Selasa, Desember 18, 2012

Jamaah Banjiri Haul KH Ma'sum Tanahbaru




Selasa, 18/12/2012 13:44

Bogor, NU Online
Peringatan Haul ke-36 KH Ma’sum Tanahbaru yang dipusatkan di komplek Pesantren Al-Ma’sumiyah, Kampung Sawah, Kelurahan Tanahbaru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, mendapatkan sambutan luas. Kegiatan ini dihadiri sekitar 500 jamaah dari berbagai penjuru Kota Bogor.

Pengasuh Pesantren Al-Ma’sumiyah KH Asep Saeful Ihsan kepada NU Online di Bogor, Selasa, mengatakan, haul yang diselengarakan pada Ahad (16/12) kemarin merupakan kegiatan yang dihelat setiap tahun untuk memperingati wafatnya KH Ma’sum, salah seorang tokoh ulama yang cukup disegani di Kota Bogor pada zamannya.

Saat hidupnya, KH Ma’sum dikenal sebagai tokoh pendidik, muballigh dan sangat aktif berkecimpung dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Ia melahirkan banyak kiai dan ustad, yang tersebar di perkampungan Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor, dan Kecamatan Babakanmadang serta Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.

“Semasa hidupnya, KH Ma’sum dikenal sebagai sosok kiai ‘kampung’ yang ikhlas dan istikomah dalam berjuang, sederhana, dan dicintai masyarakat,” kata Asep yang juga aktif di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor.

Peringatan haul ke-36 KH Ma’sum dirangkai dengan pembacaan simtud duror, marhabanan, maulid nabi SAW (mahallul qiyam), tahlil dan tawassul. Kegiatan ini kian semarak dengan tampilnya tim marawis Nurul Hidayah (NH), sayap ekstra kurikuler yang dikembangkan Pesantren Al-Ma’sumiyah.

Selain dibanjiri ratusan warga sekitar dan kiai-kiai dari berbagai pesantren, kegiatan haul KH Maksum juga dihadiri para pemuka NU Kota Bogor. Tampak hadir pula Dr Ifan Haryanto MSc dari PP ISNU.

Ifan Haryanto mengemukakan, kegiatan haul, maulid nabi, dan tahlil merupakan modal sosial dan keunggulan yang membuat NU semakim membumi dalam kehidupan umat.
“Kegiatan haul maupun Maulid Nabi perlu terus dilestarikan sebagai kekayaan kultural NU, yang tidak dimiliki Ormas lainnya. Karena alasan inilah, NU selalu hadir dan dekat dengan kehidupan umat,” ungkap Ifan.

Oleh karena itu, Ifan Haryanto mengajak warga NU Kota Bogor agar terus aktif dalam membumikan ajaran-ajaran warisan ulama besar masa silam tersebut. Pasalnya saat ini banyak kekuatan asing yang secara sistematis menggugat dan membid’ahkan ajaran NU.

“Kita perlu terus merawat dan melestarikan ajaran-ajaran ahlus sunnah wal jamaah yang dibentengi NU melalui penguatan upacara keagamaan yang bersifat kultural dan pembumian kegiatan struktural jam’iyah yang lebih mencerdaskan dan memberdayakan,” paparnya.



Redaktur   : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ahmad Fahir
Komentarku ( Mahrus ali): 
Dalam artikel itu dijelaskan:
Ifan Haryanto mengemukakan, kegiatan haul, maulid nabi, dan tahlil merupakan modal sosial dan keunggulan yang membuat NU semakim membumi dalam kehidupan umat.
“Kegiatan haul maupun Maulid Nabi perlu terus dilestarikan sebagai kekayaan kultural NU, yang tidak dimiliki Ormas lainnya. Karena alasan inilah, NU selalu hadir dan dekat dengan kehidupan umat,” ungkap Ifan.
Komentarku ( Mahrus ali): 
Dengan kebid`ahan di jadikan sebagai modal untuk diterima suatu organisasi di kalangan masarakat  bukan dengan sunnah. Ia berani tegakkan bid`ah untuk meraih simpati masarakat, lalu tuntunan di pendam. Ini membahayakan bukan menyelamatkan. Banyak dalil di buang untuk melestarikan kebid`ahan haul, tahlil dan istighosah itu. Saya ingat berhentilah sebelum mati dan tiada gunanya  peringatan setelah mati.
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan