BAGHDAD (Arrahmah.com) – Rezim rasis Syiah Irak
kembali menangkap seorang ulama sunni dan khathib masjid. Kebiadaban
rezim Syiah Nouri Al-Maliki yang menindas penduduk muslim sunni semakin
meningkat.
Rezim Syiah Nouri Al-Maliki menangkap syaikh Dhahir al-Masyhadani, seorang imam dan khatib pada masjid jami' Zainul Abidin di kota Tharimiah pada Sabtu pagi (29/12/2012), demikian laporan kantor berita Mufakkirat Al-Islam.
Penangkapan ulama dan tokoh muslim sunni ini merupakan bagian dari kebijakan rasis rezim Syiah Irak dukungan Syiah Iran yang menangkapi, membunuh, memenjarakan dan menindas penduduk muslim sunni. Kebiadaban rezim Syiah Irak telah membangkitkan demonstrasi anti rezim di sebagian besar propinsi dengan penduduk mayoritas muslim sunni Arab, Kurdistan dan Turkman.
Seorang politikus Irak, Iwadh Al-Abdan menyatakan bahwa rezim Al-Maliki telah memerintahkan Departemen Hukum dan Departemen Luar Negeri untuk menutup rapat-rapat informasi tentang kondisi ribuan warga muslim sunni yang dipenjarakan secara zalim oleh rezim.
"Para demonstran di propinsi Anbar telah menutup jalan raya yang menghubungkan dengan Suriah. Hal ini berarti memotong bantuan-bantuan (rezim Syiah Irak) kepada rezim Suriah. Ini merupakan awal kerjasama antara kedua revolusi," kata Al-Abdan kepada wartawan Mufakkirat Al-Islam via sambungan satelit.
Al-Abdan juga menyerukan kepada para pengungsi Irak di Suriah untuk segera mendukung revolusi Suriah dan bergabung dengan mujahidin FSA serta mempersembahkan segala hal yang mereka mampu guna mendukung para revolusioner Suriah.
Lebih dari 700 ribu warga muslim sunni Irak tinggal di Suriah. Mayoritas mereka terusir dari wilayah-wilayah sunni di Irak oleh penindasan milisi-milisi Syiah Irak dukungan Iran. (muhib almajdi/arrahmah.com)
Rezim Syiah Nouri Al-Maliki menangkap syaikh Dhahir al-Masyhadani, seorang imam dan khatib pada masjid jami' Zainul Abidin di kota Tharimiah pada Sabtu pagi (29/12/2012), demikian laporan kantor berita Mufakkirat Al-Islam.
Penangkapan ulama dan tokoh muslim sunni ini merupakan bagian dari kebijakan rasis rezim Syiah Irak dukungan Syiah Iran yang menangkapi, membunuh, memenjarakan dan menindas penduduk muslim sunni. Kebiadaban rezim Syiah Irak telah membangkitkan demonstrasi anti rezim di sebagian besar propinsi dengan penduduk mayoritas muslim sunni Arab, Kurdistan dan Turkman.
Seorang politikus Irak, Iwadh Al-Abdan menyatakan bahwa rezim Al-Maliki telah memerintahkan Departemen Hukum dan Departemen Luar Negeri untuk menutup rapat-rapat informasi tentang kondisi ribuan warga muslim sunni yang dipenjarakan secara zalim oleh rezim.
"Para demonstran di propinsi Anbar telah menutup jalan raya yang menghubungkan dengan Suriah. Hal ini berarti memotong bantuan-bantuan (rezim Syiah Irak) kepada rezim Suriah. Ini merupakan awal kerjasama antara kedua revolusi," kata Al-Abdan kepada wartawan Mufakkirat Al-Islam via sambungan satelit.
Al-Abdan juga menyerukan kepada para pengungsi Irak di Suriah untuk segera mendukung revolusi Suriah dan bergabung dengan mujahidin FSA serta mempersembahkan segala hal yang mereka mampu guna mendukung para revolusioner Suriah.
Lebih dari 700 ribu warga muslim sunni Irak tinggal di Suriah. Mayoritas mereka terusir dari wilayah-wilayah sunni di Irak oleh penindasan milisi-milisi Syiah Irak dukungan Iran. (muhib almajdi/arrahmah.com)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan