izzudin
MTA atau Majelis Tafsir Alqur'an
solo, adalah sebuah yayasan dakwah islam di surakarta yang mengambil alquran dan sunah
Nabi Muhammaad saw. sebagai dasar ajaranya.
Pendiri Mta solo, sejarah berdirinya MTA. Dipelopori oleh seorang ustadz
bernama Abdulloh tufail. Ketika itu beliau melihat masyarakat di skitar kota solo ini beragama
islam, namun dalam beribadah sungguh memprihatinkan, kebanyakan dari mereka
beribadah tanpa dasar ajaran islam. Sehingga bid'ah, khurofat,
tahayul,kemusrikan, di kerjakan kebanyakan warga, seperti upacara peringatan
kematian manusia 3 7 hari, nyatus, dan nyewu, tingkepan, sepasaran bayi,
nyadran, padusan, adalah contoh-contoh bid'ah. Sehingga dalam beribadah mereka
tampak semrawut karena meraka beribadah tapi belum tahu dasarnya.
Bukanlah seperti itu ISLAM mengajarkan menyembah
Tuhanya Alloh swt., yang mencipta engatur & yang membuat hukum yang tertera
dengan sangat indah... Yaitu firman Alloh sendiri yang tertulis dalam Alquran
dan wahyu kepada UtusaNya Muhammad saw. dalam Sunnahnya.
Maka hukum tertingi yang paling wajib di pakai umat islam adalah Hukum dari
Alquran dan sunnah yang mulia. Peraturan dalam Alquran dan sunah ini adalah
hukum islam yang paling tinggi, paling adil, & paling masuk akal.., dan
paling final dalam islam.
Sebagaimana kita ber Syahadat bahwa "tiada tuhan yang patut di sembah dan
di ibadahi selain Alloh... Dan aku bersaksi bahwa muhammad adalah hamba dan
utusaNya.."
Maka alquran dan sunah wajib kita utamakan dari hukum-hukum yang di buat tangan
manusia, seperti hukum adat, hukum negara yang bukan islam-(kerana hukum dari
negara islam adalah Alquran dan sunah sendiri). Apapun hukum yg di gawe
manusia, entah atas nama HAM, kesetaraan Gender, hukum pidana, undang-undang
negara, atau hukum internasional, bahkan hukum aturan pemerintah tentang
Bagi-bagi kondom gratis
yg di canangkan menkes Liberal Nafsiyah mboy.. Bila ketetapan yang mereka buat
adalah bertentangan dengan Quran & sunah, Maka Alqur'an dan Sunnah
"LEBIH TINGGI" Dari semua itu.
Ketua Umum sekaligus pendiri MTA itu wafat pada tanggal 15 September 1992,
setelah 20 tahun menumbuhkan dan mengembangkan MTA. Kepemimpinan selanjutnya
diteruskan oleh murid beliau Al-Ustadz Drs Ahmad Sukino yang dulu mengajar di
pesantren Almu'min Ngruki sukoharjo. MTA berkembang dengan pesat ke seluruh
pelosok tanah air dan saat ini telah memiliki lebih dari 50 perwakilan dan
lebih dari 170 cabang. MTA berkembang dari bawah, yakni atas permintaan warga
masyarakat untuk mengadakan pengajian rutin, lalu setelah mekar dan merasa
mantap akan kebenaran ajaran yang dikaji mereka mengajukan permohonan untuk
menjadi bagian dari keluarga besar MTA. Permohonan ini baru dikabulkan kalau
para siswa setempat telah dinilai oleh Pimpinan Pusat membuktikan kesungguhan
mereka dalam mengamalkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak sudah pelaku bidah dan dukun-dukun pada tobat dan menyerahkan
"JIMAT" nya pada ustad Sukino kerana mendengar keterangan sang
Ustazd.. Di katakan ust Sukino, bahwa Jimat-jimat yang di serahkan padanya
jumlahnya 2 tas ransel tentara, sekarang smakin banyak, yang katanya mau di pajangan
saat pameran di MTA. Jimat yg di serahkan ada yg berupa: keris, quran stambul,
lembu skilan, keong buntet, pring petuk ros, dan sbgnya.. benda2 itu hanyalah
suatu yg tak memiliki apa apa untuk menolong dirinya sendiri,
Pada awalnya MTA berdakwah di suatu daerah, hampir selalu mendapat tentangan
dari masarakat
dalam berdakwah, di boikot, dan mendapat banyak gelar dari orang yang masih
melakukan bid'ah. Seperti: orang yg tidak bermasyarakat, aliran garis keras,
Manungso Tatanane Angel, menghalalkan anjing, wahaby.. Padahal wahabi teh
baik..), radionya juga di cap meresahkan masyarakat dan hujatan lainya.
Mendengar smua itu ustaz sukino berkomentar "Kamu tidak sadar, dengan
tuduhan-tuduhan mu itu, kamu telah mempromosikan MTA... Justru dngn perkataan
mu itu,MTA akan semakin terkenal...!!" seolah suara2 sprti itu sudah
sering di dengar.
Sekolah dan Pendidikan mta, Dalam perjalanan dakwahnya MTA juga berperan dalam
pendidikan formal. Tujuannya agar pemuda-pemuda MTA siap dalam mendapat ilmu
akademik maupun non akademik dan siap mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Maka sekitar tahun 1987 MTA mendirikan SMA MTA yang bertempat di Surakarta. Dan pada tahun
1993, MTA juga mendirikan SMP MTA yang bertempat di daerah Sragen. Kemudian
disusul oleh TK dan SD. InsyaAllah MTA juga akan mendirikan SMk dan pondok
pesantren.
Semoga MTA selalu memperbaiki diri untuk selalu berpegang teguh pada Al quran
dan sunnsh... dan untuk tegaknya Islam seperti Zaman umar bin khottab ra.
dimana 1/3 dunia berada dalam pangkuan islam yang adil... amin.
Bersambung...
-(muttaqien post)
Komentarku
( Mahrus ali):
Kalau
bikin sekolahan hendaknya memiliki kurikulum yang Islami, bukan kurikulum
Thaghuti atau kurikulum rezim yang jebolannya sudah di setting menjadi pembantu
thaghut, nasionalis yang kufur dan tidak
mengerti ajaran Islam yang murni dan tidak mampu membaca quran dan hadis
sekaligus mengartikannya tanpa buku terjemahan. Ini sama dengan mendirikan
sekolah untuk mencari uang dari manusia di bumi bukan pahala dari Allah di
langit, mendidik siswa agar menjadi pembantu thaghut bukan mengabdi pada Allah,
menjadi nasionalis bukan muslim yang komitmen kepada
al Qur an dan hadis. Ingatlah firmanNya:
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), kamu akan berpisah dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.al an`am 153
قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". Yusuf 108
Artikel Terkait
semoga bisa terwujud apa yang dicita-citakan para ustadz2nya dan semua warga majelis tafsir al quran, amin
BalasHapusSaya bukan org MTA tp saya senang kajianya. maju terus MTA
BalasHapus