Di katakan dalam syair sebelum salat
akeh kang
apal qur’an haditse
seneng ngafirke marang liyani
kafire dewe dak digatekke
yen isih kotor ati akale 2x
seneng ngafirke marang liyani
kafire dewe dak digatekke
yen isih kotor ati akale 2x
banyak yang
hafal qur’an-hadits nya
suka mengkafirkan kepada lainnya
kafirnya sendiri tidak diperhatikan
kalau masih kotor hati dan akalnya (2x)
suka mengkafirkan kepada lainnya
kafirnya sendiri tidak diperhatikan
kalau masih kotor hati dan akalnya (2x)
Komentarku ( Mahrus
ali):
Bila banyak dokter yang menyatakan bahwa anda
sakit, maka bisa di katakan anda ini
mengidap penyakit, anda tidak sehat, perlu kontrol lengkap tubuh anda, jangan
diam saja tanpa mengambil tindakan untuk
mengatasi penyakit anda, anda harus sadar bahwa anda ini sedang sakit. Jangan bandel lalu anda
menyatakan dokter – dokter tersebut keliru. Saya yang benar. Malah anda
menyatakan: penyakitnya dokter sendiri tidak di bahas, kok bahas penyakitku.
Pada hal dokter – dokter tersebut dalam keadaan tubuh yang fit, sehat dan
sering ber olahraga.
Anda harus mengakui bahwa
dokter itu benar dan anda sendiri yang perlu belajar lagi tentang kesehatan
yang selama ini anda tidak memahaminya.
Itulah pelajaran yang kita ambil dari pada
bait dalam syair itu.
Banyak orang yang hapal hadis
dan Quran menyatakan anda kafir, anda ini bukan muslim, karena perilaku anda
dan bacaan yang anda baca ini mengandung kesyirikan sepi dari tauhid. Perkataan
anda mengarah kepada kekufuran. Anda
harus sadar bahwa ahli hadis dan al quran yang begitu banyak itu tidak
keliru. Mereka lebih memahami tentang tauhid, syirik, kekufuran dan Islam. Anda perlu belajar lagi kepada mereka. Anda
tidak mau belajar lagi tentang al Quran dan hadis sebagaimana mereka,
lalu anda ingin mereka mengikuti anda. Ini malah jalan yang salah, bukan
langkah yang benar untuk anda. Lalu
anda menyatakan kafirnya sendiri tidak diperhatikan.
Ambillah hikmah dari orang
lain untuk kemanfaatan diri anda lebih
baik dari pada anda kelak berbahaya atau membiarkan diri dalam kebid`ahan dan
kesyirikan.
Inilah salah satu bacaan yang
membikin kekufuran dan kesyirikan:
اللهُمَّ
صَلِّ صَلاَةً دَائِمَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامّاً عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ
الَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ العُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الكُرَبُ وَتُناَلُ بِهِ
الرَّغَائِبُ وَتُقْضَى بِهِ الحَوَائِجُ وَيُسْتَسْقَى الغَماَمُ بِوَجْهِهِ
الكَرِيِمِ عَدَ دَ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُومٍ لَكَ
Ya
Allah berikan rahmat yang langgeng
dan kesejahteraan yang sempurna
kepada sayyidina Muhammad yang dengannya
segala ikatan lepas ( segala
kesulitan akan terselesaikan bukan dengan Allah) dan segala
kesedihan akan lenyap karenanya ( jadi bukan karena pertolongan, rahmat atau karunia Allah ), dan dengan Nabi Muhammad segala
cita – cita tercapai, segala kebutuhan
akan di raih dan awan menurunkan hujan dengan nya ( dengan wajahnya Nabi Muhammad
yang mulia ) sejumlah tiap kedip atau senafas
dan sebanyak seluruh apa yang
Engkau ketahui
Ada lagi sholawat Thibbil qulub sbb:
اللهُمَّ صَلِِّ عَلىَ نَبِيّنِاَ
مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الْاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا
وَنُوْرِ الْاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا..............
Allohumma sholli alaa nabiyyina Muhammadin thibbil
quluubi wadawaaiha wa`aafiyatil abdaani wasyifaa`ihaa wanuuril abshoori wa
dhiyaaihaa…………….
Ya Allah ! Berilah kesejahtraan dan rahmat kepasdsa
Nabi kita Muhammad – dokter hati dan
obatnya, kesehatan tubuh dan penyembuhnya. Cahaya mata dan penerangannya.
Saya menjumpai bin Baz menyatakan bahwa sholawat tersebut tidak ada
tuntunannya dan pengertianya kacau. Karena itu dihawatirkan merusak akidah
umat. Paling baik adalah sholawat Ibrahimiyah.
Syaikh Muhammad bin Jamil Zinu mengatakan:
مؤلفات محمد
بن جميل زينو - (ج 5 / ص 54)
أَقُوْلُ :
إِنَّ الصِّيْغَةَ السَّابقَةَ الَّتيِ قَالَ عَنْهَا الْمُؤَلِّفُ اعْتَادَ النَّاسُ
تَرْدِيْدَهَا. لاَ تَجُوْزُ لِأَنَّ الصَّلاَةَ عَلَى النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
َوسَلّم عِبَادَةٌ ، وَاْلعِباَدَةُ مَبْنَاهَا عَلَى التَّوَقُّفِ حَتىَّ يَأْتِيَ
الدَّلِيْلُ ، وَلاَ دَلِيْلَ عَلَى هَذِهِ الصِّيْغَةِ ، وَلاَ سِيَمَا أَنَّهَا
تُخَالِفُ جَمْيْعَ الرِّوَايَاتِ الّتِي وَرَدَتْ عَنِ الرَّسُوْلِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَحَابَتِهِ ، وَالسَّلَفِ الصَّالِحِ ، بِالإِضَافَةِ إِلَى
أَنَّ فِيْهَا غُلُوًّاً وَإِطْرَاءً لاَ يَرْضَاهُ الله وَالرَّسُوْلُ صلى الله
عليه وسلم. فَهَلْ يَجُوْزُ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَتْرُكَ الصِّيْغَةَ الَّتيِ عَمِلَهَا
الرَّسُوْلُ صلى الله عليه وسلم َوأَصْحَابُهُ ، وَيَأْخُذُ بِصِيْغَةٍ مِنْ أَقْوَالِ
النَّاسِ ، وَالَّتِي تُخَالِفُ الصِّيَغَ الْمَشْرُوْعَةَ ؟
Aku berkata;
Sesungguhnya redaksi dulu yang
di katakan oleh pengarang ( Muhammad Ahmad Jamal ) sebagai sholawat yang sering
di baca di kalangan manusia- hakikatnya tidak boleh. Sebab membaca sholawat pada Nabi SAW adalah
ibadah dan landasan ibadah tawaqquf ( menanti dulu ) hingga datang dalilnya.
Dan redaksi sholawat ( tibbul qulubn ) itu tiada dalilnya. Apalagi menyalahi
seluruh riwayat yang datang dari Rasulullah SAW dan para sahabatnya, salaf
saleh. selain itu, terdapat berlebihan dalam memuji Nabi SAW yang tidak diridai
oleh Allah dan rasulNya.
Apakah layak bagi seorang muslim untuk meninggalkan redaksi sholawat
yang di jalan kan
oleh nabi dan para sahabatnya lalu
mengambil redaksi dari omongan orang yang menyalahi sariat juga. [1]
Selain itu, Rasulullah SAW
dalam sholawat Thibbul qulub itu di katakan sebagai obat hati, apa maksudnya.
Apakah hati sakit lalu bisa di sembuhkan oleh Rasulullah SAW. Bila demikian,
kapan hal itu di lakukan oleh Rasulullah SAW waktu hidupnya? Pada hal menurut
al Quran bukan Rasulullah SAW yang menyembuhkan penyakit tapi Allah. Lihat ayat
sbb:
وَإِذَا
مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
dan
apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku[2]
Karena
itu, Rasulullah SAW juga minta sehat
dan selamat kepada Allah dalam doa sbb:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي
الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِيَ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَقَالَ
عُثْمَانُ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ
يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ
بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي قَالَ
Alloohumma
innii as`alukal aa`fiyata fiddunya
wal`aakhiroh Alloohumma innii as`alukal
afwa wal`aafiyata fii diinii wadunyaaya wa `ahlii wamaalii . Alloohumma s tur
aurootii, wa`aamin rou`aatii. Alloohumma h fazhnii min baini yadayya wamin
kholfii wa`an yamiinii wa`an
syimaalii wamin fauqii . wa`a`uudzu
bi`azhomatika an ughtaala min tahtii.
Ya Allah ! Sesungguhnya aku mohon kepadaMu
keselamatan di dunia maupun di aherat.
Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepadaMu
pengampunan dan keselamatan agama, dunia dan keluargaku serta hartaku. Ya
Allah ! Tutupilah aibku dan tenangkan hatiku. Ya Allah ! Jagalah
aku dari muka, belakang, kanan, kiri,
atas dan
aku berlindung dengan ke agungan Mu jangan sampai aku di bunuh dari bawah ( ya`ni di makan ular atau lainnya ). HR Abu
Dawud [3].
Bila maksud dari sholawat Thibbul qulub Rasulullah SAW bisa membikin
hati orang kafir masuk Islam. Bila demikian, maka tidak jelas dalilnya,
pengertian yang keliru dan bertentangan dengan realita, dimana paman beliau
masih tetap berpegangan kepada ajaran leluhur dan kekufuran. Beliau senang
kepadanya, tapi hidayah bukan miliknya. Ahirnya pamannya menjumpai ajalnya
dalam keadaan dimurkaiNya dan enggan membaca sahadat. Ingat firmanNya:
إِنَّكَ لَا
تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ
بِالْمُهْتَدِينَ(56)
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang
kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya,
dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. Qashash
56.
Malah ada hadis sbb:
Al
Musayyab berkata :
أَنَّ
أَبَا طَالِبٍ لَمَّا حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ دَخَلَ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ أَبُو جَهْلٍ فَقَالَ أَيْ عَمِّ قُلْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللهُ كَلِمَةً أُحَاجُّ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللهِ فَقَالَ أَبُو جَهْلٍ وَعَبْدُاللهِ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ يَا أَبَا طَالِبٍ
تَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِالْمُطَّلِبِ فَلَمْ يَزَالاَ يُكَلِّمَانِهِ حَتَّى
قَالَ آخِرَ شَيْءٍ كَلَّمَهُمْ بِهِ عَلَى مِلَّةِ عَبْدِالْمُطَّلِبِ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ مَا لَمْ
أُنْهَ عَنْهُ فَنَزَلَتْ ( مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ
يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا
تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ ) وَنَزَلَتْ ( إِنَّكَ لاَ
تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ )
Ketika
Abu Tholib akan meninggal dunia, Nabi Muhammad saw, masuk kepadanya. Disisi Abu Tholib terdapat
Abu Jahal. Nabi saw, berkata :” Wahai pamanku ! Katakanlah la ilaha
illallah suatu kalimat yang saya gunakah
hujjah untukmu disisi Allah “.
Abu
Jahal dan Abdullah bin Abu Umayyah
berkata : “ Wahai Abu Tholib ! Apakah kamu benci agama
Abdul muttholib .Keduanya mengatakan begitu terus hingga akhir perkataan Abu Tholib adalah : “ Saya ikut
agama Abd Muttholib “.
Nabi
Muhammad saw, bersabda :”
Sungguh aku akan memintakan ampun
kepadamu selama tidak dilarang, lalu turunlah ayat :
مَا
كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ
وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ
أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Tiadalah
sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada
Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum
kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu,
adalah penghuni neraka Jahannam. [4]
Lantas turunlah ayat lagi
إِنَّكَ لاَ تَهْدِي مَنْ
أَحْبَبْتَ
Sesungguhnya
kamu tidak akan bisa memberikan petunjuk
kepada orang yang kamu senangi.[5] Lantas turunlah ayat larangan minta ampun
untuk kaum musyrik tadi ayat 113 Tobat.
Pergilah ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4
shared mp3 jangan di panahnya.
[1] Mulallafat Muhammad bin
Jamil Zinu 54/5
[2] Syuara` 80
[3] HR Abu Dawud / 4412
.Nasa I / Isti`adzah 5434 . 5435/ Ibnu Majah
/ Isti `adzah /3861. Ahmad / Baqi musnad muktsirin/4554 .
[4] At taubah 113
[5] HR Bukhori / Janaiz / 1360. Manaqib / 3884.
Tafsir / 4675. Muslim / Iman / 24 .
Nasai / Janaiz / 2035.
Artikel Terkait
banyak dokter tapi dokter yang bilang bahwa orang itu sakit adalah dokter yang gak lulus dan selalu melakukan mal praktek... lebih banyak dokter beneran yang gak akan mudah memfonis dan sok memberi obat penyembuh tapi sebenarnya racun
BalasHapusKUrang pas, sulit dipaham, tak mudah di pahami
BalasHapus