تَوَسَّلُوْا بِجَاهِيْ ، فَإِنَّ جَاهِي عِنْدَ اللهِ عَظِيْمٌ
Berperantaralah
(bertawassul) kalian dengan kedudu-kanku, karena sesungguhnya kedudukanku di
sisi Allah sangat agung
Ibnu Taimiyah dan
al-Albani mengatakan, hadis ini tidak ada asalnya. Iqtidla’ ash-Shirat
al-Mustaqim, Ibnu Taimiyah, 2:415; adl-Dla’ifah, 22
تَزَوَّجُوْا وَلاَ تُطَلِّقُوْا، فَإِنَّ الطَّلاَقَ يَهْتَزُّ لَهُ
الْعَرْش
Menikahlah kalian dan
jangan kalian bercerai, karena perceraian itu akan menggoncangkan arsy
Hadis ini maudlu’.
Tartib al-Maudlu’at, 694; al-Maudlu’at, ash-Shaghani, 97; Tanzih asy-Syari’ah,
2:202.
تُعَادُ الصَّلاَةُ مِنْ قَدْرِ الدِّرْهَمِ مِنَ الدَّمِ
Shalat harus diulang
karena adanya darah seukuran satu dirham (menempel pada anggota badan/pakaian)
Hadis ini maudlu’.
Dli’af ad-Daruquthni, al-Ghassani, 353; al-Asrar al-Marfu’ah, 138;
al-Maudlu’at, Ibnu al-Jauzi, 2:76.
حُبُّ الدُّنْيَا رَأْسُ كُلِّ خَطِيْئَةٍ
Cinta dunia adalah
pokok segala kesalahan
Hadis maudlu’ (palsu).
Ahadits al-Qashash, Ibnu Taimiyah, 7; al-Asrar al-Marfuah, 1:163; Tadzkiratu
al-Maudlu’at, 173, Kasf al-Khafa’, 1099.
حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ اْلإِيْمَانِ
Cinta tanah air
sebagian dari iman
Hadis ini tidak ada
asalnya, adl-Dla’ifah, 36; Kasyf al-Khafa’, 1102; al-Mashnu’, Ali al-Qari,
1:91.
الْحَجَرُ اْلأَسْوَدُ يَمِيْنُ اللهِ فِي اْلأَرْضِ يُصَافِحُ بِهَا
عِبَادَهُ
Hajar aswad adalah
tangan kanan Allah di muka bumi, dengannya Allah menjabat tangan
hamba-hamba-Nya
Hadis ini maudlu’.
Tarikh al-Baghdad, al-Khathib, 6:328; al-Ilal al-Mutanahiyah, 2:944;
adl-Dla’ifah, 223.
الْحَدِيْثُ فِي الْمَسْجِدِ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ
الْبَهَائِمِ الْحَشِيْشَ (وفي لفظ( الْحَدِيْثُ فِي الْمَسْجِدِ يَأْكُلُ
الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Bercakap-cakap di
masjid itu akan memakan kebaikan seperti binatang ternak memakan rumput, dalam
riwayat lain dikatakan, Bercakap-cakap di masjid itu akan memakan kebaikan
seperti api memakan kayu bakar,
Al-Hafidz al-Iraqi
berkata; Aku belum menemukan sumbernya. Abdul Wahab bin Taqiyuddin as-Subki
mengatakan; Aku tidak mendapatkan sanadnya. Al-Albani mengatakan; Hadis ini
tidak ada asalnya. Takhrij al-Ihya’ (1:136), Thabaqat asy-Syafi’iyah oleh
as-Subki (4:145), adl-Dla’ifah (4).
الْحِكْمَةُ ضَالَّةُ كُلِّ حَكِيْمٍ ، فَإِذَا وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ
بِهَا
Hikmah (ilmu
pengetahuan) itu adalah barang hilang dari seorang yang hakim (bijaksana), maka
apabila ia mendapatkannya maka ia adalah orang yang lebih berhak terhadapnya.
Hadis ini Dla’if.
al-’Ilal al-Mutanahiyah, Ibnu al-Jauzi, 1:96; Sunan at-Tirmidzi, 5:51
خَيْرُ اْلأَسْمَاءِ مَا عُبِّدَ وَمَا حُـمِّدَ
Sebaik-baik nama adalah
yang menghamba (mengguna-kan kata ‘Abdu) dan yang memuji (menggunakan kata
Ahmad)
Maudlu’. Al-Asrar al-Marfu’ah,
192; al-Lu’lu’ al-Marshu’, 189; an-Nakhbah, 117
الْخَيْرُ فِيَّ وَفِي أُمَّتِي إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Kebaikan yang ada
padaku dan pada ummatku (terung berlangsung) hingga hari kiamat kelak.
Ibnu Hajar mengatakan;
Aku tidak mengetahui hadis seperti ini, al-Maqashid al-hasanah, as-Sakhawi, h.
208; Tadzkiratu al-Mudlu’at, al-Futni, 68; al-Asrar al-Marfu’ah fi al-Akhbar
al-Maudlu’ah, al-Qari, h. 195.
الدُّنْيَا دَارُ مَنْ لاَ دَارَ لَهُ وَمَالُ مَنْ لاَ مَالَ لَهُ وَلَهَا
يُجْمَعُ مَنْ لاَ عَقْلَ لَهُ
Dunia itu adalah rumah
bagi orang yang tidak punya rumah, dan harta bagi orang yang tidak mempunyai
harta, untuknya lah orang yang tidak berakal itu dikumpulkan
Hadis dla’if jiddan.
Al-Ahadits allati laa Ashla laha fi al-Ihya’, as-Subki, 344; Tadzkirat
al-Mudlu’at, al-Futni, 174.
رَجَعْناَ مِنَ الْجِهَادِ اْلأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ اْلأَكْبَرِ
قَالُوْا وَمَا الْجِهَادُ اْلأَكْبَرُ قَالَ جِهَادُ الْقَلْبِ
Kami pulang dari jihad
ashghar (jihad kecil) menuju jihad akbar (jihad besar). Para sahabat bertanya,
apakah jihad akbar itu. Rasul saw bersabda; Jihad hati
Hadis ini tidak ada
asalnya, al-Asrar al-Marfu’ah, 211; Tadzkiratu al-Maudlu’at, al-Futni, 191,
Kasyf al-Khafa’, 1:511
سُؤْرُ الْمُؤْمِنِ شِفَاءٌ
Bekas minuman orang
mu’min adalah obat
Hadis ini tidak ada
asalnya. Al-Asrar al-Marfu’ah, 217. Kasyf al-Khafa’, 1:500; adl-Dla’ifah, 78;
السَّخِيُّ قَرِيْبٌ مِنَ اللهِ، قَرِيْبٌ مِنَ الْجَنَّةِ قَرِيْبٌ مِنَ
النَّاسِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّارِ، وَالْبَخِيْلُ بَعِيْدٌ مِنَ اللهِ، بَعِيْدٌ
مِنَ الْجَنَّةِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّاسِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّارِ وَجَاهِلٌ
سَخِيٌّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ عَابِدٍ بَخِيْلٍ
Orang yang dermawan itu
dekat dengan Allah, dekat dengan sorga, dekat dengan manusia dan jauh dari
neraka. Orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari sorga, jauh dari manusia,
dan dekat kepada neraka. Orang bodoh yang dermawan lebih disukai oleh Allah
dari pada ahli ibadah yang kikir
Hadis ini Dla’if
sekali, al-Manar al-Munif, 284; Tartib al-Maudlu’at, 564; al-La-ali’
al-Mashnu’ah, 2:91.
السُّلْطَانُ ظِلُّ اللهِ فِي أَرْضِهِ ، مَنْ نَصَحَهُ هُدِيَ ، وَمَنْ
غَشَّهُ ضَلَّ
Penguasa adalah
bayang-bayang Allah di bumi-Nya, barangsiapa yang setia kepada penguasa maka ia
telah mendapatkan petunjuk dan barangsiapa mengkhianati-nya maka ia telah
sesat.
Maudlu’ (palsu).
Tadzkiratu al-Maudlu’at, al-Futni, 182; al-Fawaid al-Majmu’ah, asy-Syaukani,
623; adl-Dla’ifah, 475
سَيِّدُ الْقَوْمِ خَادِمُهُمْ
Pemimpin suatu kaum
adalah pelayan mereka
Hadis ini dla’if.
Al-Maqashid al-Hasanah, as-Sakhawi, 579; adl-Dla’ifah,1502
شَاوِرُوْهُنَّ – يَعْنِي النِّسَاءَ - وَخَالِفُوْهُنَّ
Bermusyawarahlah dengan
mereka – isteri-isterimu - tetapi berselisihlah dengan pendapat mereka.
Hadis ini la ashla lahu
(tidak ada asalnya). Al-Lu’lu’ al-Marshu’, 264; Tadzkiratu al-Maudlu’at, 128;
al-Asrar al-Marfu’ah, 240.
صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي إِذَا صَلُحَا صَلُحَ النَّاسُ اْلأُمَرَاءُ
وَالْفُقَهَاءُ (وفي لفظ) صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي إِذَا صَلُحَا، صَلُحَ
النَّاسُ: اْلأُمَرَاءُ وَالْعَلَمَاءُ
Ada dua golongan di
antara ummatku, apabila keduanya baik maka semua manusia akan baik; yaitu
pemerintah dan ahli fiqh, dalam riwayat yang lain diungkapkan dengan teks, Ada
dua golongan di antara ummatku, apabila keduanya baik maka semua manusia akan
baik; yaitu pemerintah dan ulama’
Imam Ahmad mengatakan,
salah seorang rawi hadis ini pendusta dan tukang memalsukan hadis. Ibnu Ma’in
dan ad-Daruquthni mengatakan serupa dengan Imam Ahmad. Al-Albani mengatakan,
hadis ini palsu. Takhrij al-Ihya’, 1:6; adl-Dlu’afa’, 16
صُوْمُوْا تَصِحُّوْا
Berpuasalah niscaya kau
akan sehat
Hadis ini dla’if.
Takhrij al-Ihya’, 3:87; Tadzkirah al-Maudlu’at, 70; al-Maudlu’at, ash-Shaghani,
72.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan