Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) adalah kumpulan dan organisasi para aktivis kampus, mantan para presiden mahasiswa, ketua senat mahasiswa, ketua BEM se-Indonesia.
Pendirinya adalah para pimpinan mahasiswa yang pernah terlibat dalam aksi-aksi reformasi 98 dan menelurkan butir-butir tuntutan reformasi.
Humas Pertemuan, Bambang Prayitno, yang merupakan mantan Presma Unmul-Kaltim, Kamis (5/6/2014), mengatakan para aktivis tersebut pada siang tadi 5 Juni 2014 secara berombongan mendatangi markas pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Rumah Polonia Jl. Cipinang Cempedak pada jam 1 siang.
Puluhan aktivis yang notabene mantan-mantan Ketua dan Presiden BEM dari seluruh Indonesia ini menyatakan kebulatan tekad mendukung pasangan nomor urut 1 itu. Demikian rilis yang diterima Tribun.
Rombongan diterima langsung oleh Sekretaris Pemenangan Prabowo-Hatta Bang Fadli Zon dan Ketua Umum DPP Gerindra Prof. Suhardi.
Setelah berbincang cukup lama dengan Bang Fadli Zon, Forum Aktivis 98 dan Pendiri BEM SI secara terbuka di depan seluruh media massa nasional, menyatakan diri untuk memenangkan Prabowo Hatta.
Forum Aktivis 98 dan Pendiri BEM SI sendiri terdiri dari berbagai aktivis lintas daerah yang selalu berkumpul secara rutin bertahun-tahun membicarakan agenda reformasi di Indonesia.
“Kami gelisah melihat masa depan Indonesia dan berharap, Prabowo menjadi obat kegelisahan kami. Masa depan Indonesia berada pada titik start loncatan menghadapi pasar bebas asean, yang membutuhkan kepemimpinan nasional yang tangguh yang dapat memberikan keputusan cepat, cermat dan membawa Indonesia kembali sebagai pemimpin dunia” kata Andre mantan Presiden BEM Trisakti, salah satu penggagas pertemuan dari Kaltim.
Andre menambahkan bahwa Prabowo adalah pilihan tepat bagi rakyat Indonesia karena sepanjang karier militernya, Prabowo telah berjibaku dan menggadaikan nyawanya demi kedaulatan dan kehormatan Indonesia.
Rahman, mantan Presiden BEM UGM yang merupakan salah satu penggagas acara pertemuan, menyatakan bahwa sosok Prabowo yang selama ini digambarkan akan menjadi sosok otoriter adalah bentuk kampanye hitam dan merupakan berita yang membodohi rakyat.
“Sebab bagaimana mungkin Prabowo dikatakan akan menjadi otoriter, sementara ia dengan sabar telah menempuh prosedur demokrasi dalam pertarungan kekuasaan dengan membuat partai dan mengikuti berbagai proses yang demokratis, padahal ia seorang Jenderal yang pada 1998 termasuk jenderal yang kuat yang jika ia mau, ia bisa saja melakukan kudeta” katanya.
“Tapi Prabowo tidak melakukan kudeta. Itulah bentuk paling nyata bahwa Prabowo adalah sosok negarawan dan tidak mungkin akan menjadi otoriter jika berkuasa. Dan kita juga harus sadari, di Indonesia, kekuasaan di 3 kekuasaan tertinggi, sekarang sudah cukup terdistribusi kekuatannya, maka sangat lucu jika Prabowo bisa berlaku semena-mena, padahal kita punya “heavy parliament” atau lembaga penyeimbang yang kuat”
“Kami bulat mendukung, memperjuangkan, dan memilih pasangan Prabowo-Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019″ ujar Mantan Ketua BEM UHAMKA, Didin Supriadin.
Didin yang juga Ketua Komisi E DPRD Jawa Barat ini menyatakan bahwa Prabowo adalah sosok tegas dan disiplin yang diharapkan mampu membuat Indonesia bangga di mata dunia karena kebijakan-kebijakan pro-kedaulatan dan kemandiriannya.
Sementara Taufik Riyadi, mantan Ketua BEM Universitas Indonesia menyerukan kepada semua elemen mahasiswa dan mantan aktivis 98 yang terlibat dalam Pilpres untuk memberikan pendidikan politik santun dan objektif kepada masyarakat.
“Jangan mengajarkan keburukan kepada rakyat dengan melakukan kampanye hitam kepada calon presiden. Mari kita kawal proses demokratisasi di Indonesia, dengan memberikan pendidikan politik cerdas, bahwa sudah saatnya kita memilih Presiden dengan melihat visi dan misinya dalam membangun Indonesia kedepan”.
Bambang Prayitno, mantan Presma Unmul menyatakan bahwa dukungan Aktivis 98 dan Pendiri BEM SI akan dilanjutkan dengan membuat jaringan aktivis 98 dan para aktivis BEM untuk terlibat memenangkan Prabowo.
“Prabowo adalah harapan bagi tuntasnya reformasi. Kami akan membuat posko-posko berbasis aktivis dari latar belakang gerakan dan mengajak kepada kaum intelektual kampus serta rakyat untuk memilih Prabowo-Hatta,” katanya.
“Kami juga menyerukan agar lembaga penyelenggara Pemilu untuk mengadakan Debat head to head Prabowo lawan Jokowi tentang visi-misi masing-masing. Agar kita tidak lagi mendengar jawaban “akurapopo” dari Jokowi kalau ditanya visi-misi,” katanya.
Forum Aktivis 98 dan Pendiri BEM SI ini juga menyatakan, jika terpilih, Forum yang berisi para aktivis penelur butir-butir reformasi dan demonstran tahun 98 itu juga meminta pasangan Prabowo-Hatta menuntaskan Reformasi yang belum maksimal dan membawa bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, mandiri di segala bidang, serta berkepribadian dalam kebudayaan.
Adapun aktivis 98 dan Pendiri BEM SI yang hadir pada siang tadi sekitar 32 aktivis dari berbagai kampus di Indonesia, seperti Lampung, Jawa, Sumatra dan Indonesia Timur, di antaranya adalah eks Presiden Mahasiswa UI Taufik Riyadi, eks Presma UGM Rahman, eks Presma Trisakti Andre Rosiade, eks Presma Unmul Bambang Prayitno, eks Presma ITB Iqbal, eks Presma ITS Handik Setiawan, eks Presma IPB Samsani Sudrajat dan lain-lain (Islam Institute -al/Kholish Chered/tribunnews.com)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan