Rabu, Desember 26, 2012

Banser tetap jaga Misa, meski MUI haramkan ucapan Natal



 


Senin, 24 Desember 2012 11:14:01

JAKARTA (Arrahmah.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa haram terhadap ucapan selama Natal bagi kaum muslim. Namun fatwa itu tak mempengaruhi sikap Barisan Ansor Serbaguna. Mereka akan menjaga prosesi misa Natal. "Sikap toleran ini kami teladani dari Nabi Muhammad SAW," kata Asisten perencanaan pendidikan dan latihan Badan Koordinasi Nasional Banser, Abdul Mujib Syadzili, Minggu,( 23/12).

 

Sebanyak 1.000 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) diturunkan untuk bersiaga menjaga keamanan selama misa Natal umat kristiani. Mereka membantu polisi yang bertugas berjaga di 108 gereja se-Kota Malang. "Banser menyatu bersama aparat Kepolisian," kata Asisten perencanaan pendidikan dan latihan Badan Koordinasi Nasional Banser, Abdul Mujib Syadzili,

 

Seluruh Banser di tanah air dikerahkan selama umat kristiani menggelar misa natal. Kerjasama pengamanan ini berlangsung setiap tahun, secara rutin. "Kami menjaga orang kristiani,bukan perayaan Natal," katanya seperti dikutip dari tempo.co.

 

Bahkan, pada 2001 lalu anggota Banser Mojokerto Riyanto tewas saat mengamankan Gereja Eben Haezer. Lelaki 25 tahun itu, mendekap kantung plastik yang berisi bom, demi menyelamatkan ratusan jamaah kristiani yang menggelar doa malam Natal.

 

Kepolisian mengerahkan sebanyak 1.000 persenonil pengamanan. Mereka bersiaga sejak siang, termasuk menyisir geraja yang akan digunakan misa natal dari ancaman bom. Setiap gereja minimal diamankan dua personil. "Fokus di geraja dengan jumlah jamaat banyak," katanya.

Selain itu, intelijen juga disebar untuk mendeteksi ancaman sejak dini. Terkait dengan keamanan dan terorisme. Termasuk meningkatkan peran bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (babinkamtibmas) di setiap kelurahan.

Selain MUI, Bahtsul Masail NU juga pernah mengeluarkan pandangan bahwa terlarangnya menjaga tempat ibadah agama lain meski dengan alasan Rahmatan lil'alamin.(bilal/arrahmah.com)

Komentarku ( Mahrus ali): 
Itulah bahaya orang ikut golongan. Bawahan ini tidak bisa berbuat sesuatu bila ada perintah yang sifatnya kebijakan yang melanggar agama  dari atasan. Ahirnya hukum Allah diinjak dan perintah atasan dijunjung, hukum Allah di buang dan perintah atasan diambil. Makanya  ber ormas itu syirik dan anggotanya musrik; lihat ayat ini:

وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَلاَ تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ(31)مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ(32)
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.  Surat Rum 31-32

Klik lagi disini:

Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan