Sabtu, Desember 22, 2012

Pelajaran bagi syi’ah!



 

Kepada semua syiah yang memahami bahasa Indonesia.
Kami mohon anda berpikir sejenak, merenungkan jasad yang menghitam ini.
JASAD MARJAA’ SYI’I MIRZA JAWAD AL-TIBRIZI
(Umur 87 tahun, guru besar di Qom Iran)
Berita ini benar, meskipun baru sekarang kami sempat menyuguhkan ke hadapan Anda. Untuk konfirmasi silakan buka link ini:
Kami tahu bahwa menghitamnya wajah dan jenazah Imam Syiah ini adalah isyarat buruk dan tanda suul khatimah.
Kami tidak tahu kalau menurut syiah Rafidhah.
Ketika saya melihat jenazah Ayat ….al-Uzhma Jawad al-Tibrizi saya hampir tidak percaya, karena bentuk sangat berubah, wajahnya menghitam seperti arang, seolah matinya karena kebakaran atau ledakan atau sejenisnya.
http://www.gensyiah.com/wp-content/uploads/2012/12/Pelajaran-bagi-syi_html_c56f39f.jpg

Coba lihat dengan seksama apa yang ditulis di atas kafannya! Tanda tangan dan ucapan-ucapan! Laa haula wala quwwata illa billah! Apa maksudnya ini?!
Akan tetapi setelah saya mencari tahu ternyata matinya karena serangan jantung/strok setelah bergelut lama dengan kematian selama berhari-hari di rumah sakit Iran.
maka saya sangat merinding demi Allah saat melihat pemandangan yang mengenaskan dari jasad yang sudah terbujur kaku seolah terpanggang.
Akan tetapi setelah membaca sedikit sejarah hidup dan amalnya yang hitam itu maka hilanglah keheranan saya.
Sebagaimana dikatakan oleh pepatah “jika diketahui sebabnya maka hilanglah rasa keheranan”
Al-Tibrizi ini ternyata penulis buku “al-Syudzudz al-Jinzi Ladaa Umar bin al-Khaththab (kelainan seks pada diri Umar bin Khaththab t )
Ini termasuk buku yang paling banyak kebenciannya dan permusuhannya pada para sahabat Radhiyallahu anhum.
Al-Tibrizi adalah pemilik ucapan yang kesohor:

لو أدخلني الله إلى الجنة ووجدت عمر بن الخطاب فيها لطلبت من الله أن يخرجني منها“.

“Kalau Allah memasukkan saya ke surga dan di sana saya dapati Umar ibn Khaththab maka niscaya saya meminta kepada Allah agar saya dikeluarkan dari surga!!!!
maka saya mengetahui rahasianya!
Mengapa wajahnya seperti arang
Wahai syiah! Bertaubatlah dari caci makian dan kebencian kepada para sahabat Nabi i apalagi Khulafaurrasyidin.
Wahai ahlussunnah! Berjuanglah terus untuk menyadarkan orang-orang syiah dari kekeliruannya.
Di hari Ini ribuan atau bahkan jutaan pengikut tidak lagi berguna.
Yang berguna hanyalah iman dan amal shalih. Adapun caciannya kepada Khalifah Umar maka akan menghancurkan akhiratnya.
Allah berfirman tentang Firaun:

آلْآنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنْتَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ (91) فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ (92)

Iman dan amal shalih yang akan menyelamatkan seorang mulim adalah mencintai semua sahabat Nabi -Shalallahu alaihi wa salam- dan mendoakan mereka dengan baik.

يَقُولُون َرَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَابِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوارَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ- الحشر10

Ini adalah timbangan iman kepada Allah bagi setiap muslim yang beriman kepada Kitabullah, yaitu mendoakan para sahabat Nabi apalagi Khulafaurrasyidin dengan ampunan dan dengan kecintaan dari hatinya (bukan laknat dan kebencian). Barang siapa tidak ridha dengan al-Quran maka dia adalah Rafidhah (penolak) terhadap Allah dan Rasul-Nya, dikuasai setan dan buta hatinya.
Kebenaran yang terang benderang: iblis adalah rafidhah pertama yang menolak firman Allah, kemudian diikuti oleh iblis-iblis lain dari jin dan manusia.
Semoga kita semua hidup dan wafat di atas Islam dan Sunnah. Aamiin.
http://www.gensyiah.com/pelajaran-bagi-syiah.html
(nahimunkar.com)
Komentarku ( Mahrus ali): 
Kebatilan syi`ah yang tidak bisa di pertahankan dan bisa di robohkan dengan segera, bukan lambat lagi adalah mengkafirkan para sahabat yang berjuang, bukan berpangku tangan  untuk menegakkan Islam dan menumbangkan kekufuran bersama Nabi SAW. Mereka tidak berterima kasih kepada para sahabat atas jasa – jasa para sahabat, tapi malah memusuhinya dan mencaci. Ini etika macam apa? Atau mereka hidup didunia sebelum mati  tanpa etika sebagaimana layaknya hewan yang ganas bukan manusia yang berhati lemah lembut ? Sebagian hewanpun punya rasa terima kasih, sedang seluruh orang syi`ah tidak berterima kasih kepada para sahabat.
Ahlus sunnah berterima kasih kepada para sahabat, bukan mencaci lalu mendoakan mereka agar Allah meridhai mereka. Hal itu termotivasi oleh ayat:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(100)
Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.[1]

Dan kliklah 4 shared mp3 jangan di panahnya.
 




[1] Taubat 100
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan