya Allah mengehendaki untuk membersihkan kotoranmu ahlul bait dan
membersihkannya
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
إِنَّمَا نَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيثِ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ
Abu Isa berkata: Ini
hadis hasan ghorib dari jalur ini, kami hanya mengetahuinya dari hadis Hammad bin Salamah.
Komentar penulis buku:
Kebanyakan ulama menyatakan bila
Imam Tirmidzi menyatakan hasan ghorib,
maka indikator lemah.
HR Tirmidzi 3206, lemah karena
ada perawi bernama Ali bin Zaid yang lemah.kata Ibnu Hajar dan Daroquthni juga menyatakan: Dia menurut
ku lemah. Dan dari seluruh jalur lewat perawi yang
lemah ini.
Dalam kitab majmauz zawaid, Imam
Thabrani juga meriwayatkan lalu di komentari, ia lemah karena ada perawi
bernama Abu Dawud Al a`ma yang lemah.
Ia juga di cantumkan dalam tafsir
thobari 5/22 Addurrul mantsur 198/5
Ibnu Sa`ad, Ibnu Ma`in dan Imam
Nasa`I juga menyatakan ; Dia tidak bisa
di buat hujjah,
Ibrahim bin Ya`qub Al Juzjani
menyatakan: Dia lemah, serong dan hadisnya tidak bisa di buat pegangan.
Ibnu Huzaimah menyatakan: Aku
tidak berhujjah dengannya karena hapalannya jelek.
Dalam www.al-yemen ada keterangan
sbb:
هَلْ أَعَادَ عُثْمَانُ تَرْتِيْبَ بَعْضِ اْلآيَاتِ حَسْبَ مَا تَقْتَضِيْهِ
السِّيَاسَةُ فِي اْلوَقْتِ ، فَمَثَلاً هَلْ لَهُ دَوْرٌ فِي وَضْعِ آيَةِ
التَّطْهِيْرِ وَسَطَ آيَاتٍ خَاصَّةٍ بِنِسَاءِ النَّبِي فِي سُوْرَةِ
اْلأَحْزَابِ ؟
يُجِيْبُ اْلعَلاَّمَةُ عَلَي الْمِيْلاَنِي.. فَيَقُوْلُ:
”نَعَمْ ، نَحْنُ نَعْتَقِدُ أَنَّ مَكَانَ آيَةِ التَّطْهِيْرِ وَكَذَا
اْلآيَةُ: ( الْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ ) وَنَحْوِهِمَا هُوَ مِنْ
فِعْلِ هَؤُلاَءِ اْلقَوْمِ ، فَفِي آيَةِ التَّطْهِيْرِ ـ مَثَلاً ـ حَدِيْثُ
صَحِيْحِ مُسْلِمِ وَغَيْرِهِ صَرِيْحٌ فِي أَنَّهَا نَزَلَتْ فِي قَضِيَّةٍ
خَاصَّةٍ مُعَيَّنَةٍ وَلاَ عَلَاقَةَ لَهَا بنِسَاءِ النَّبِي وَاْلآيَاتِ
اْلوَارِدَةِ ِفيْهِنَّ ، وَأَنَّ أُمَّ سَلَمَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ
وَعَائِشَةَ أَيْضاًمِنْ أَزْوَاجِهِ كَانَتَا تَرَيَانِ عَدَمَ ارْتِبَاطِ آيَةِ
التَّطْهِيْرِ بِاْلأَزْوَاجِ. ”
Apakah Usman mengulang
menertibkan ayat – ayat sesuai dengan arah politik saat itu. Suatu misal apakah
dia punya peran dalam meletakkan ayat tathir ( 33 Al ahzab ) di tengah – tengah
ayat tentang istri – istri Rasulullah
dalam surat al ahzab ?
Al allamah Ali al milani ( salah
satu ulama syi`ah ) menjawab:
Kita percaya bahwa ayat tathir ( 33 al ahzab ) dan ayat al yauma akmaltu lakum termasuk perbuatan mereka.
Dalam ayat tathir itu terdapat hadis dalam sahih muslim dan lainnya yang
jelas, ia di turunkan untuk masalah tertentu dan tiada hubungannya dengan istri – istri
Nabi dan ayat – ayat yang diperuntukkan mereka. Sesungguhnya Ummu
Salamah – ummul mukminin dan Aisyah juga
termasuk istri – istri Nabi
yang berpendapat bahwa ayat tathir itu
tidak ada kaitannya dengan istri – istri Rasulullah .
Komentar penulis buku:
Anda bicara tanpa refrensi dan tidak rasional, juga tidak riil. Bila Usman merobah peletakan ayat,
maka akan di tentang oleh sahabat –
sahabat lain yang masih hapal al quran. Dan pengumpulan ayat – ayat al quran
ini bukan di waktu Usman tapi
di waktu Abu Bakar dan mushafnya telah
di kirimkan ke seluruh kota dan masih banyak sahabat yang hapal al quran
saat itu. Bila ada perobahan apalagi hanya Usman yang merobah akan di ketahui
dan sahabat yang lain tidak akan diam. Sebab di era itu, kemungkaran tidak akan
di biarkan sebagaimana orang – orang
Syi`ah yang mengerumuni kuburan tokoh – tokohnya tiap hari lalu di anggap
perkara baik dan di anjurkan oleh para
ayatullah.
Bila ayat tathir itu tidak di letakkan di ayat 33
al ahzab, maka di manakah letaknya ? Dan
peletakan ayat ini tidak boleh mengarang
sendiri tapi harus pas dengan hapalan
para sahabat dan sekarang mereka sudah
meninggal dunia. Oleh karena itu usulanmu atau pernyataanmu itu jelas
kelirunya karena kamu tidak tahu persoalan dan kamu jelas tidak
percaya dengan ayat sbb:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Berarti kamu menganggap quran
sekarang ini tidak otentik lagi dan
bagaimanakah maksud ayat itu ? apakah kamu yang keliru atau ayatnya ? Ayatnya benar dan kamu yang keblinger.
Tentang hadis Ummu Salamah dan
Aisyah dalam riwayat Muslim itu telah kami bahas dan kembalilah ke sana.
Dan tidak benar Aisyah atau Ummu
Salamah menyatakan ayat tathir tiada
kaitannya dengan istri – istri Rasulullah . Itu adalah pendapatmu sendiri.
Refrensinya tidak akurat bahkan tidak ada. Masalah tsb sudah di terangkan dan
tidak usah di ulang lagi.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan