Prof. Dr. KH,.Malik Madani menyatakan :
Nahdlatul Ulama (NU) adalah jam'iyah (organisasi)
yang didirikan oleh para Kiai Pengasuh Pesantren. Tujuan
didirikannya NU ini di antaranya adalah; a) memelihara,
melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran
Islam Ahlussunnah Wal-Jamaah yang menganut pola
madzhab empat: Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i
dan Imam Hanbali, b) mempersatukan langkah para ulama
dan pengikut-pengikutnya, dan c) melakukan kegiatan-
kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan
masyarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat serta
martabat manusia. Lihat buku Kiyai NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar? 11
yang didirikan oleh para Kiai Pengasuh Pesantren. Tujuan
didirikannya NU ini di antaranya adalah; a) memelihara,
melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran
Islam Ahlussunnah Wal-Jamaah yang menganut pola
madzhab empat: Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i
dan Imam Hanbali, b) mempersatukan langkah para ulama
dan pengikut-pengikutnya, dan c) melakukan kegiatan-
kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kemaslahatan
masyarakat, kemajuan bangsa dan ketinggian harkat serta
martabat manusia. Lihat buku Kiyai NU atau wahabi yang sesat tanpa sadar? 11
Komentarku ( Mahrus
ali):
Setahu saya bermadzhab itu
haram bukan wajib, sebab pengikutnya hanya bertaklid kepada imam madzhabnya
tanpa mengetahui dalilnya dan hal ini bertentangan dengan ayat:
وَلَا
تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ
كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا
Dan janganlah kamu mengikuti apa
yang kamu tidak mengetahui dalilnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. ( Al isra` 36 ).
Allah memerintah agar mengikuti sesuatu yang
berdalil sedang taklid pada imam madzhab adalah ikut tanpa tahu dalilnya, ikut
tanpa dalilpun diikuti. Ikut total kepada seseorang tidak boleh. Dan ini sangat
berbahaya bukan menyelamatkan.
Allah
berfirman:
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ
الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ
الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ
تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ(33)
Katakanlah:
“Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang
tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,
(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan
hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang
tidak kamu ketahui”. Al a`raf
Bermadzhab
sebetulnya barang baru dan secara kenyataan
pada masa sahabat tidak ada
madzhab dan sebetulnya imam empat
itu sendiri tidak mendirikan madzhab dan mereka juga mencabut segala perkataan
dan pendapat mereka yang bertentangan dengan Al Quran dan hadis. Lalu untuk
apakah berpegangan kepada ajaran madzhab bila memang ajarannya yang keliru telah di cabut sendiri.
Imam
Ahmad berkata :.
لاَ تُقَلِّدْنِي وَلاَ مَالِكًا وَلاَ
الثَّوْرِيَّ وَلاَ الشَّافِعِيَّ ;
Jangan
ikut kepadaku,atau Imam Malik, Tsauri atau Syafii
Ali
ra berkata :
مَا كُنْتُ لِأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِقَوْلِ أَحَدٍ *
Aku tidak akan meninggalkan sunah Nabi S.A.W.
karena perkataan orang “. [1]
Imam
Malik berkata :
إنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ
وَأُخْطِئُ فَاعْرِضُوا قَوْلِي عَلَى الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ
Aku hanyalah manusia, terkadang
pendapatku benar, di lain waktu kadang salah. Karena itu, cocokkan perkataanku
ini dengan kitabullah dan hadis Rasulullah.
Imam
Syafii yang menyatakan :
إذَا صَحَّ الْحَدِيثُ فَاضْرِبُوا
بِقَوْلِي الْحَائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الْحُجَّةَ مَوْضُوعَةً عَلَى الطَّرِيقِ
فَهِيَ قَوْلِي.
Bila
ada hadis sahih, maka lemparkan perkataanku
ke tembok. Bila kamu lihat hujjah telah berada di jalan, maka itulah perkataan ku
لاَ تُقَلِّدْ دِينَك
الرِّجَالَ فَإِنَّهُمْ لَنْ يَسْلَمُوا مِنْ أَنْ يَغْلَطُوا.
Dalam
masalah agama,jangan ikut orang, sebab
mereka mungkin juga salah.
Saya hawatir bermadzhab itu termasuk ayat :
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ
وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ
ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُوْنَ
Sesungguhnya
orang-orang yang memecah belah agamanya dan mereka (terpecah) menjadi beberapa
golongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu terhadap mereka. Sesungguhnya
urusan mereka hanyalah (terserah) kepada Allah, kemudian Allah akan
memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat.[2]
Bersikokoh
kepada ajaran madzhab sama dengan menyatakan seolah pendapat imam Madzhab itu
benar, tidak salah dan harus dipegang, tidak boleh di lepas sekalipun
bertentangan dengan dalil. Ini mirip dengan ayat:
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ
وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا
أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ
سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Mereka
menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain
Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam; padahal mereka
hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.[1]
Setahu saya dari lapangan,
ilmu dan pengalaman saya, kebanyakan pengikut madzhab itu ahli bid`ah bukan
ahlus sunnah, suka dengan kebid`ahan anti dalil, bahkan tidak suka dengan
dalil, namun suka dengan pendapat ulama yang di akui dikalangan madzhabnya bukan
ulama yang tidak diakui dikalangan madzhab. Menurut saya, saya masih belum
menemukan dalil yang memperbolehkan
bermadzhab
Bermadzhab itu membikin
perpecahan, bukan mempersatukan, membikin kebencian antara umat Islam, bukan
saling kasih sayang. Karena itu, dikatakan
bermadzhab adalah salah satu
bentuk kesyirikan. Lihat ayat sbb:
وَأَقِيمُوا
الصَّلاَةَ وَلاَ تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ(31)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا
دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ(32)
Maka
hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya
serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan
mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa
yang ada pada golongan mereka. Rum 31-32
Cara pengobatan yang murah dan halal
135 cd pengajianku dan daftar buku - buku karyaku
Dengarkan pengajian - pengajianku
135 cd pengajianku dan daftar buku - buku karyaku
Dengarkan pengajian - pengajianku
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan