أَشْرَقَ الْكَوْنِ
Asyraqal kaunu
Alam telah
cemerlang
أَشْرَقَ الْكَوْنِ
ابْتِهَاجًا بِوُجُوْدِ
الْمُصْطًفَى اَحْمَدْ
وَلِأَهْلِ الْكَوْنِ
أُنْسُ وَسُرُوْرٌ قَدْ
تَجَدَّدْ
Alam
telah cemerlang dengan gembira karena adanya
Muhammad yang terpilih
Dan penghuni dunia bergembira terus menerus.
Keterangan: Dan penghuni dunia bergembira terus menerus .
Kalimat tersebut tidak benar karena secara kenyataan penghuni dunia ketika
Muhammad di utus memeranginya
bahkan terjadi peperangan yang sengit. Allah SWT. berfirman :
وَكَذَلِكَ مَا أَرْسَلْنَا
مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا
وَجَدْنَا ءَابَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى ءَاثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ
“Dan
demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun
dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu
berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu
agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka."[1]
Jadi
orang–orang yang mewah malah memusuhi Rasulullah dan tidak mau beriman. Dalam
ayat lain dijelaskan:
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ
جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِينَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْ وَمَأْوَاهُمْ
جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
“Hai
Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap
keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahannam dan itu adalah
seburuk-buruk tempat kembali.”[2]
فَاطْرَيُوا يَاأَهْلَ
الْمَثَانىِ فَهَزَارُ الْيُمْنِ
غَرَّدْ
وَاسْتَضِيْئُوا بِجَمَالٍ فَاقَ فىِ الْحُسْنِ تَفَرَّدْ
Bergembiralah
wahai ahli gitar, getar keberkahan tetap bernyanyi
Dan mintalah sinar dengan keindahan yang
menyendiri – tiada duanya.
Keterangan:
Rasulullah memiliki keindahan yang sangat dan tiada duanya.
وَلَنَا الْبُشْرٰى بِسَعْدٍ مُسْتَمِرٍّ لَيْسَ يَنْفَدْ
حَيْثُ أُوْتِيْنَا عَطَاءً جَمَعَ الْفَخْرَ الْمُؤَبَّدْ
فَلِرَبِّى كُلُّ حَمْدٍ جَلَّ أَنْ يَحْصُرَهُ الْعَدْ
إِذْ حَبَانَا بِوُجُوْدِ
الْمُـ ـصْطَفَى الْهَادِى
مُحَمَّدْ
Kita
memiliki kegembiraan dengan kebahagaiaan yang terus menerus dan takkan habis
Kita
diberi suatu pemberian yang mengumpulkan kebanggaan abadi
Bagi
Tuhanku pujaan, yang tidak bisa dihitung
Karena
Allah telah memberi hadiah kepada kita dengan Ahmad yang terpilih dan penunjuk
jalan
يَا رَسُوْلَ اللهِ أَهْلاً بِكَ إِنَّا بِكَ نَسْعَدْ
Wahai
Rasulullah! Selamat datang untukmu, sesungguhnya kita karena kamu bahagia.
Keterangan:
Penyair disini bertawasul yang bid`ah dengan Rasulullah dan tiada
tuntunannya kecuali dari hadits lemah,
apalagi bertawasul setelah wafatnya.
وَبِجَاهِهْ يَا الِهٰىِ جُدْ وَبَلِّغْ كُلَّ مَقْصَدْ
Dan
dengan kedudukan Rasulullah , wahai Tuhanku! Bermurahlah dan setiap harapan
jadikan tercapai.
Keterangan:
Tawasul dengan kedudukan Rasulullah bid`ah dan tiada sahabat atau ulama salaf
dahulu yang menyatakan seperti itu. Lakukanlah amaliah yang berdalil. Tiada
sahabat yang didatangi oleh Rasulullah , begitu juga para istrinya. Jadi
kedatangan Rasulullah pada suatu majelis khurafat tiada dalilnya.
وَقَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا
لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّهِ
“Dan
sungguh aku telah meninggalkan sesuatu yang kamu tidak akan sesat bila kamu
berpegangan kepadanya yaitu kitabullah.”[3]
Rasul
bersabda dalam hadits lain:
أُوصِيكُمْ
بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ
مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ
بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا
بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ
فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ *
“Aku
berwasiat kepadamu agar bertakwa kepada Allah, mendengarkan dan taat sekalipun
kepada budak Habasyah. Sesungguhnya orang di antaramu yang hidup setelah aku
akan melihat pertentangan pendapat yang banyak. Karena itu peganglah sunnahku
dan khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk. Pegangilah dan gigitlah dengan
gigi geraham. berhatilah terhadap
perkara baru Sesungguhnya
tiap perkara baru adalah bid`ah dan setiap bid`ah adalah sesat.”[4] Sebagian ulama ada yang melemahkan hadis itu.
Allah berfirman :
أَمْ لَكُمْ سُلْطَانٌ
مُبِينٌ(156)فَأْتُوا بِكِتَابِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Atau
apakah kamu mempunyai bukti yang nyata? Maka bawalah kitabmu jika kamu memang
orang-orang yang benar.”[5]
أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ
تَدْرُسُونَ(37)إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ
“Atau
adakah kamu mempunyai sebuah kitab (yang diturunkan Allah) yang kamu membacanya
bahwa di dalamnya kamu benar-benar boleh memilih apa yang kamu sukai untukmu.”[6]
وَاهْدِنَا نَهْجَ
سَبِيْلِهْ كَىْ بِهِ
نَسْعَدْ وَنُرْشَدْ
رَبِّ بَلِّغْنَا بِجَاهِهْ فىِ جِوَارِهِ خَيْرَ مَقْعَدْ
Tunjukkan
kami kepada jalannya, agar kami berbahagia dan mendapat bimbingan dari padanya
Wahai
Tuhanku, dengan kedudukannya berilah
kita bisa bertetangga dengan beliau sebagai tempat duduk yang baik.
Keterangan:
Sang penyair kali ini juga bertawasul dengan kedudukan Rasulullah yang tidak pernah dilakukan oleh para sahabat
beliau.
وَصَلاَةُ اللهِ تَغْشٰى أَشْرَقَ الرُّسْلِ مُحَمَّدْ
وَسَلاَمٌ مُسْتَمِرُّ كُلَّ حِيْنِ يَتَجَدَّدْ
Shalawat
Allah semoga menyelimuti Rasul yang paling utama Muhammad
Dan
salam yang terus menerus setiap masa.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan