Selasa, 01 Juli 2014, 19:23 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP Muhammadiyah menilai, umat sudah semakin hafal dengan kelompok/forum yang muncul musiman.
"Pada saat-saat penting, kelompok atau forum itu bukan melakukan pencerahan, tetapi justru penyesatan," ujar Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah, Imam Addaruqutni saat dihubungi Republika, Selasa (1/7) malam.
Imam berharap, umat Islam untuk tetap semakin cerdas dan bijak dalam menentukan sikap.
Karena yang maslahat bagi umat adalah pilihannya sendiri. Bukan fatwa, hujatan, atau pembodohan oleh orang atau kelompok atau forum apa pun.
Imam menyatakan hal ini menanggapi maklumat haram yang dikeluarkan oleh Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI) untuk memilih Joko Hari Widodo
-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam pilpres mendatang.
Alasannya, pasangan itu dianggap meresahkan dan mengancam eksistensi umat Islam. Pasangan nomor urut dua itu juga dinilai berpotensi menciptakan iklim sentimen keagamaan yang dapat bermuara pada konflik horisontal.
Komentarku ( Mahrus ali ):
Dalam masalah pilpres saja umat Islam sudah tidak bisa bersatu padu, malah berpecah belah. Apalagi nanti di lapangan jihad. Ini karena apa ? Mungkin kepentingan, golongan atau uang bukan agama Islam yang didahulukan. Bukan Rida Allah yang di cari, tapi kepuasan nafsunya.
Memang kedua capres itu thaghut, bukan pimpinan yang akan menegakkan ajaran al quran tapi menegakkan hukum Belanda. Tapi kita ini menghindari capres yang lebih berbahaya kepada Islam dan lebih bermanfaat kepada kekufuran. Penilaian saya , capres kedua ini yang harus di hindari dan capres ke satu yang saya pilih.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan