Kudus, NU Online
Pada masa hidupnya, sikap kontroversial guru bangsa KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang mengundang rasa sinis beberapa kalangan. Namun sekarang, semuanya mengakui dan meneladani perjuangan Gus Dur.
Demikian yang dirasakan seniman lawak asal Kota Kudus Hidayat Marhaban dalam mengenang sosok presiden keempat Gus Dur.
Ditemui NU Online usai acara Haul Gus Dur di Kudus, Ahad (13/12) lalu, Marhaban sangat mengagumi sosok presiden keempat ini. Menurutnya, meski memiliki sikap Kontroversial tetapi Gus Dur sangat dihormati dan disegani.
“Kita sangat mengakui Gus Dur adalah tokoh yang tidak ada bandingannya. Banyak yang merasa gelo (menyesal) tidak sejalan dengan perjuangannya,” kata Marhaban.
Ia mengakui dirinya selalu meneladani perjuangan Gus Dur terutama pluralisme. Dalam setiap kesempatan melawak, lanjut Marhaban, selalu mengedepankan nilai-nilai pluralism yang dikembangkan Gus Dur.
“Ajaran pluralism beliau tidak main-main,karena sangat berarti bagi bangsa ini. Saya sering meniru dengan manggung melawak di kegiatan-kegiatan agama non Islam,” tandas Marhaban.
Pada masa hidupnya, sikap kontroversial guru bangsa KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memang mengundang rasa sinis beberapa kalangan. Namun sekarang, semuanya mengakui dan meneladani perjuangan Gus Dur.
Demikian yang dirasakan seniman lawak asal Kota Kudus Hidayat Marhaban dalam mengenang sosok presiden keempat Gus Dur.
Ditemui NU Online usai acara Haul Gus Dur di Kudus, Ahad (13/12) lalu, Marhaban sangat mengagumi sosok presiden keempat ini. Menurutnya, meski memiliki sikap Kontroversial tetapi Gus Dur sangat dihormati dan disegani.
“Kita sangat mengakui Gus Dur adalah tokoh yang tidak ada bandingannya. Banyak yang merasa gelo (menyesal) tidak sejalan dengan perjuangannya,” kata Marhaban.
Ia mengakui dirinya selalu meneladani perjuangan Gus Dur terutama pluralisme. Dalam setiap kesempatan melawak, lanjut Marhaban, selalu mengedepankan nilai-nilai pluralism yang dikembangkan Gus Dur.
“Ajaran pluralism beliau tidak main-main,karena sangat berarti bagi bangsa ini. Saya sering meniru dengan manggung melawak di kegiatan-kegiatan agama non Islam,” tandas Marhaban.
Pelawak yang kondang lewat
kelompok “Kretek Group” ini membenarkan pernyataan Gus Dur tentang islam tidak
perlu dibela tetapi dihayati dan diamalkan. Menurut Marhaban, Islam sudah
menjadi agama yang benar jadi tidak perlu dibela.
“Kalau dibela berarti Islam itu seakan memiliki kesalahan.Padahal telah menjadi agama yang benar dan rohmatal lil alamin," tambahnya.
Saat ditanya kapan mengenal cucu KH Hasyim Asy’ari ini, Marhaban mengaku pada waktu Gus Dur menjadi ketua dewan kesenian Jakarta. (DKJ).
“Ketika saya di Jakarta , Saya pernah manggung satu paket dengan Gus dur yang masih sebagai ketua DKJ,” tuturnya.
Terkait pandangan Gus Dur terhadap kesenian, Marhaban menegaskan Gus dur memiliki prinsip kesenian adalah kedamaian. Barang siapa yang melakukan aktifitas kesenian harus membawa kedamaian.
“Semangat kesenian dan kebudayaan belaiau sangat tinggi. Pokoknya tidak ada duanya tokoh sehebat Gus Dur,” kata Marhaban berapi-api.
Di akhir perbincangan, Marhaban berpesan generasi yang memiliki kebenaran harus merapatkan barisan untuk merubah kesalahan yang terjadi dinegeri ini.
“Pandangan dan perjuangan Gus Dur harus ditularkan pada generasi sekarang. Karena kita sangat krisis kepemimpinan seperti sosok Gus Dur,” pungkas Marhaban.
Redaktur : A.Khoirul Anam
Kontributor : Qomarul Adib
“Kalau dibela berarti Islam itu seakan memiliki kesalahan.Padahal telah menjadi agama yang benar dan rohmatal lil alamin," tambahnya.
Saat ditanya kapan mengenal cucu KH Hasyim Asy’ari ini, Marhaban mengaku pada waktu Gus Dur menjadi ketua dewan kesenian Jakarta. (DKJ).
“Ketika saya di Jakarta , Saya pernah manggung satu paket dengan Gus dur yang masih sebagai ketua DKJ,” tuturnya.
Terkait pandangan Gus Dur terhadap kesenian, Marhaban menegaskan Gus dur memiliki prinsip kesenian adalah kedamaian. Barang siapa yang melakukan aktifitas kesenian harus membawa kedamaian.
“Semangat kesenian dan kebudayaan belaiau sangat tinggi. Pokoknya tidak ada duanya tokoh sehebat Gus Dur,” kata Marhaban berapi-api.
Di akhir perbincangan, Marhaban berpesan generasi yang memiliki kebenaran harus merapatkan barisan untuk merubah kesalahan yang terjadi dinegeri ini.
“Pandangan dan perjuangan Gus Dur harus ditularkan pada generasi sekarang. Karena kita sangat krisis kepemimpinan seperti sosok Gus Dur,” pungkas Marhaban.
Redaktur : A.Khoirul Anam
Kontributor : Qomarul Adib
Komentarku ( Mahrus ali):
Di katakan dalam artikel tsb sbb:
Ia mengakui dirinya
selalu meneladani perjuangan Gus Dur terutama pluralisme. Dalam setiap
kesempatan melawak, lanjut Marhaban, selalu mengedepankan nilai-nilai pluralism
yang dikembangkan Gus Dur.
Komentarku ( Mahrus ali):
Pluralisme itu sudah di
haramkan oleh MUI dan Bahsul masail NU. Ber arti gusdur ini adalah teladan
dalam menegakkan keharaman bukan membasminya atau menegakkan kehalalan. Ini
contoh sangat buruk bukan agak baik.
Di katakan dalam artikel tsb
sbb:
Pelawak yang kondang lewat
kelompok “Kretek Group” ini membenarkan pernyataan Gus Dur tentang islam tidak
perlu dibela tetapi dihayati dan diamalkan. Menurut Marhaban, Islam sudah
menjadi agama yang benar jadi tidak perlu dibela.
Komentarku ( Mahrus ali):
Islam tidak perlu dibela itu
omong kosong bukan perkataan yang berbobot, ia penyimpangan dari ajaran al
Quran menuju ajaran koran. Islam itu harus diperjuangkan, lihat ayatnya;
لَكِنِ
الرَّسُولُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا مَعَهُ جَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ
وَأَنْفُسِهِمْ وَأُولَئِكَ لَهُمُ الْخَيْرَاتُ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Tetapi Rasul dan orang-orang yang beriman bersama dia,
mereka berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan mereka itulah orang-orang
yang memperoleh kebaikan; dan mereka itulah (pula) orang-orang yang beruntung.[1]
Artikel Terkait
Mau menambahkan ustadz, ayat Al Qur'an yg jelas2 mengindikasikan adanya orang2 yg menolong agama Allah. Bukan berarti Allah lemah, tidak. Islam pasti menang, hanya saja Allah akan melihat orang2 yg mau utk menolong agama-Nya utk kemudian diberi pahala :
BalasHapusSesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kuat lagi Maha perkasa,” (QS. Al Hajj : 40)
Wallahu A'lam