Sabtu, Desember 15, 2012

Hadis - hadis populer tapi lemah ke 27



Dari segi matan  hadis,  juga banyak kelemahan

يَقُوْلُ الشَّيْخُ مُحَمَّدٌ نَسِيْبُ الرِّفَاعِي رَحِمَهُ اللهُ فِي كِتَابِهِ الْقَيِّمِ (التَّوَصُّلُ): "إِنَّ هَذَا الْحَدِيْثَ أَلْغَامُهُ مُوْجَدَةٌ فِي مَتْنِهِ … فَضْلاً عَنْ سَنَدِهِ ، وَفِيْهِ مِنَ الطَّامَّاتِ مَا لاَ يَشُكُّ فِيْهِ مُسْلِمٌ أَنَّهُ مَوْضُوْعٌ مَكْذُوْبٌ وَذَلِكَ مِنْ وُجُوْهٍ:
Syaik Muhammad Nasib Arrifa` I rahimahullah  dalam kitabnya yang berharga  - Attawasshul -  sesungguhnya  ranjaunya hadis tsb di kalimat – kalimaNYA ATAU REDAKSINYA,  APALAGI SANADNYA. Banyak bencana yang tidak di ragukan lagi  oleh seorang muslim  bahwa hadis tsb palsu  dan kebohongan  karena ada beberapa alasan:
1.    Kita tahu bahwa Rasulullah SAW ketika wafat di kebumikan di kamar Aisyah – Ummul mukminin. Bila si badui itu melakukan seperti itu  sebagaimana  di kisahkan dalam hadis itu,  maka dia harus masuk ke kamar Aisyah. Bagaimanakah dia bisa masuk tanpa se izin dengannya. Hadis itu tidak menerangkan minta izin kepada Aisyah.
 Bila  di katakan, badui itu minta izin,  maka bagaimanakah mungkin Aisyah memperbolehkan badui itu tersungkur ke kuburan lalu kepalanya di taburi dengan debunya ?
Komentarku ( Mahrus ali ):   
Tubuh tersungkur dikuburan itu sama dengan bersujud padanya  dan ini jelas di larang. Kita hanya diperkenankan untuk bersujud kepada Allah sebagaimana  ayat:
وَمِنْ ءَايَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لاَ تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلاَ لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا ِللهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.[1]  
Allah berfirman:
وَجَدْتُهَا وَقَوْمَهَا يَسْجُدُونَ لِلشَّمْسِ مِنْ دُونِ اللهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ فَهُمْ لاَ يَهْتَدُونَ
Aku mendapati dia dan kaumnya bersujud kepada matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan (Allah), sehingga mereka tidak dapat petunjuk,[2]

Sujud pada manusia tidak diperkenankan apalagi pada kuburan sebagaimana hadis:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
Seandainya aku memerintah seseorang untuk bersujud kepada orang lain,  niscaya aku perintahkan perempuan bersujud kepadasuaminya [3]
قَالَ أَبو عِيسَى حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِنْ حَدِيثِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
Abu isa ( Imam Tirmizi ) berkata: HadisAbu Hurairah adalah hadis hasan nyeleneh dari jalur ini dari hadis Muhammad bin Amar dari Abu Salamah dari Abu Hurairah
 Dan para sahabat yang lain tidak pernah melakukan sebagaimana apa yang di terangkan dalam hadis tsb. Para sahabat  juga tidak bersujud kepada Nabi SAW waktu hidupnya,  apalagi setelah wafatnya.
Bersujudlah kepada Allah sebagaimana ayat:
أَمْ مَنْ هُوَ قَانِتٌ ءَانَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو اْلأَلْبَابِ
 (Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.[4]

Admin  berkata:
Sujud dan menyembelih di atas kuburan adalah bentuk pemujaan berhala Jahiliyah, hukumnya syirik akbar. Karena sujud dan penyembelihan adalah ibadah, dan ibadah tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada Allah semata. Barangsiapa memberikannya kepada selain Allah maka ia orang musyrik. Allah berfirman:

Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikian itu-lah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah). (Al-Anam: 162-163).

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sebuah sungai di syurga, maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkorbanlah (untuk-Nya). (Al-Kautsar: 1-2).

Dan selain ayat-ayat di atas, masih banyak ayat-ayat yang menunjukkan bahwa sesungguhnya sujud dan penyembelihan adalah ibadah, dan melaksanakannya untuk selain Allah adalah syirik akbar. Tidak diragukan lagi, sesungguhnya tujuan seseorang datang ke kuburan untuk melakukan sujud di atasnya dan penyembelihan di sisinya adalah demi mengagungi dan memuliakannya dengan sujud di atasnya dan berkorban dengan menyembelih di sisinya.[5]




[1] Fusshilat 37
[2] Annamel 24
[3] HR Tirmizi  1159  dari Abu Hurairah
[4]  Az zumar 9
[5] /www.perpustakaan-islam.com

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan