Belajar Nahwu
shorof dll bid`ah ?
Habib Mundzir menyatakan:
Begitu
pula Ilmu Musthalahulhadits, Nahwu, sharaf, dan lain-lain sehingga kita dapat
memahami kedudukan derajat hadits, ini semua adalah perbuatan Bid’ah namun
Bid’ah Hasanah.[1]
Komentarku ( Mahrus ali
): Tentang Nahwu, shorof dan Mustholah itu bukan sariat agama tapi sarana untuk memahami sariat dari al quran atau hadis dan ini tidak termasuk bid`ah. Bila di katakan bid`ah hasanah, maksudnya bid`ah lughowiyah. Jadi bukan bid`ah syar`iyah. dan tidak tercela mengajar atau belajar ilmu tsb.
Ia sarana untuk memahami ayat – ayat al quran dan kita harus bisa memahami ayat – ayatnya sebagaimana ayat:
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ
الْقُرْءَانَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
Maka apakah
mereka tidak memikirkan Al Qur'an ataukah hati mereka terkunci?[2]
Jangan sampai kita tidak
mengerti pengertian ayat – ayat al quran di saat kita bisa bahasa asing lain.
Hal itu pertanda bahwa kita mengenyampingkan
ajaran agama dan mendahulukan ajaran umum. Allah juga berfirman "
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ
لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran.[3]
Orang yang mengerti ilmu al quran, ber arti mendapat cahaya dari Allah
dan petunjuk sebagaimana ayat:
هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ وَالَّذِينَ لَا
يُؤْمِنُونَ فِي ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى أُولَئِكَ
يُنَادَوْنَ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ
Jikalau Kami jadikan Al Qur'an itu suatu bacaan dengan lain
bahasa Arab tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan
ayat-ayatnya?". Apakah (patut Al Qur'an) dalam bahasa asing, sedang (rasul
adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Qur'an itu adalah petunjuk dan
penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman,
telinganye tersumbat, Mereka buta terhadapal Qur`an. Mereka itu adalah
(seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh".[4]
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan