Hadis – hadis
lemah dan palsu dalam kitab fadhoilul a`mal milik Jamaah Tabligh.
رَجَعْناَ
مِنَ الْجِهَادِ اْلأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ اْلأَكْبَرِ قَالُوْا وَمَا
الْجِهَادُ اْلأَكْبَرُ قَالَ جِهَادُ الْقَلْبِ
. Kami pulang
dari jihad ashghar (jihad kecil) menuju jihad akbar (jihad besar). Para sahabat bertanya, apakah jihad akbar itu. Rasul saw
bersabda; Jihad hati
Hadis ini tidak
ada asalnya, al-Asrar al-Marfu’ah, 211; Tadzkiratu al-Maudlu’at, al-Futni, 191,
Kasyf al-Khafa’, 1:511, hadis mungkar
kata al albani [1]
الدُّنْيَا
دَارُ مَنْ لاَ دَارَ لَهُ وَمَالُ مَنْ لاَ مَالَ لَهُ وَلَهَا يَجْمَعُ مَنْ لاَ
عَقْلَ لَهُ
. Dunia itu
adalah rumah bagi orang yang tidak punya rumah, dan harta bagi orang yang tidak
mempunyai harta, untuknya lah orang yang tidak berakal itu mengumpulkan
Hadis dla’if
jiddan. ( lemah sekali ) Al-Ahadits
allati laa Ashla laha fi al-Ihya’, as-Subki, 344; Tadzkirat al-Mudlu’at,
al-Futni, 174., al labnai menyatakan lemah [2]
الْخَيْرُ
فِيَّ وَفِي أُمَّتِي إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Kebaikan
ada padaku dan pada ummatku (terung berlangsung) hingga hari kiamat
kelak.
Ibnu Hajar
mengatakan; Aku tidak mengetahui hadis seperti ini, al-Maqashid al-hasanah,
as-Sakhawi, h. 208; Tadzkiratu al-Mudlu’at, al-Futni, 68; al-Asrar al-Marfu’ah
fi al-Akhbar al-Maudlu’ah, al-Qari, h. 195., Al albani juga menyatakan tiada asalnya [3]
خَيْرُ
اْلأَسْمَاءِ مَا عُبِّدَ وَمَا حُـمِّدَ
Sebaik-baik nama adalah yang menghamba
(mengguna-kan kata ‘Abd) dan yang memuji (menggunakan kata Ahmad atau Muhammad
)
Maudlu’.
Al-Asrar al-Marfu’ah, 192; al-Lu’lu’ al-Marshu’, 189; an-Nakhbah, 117, tiada pendukungnya kata al albani [4]
الْحِكْمَةُ
ضَالَّةُ كُلِّ حَكِيْمٍ ، فَإِذَا وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا
Hikmah (ilmu yang benar ) itu adalah barang hilang dari seorang yang
hakim (bijaksana), maka apabila dia
mendapatkannya maka dia adalah orang yang lebih berhak terhadapnya.
Hadis ini
Dla’if. al-’Ilal al-Mutanahiyah, Ibnu al-Jauzi, 1:96; Sunan at-Tirmidzi, 5:51, sangat lemah, kata al albani [5]
الْحَدِيْثُ
فِي الْمَسْجِدِ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ الْبَهَائِمِ الْحَشِيْشَ
(وفي لفظ( الْحَدِيْثُ فِي الْمَسْجِدِ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ
النَّارُ الْحَطَبَ
Bercakap-cakap di masjid itu akan memakan
kebaikan seperti binatang ternak memakan rumput, dalam riwayat lain dikatakan,
Bercakap-cakap di masjid itu akan memakan kebaikan seperti api memakan kayu
bakar,
Al-Hafidz
al-Iraqi berkata; Aku belum menemukan sumbernya. Abdul Wahab bin Taqiyuddin
as-Subki mengatakan; Aku tidak mendapatkan sanadnya. Al-Albani mengatakan;
Hadis ini tidak ada asalnya. Takhrij al-Ihya’ (1:136), Thabaqat asy-Syafi’iyah
oleh as-Subki (4:145), adl-Dla’ifah (4).
الْحَجَرُ
اْلأَسْوَدُ يَمِيْنُ اللهِ فِي اْلأَرْضِ يُصَافِحُ بِهَا عِبَادَهُ
Hajar aswad adalah tangan kanan Allah di muka
bumi, dengannya Allah menjabat tangan hamba-hamba-Nya
Hadis ini
maudlu’. Palsu. Tarikh al-Baghdad,
al-Khathib, 6:328; al-Ilal al-Mutanahiyah, 2:944; adl-Dla’ifah, 223. al albani
menyatakan lemah [6]
حُبُّ
الْوَطَنِ مِنَ اْلإِيْمَانِ
Cinta tanah air sebagian dari iman
Hadis ini tidak
ada asalnya, adl-Dla’ifah, 36; Kasyf al-Khafa’, 1102; al-Mashnu’, Ali al-Qari,
1:91., palsu kata al albani [7]
حُبُّ
الدُّنْيَا رَأْسُ كُلِّ خَطِيْئَةٍ
Cinta dunia adalah pokok segala kesalahan
Hadis maudlu’
(palsu). Ahadits al-Qashash, Ibnu Taimiyah, 7; al-Asrar al-Marfuah, 1:163;
Tadzkiratu al-Maudlu’at, 173, Kasf al-Khafa’, 1099. al albani berkata: Hadis tsb
palsu [8]
تُعَادُ
الصَّلاَةُ مِنْ قَدْرِ الدِّرْهَمِ مِنَ الدَّمِ
Shalat harus diulang karena adanya darah
seukuran satu dirham (menempel pada anggota badan/pakaian)
Hadis ini
maudlu’. Dli’af ad-Daruquthni, al-Ghassani, 353; al-Asrar al-Marfu’ah, 138; al-Maudlu’at,
Ibnu al-Jauzi, 2:76. al albani menyatakan
palsu [9]
تَزَوَّجُوْا
وَلاَ تُطَلِّقُوْا، فَإِنَّ الطَّلاَقَ يَهْتَزُّ لَهُ الْعَرْش
Menikahlah kalian dan jangan kalian bercerai,
karena perceraian itu akan menggoncangkan arsy
Hadis ini
maudlu’. Tartib al-Maudlu’at, 694; al-Maudlu’at, ash-Shaghani, 97; Tanzih
asy-Syari’ah, 2:202., hadis palsu, tadzkirotul maudhuat 132/1, al la`aali,
tidak sahih, al
mauduhu`at 277/2. Sanadnya terdapat Amar bin Jami` yang selalu
meriwayatkan hadis – hadis palsu dari perawi – perawi terpercaya, al
fawaid al majmu`ah 139/1 Dia pendusta yang selalu meriwayatkan hadis –
hadis mungkar dari perawi – perawi terkenal dan terpercaya, al la`aalil mashnu`ah 151/2
.
تَوَسَّلُوْا
بِجَاهِيْ ، فَإِنَّ جَاهِي عِنْدَ اللهِ عَظِيْمٌ
Berperantaralah (bertawassul) kalian dengan
kedudu-kanku, karena sesungguhnya kedudukanku di sisi Allah sangat agung
Ibnu Taimiyah
dan al-Albani mengatakan, hadis ini tidak ada asalnya. Iqtidla’ ash-Shirat
al-Mustaqim, Ibnu Taimiyah, 2:415; adl-Dla’ifah, 22, bahkan
keliru dan tiada yang mendukungnya.
تَخْرُجُ
الدَّابَةُ مَعَهَا عَصَا مُوْسَى وَخَاتَمُ سُلَيْمَانَ فَتَجَلُّوا وَجْهَ
الْمُؤْمِنِ بِالْعَصَا وَتَخْتَمُّ أَنْفَ الْكَافِرِ بِالْخَاتَمِ حَتَّى اَنَّ
أَهْلَ الْخَوَانِ لَيَجْتَمِعُوْنَ فَيَقُوْلُ هَذَا يَا مُؤْمِن وَيَقُوْلُ
هَذَا يَا كَافِر
ad-Dabbah (hewan melata sebagai tanda
datangnya kiamat) akan keluar dengan membawa tongkatnya nabi Musa as. Dan
cincin Nabi Sulaiman, lalu mereka menghilangkan kesedihan dari wajah orang
mukmin dengan tongkat Nabi Musa, dan membinasakan orang kafir dengan cincin
Nabi Sulaiman sehingga tukang makan pun berkumpul di depan hidangan dan berkata
satu golongan; Wahai mu’min, dan ia berkata golongan lainnya; Wahai kafir
Hadis ini
munkar. Adl-Dla’ifah, 1108
[1] 2460 silsilatul ahadits ad
dho`ifah juz 5
[2] silsilatul ahadits ad dho`ifah
1993/ Juz 4
[3] silsilatul ahadits ad dho`ifah 30 , juz 1
[4] silsilatul ahadits ad dho`ifah 411, juz 1
[5] Sunan Ibnu Majah 4169
[6] silsilatul ahadits ad dho`ifah 223
[7] silsilatul ahadits ad dho`ifah 36
[8] silsilatul ahadits ad dho`ifah 1226
[9] silsilatul ahadits ad
dho`ifah 148
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan