Polemik ke 6 tentang siksa kubur
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)
saya copy dari multaqo ahlil hadits
ما حُـكم إنكار سؤال القبر ونعيمه
وعذابه ؟
س:ماحكم إنكار سؤال القبر ونعيمه
وعذابه؟
قرأت في أحد الكتب أن الإيمان بسؤال
القبر ونعيمه وعذابه واجب عند الجمهور
وإنكاره بدعة وأنكره بعض المعتزلة
س: فهل إنكار ما تقدم بدعة مكروهة أم
بدعة مفسقة أم بدعة مكفرة حيث قرأت أن البدعة أقسام كما ذكر العلماء
وإن لم يكن إنكار سؤال القبر ونعيمه
وعذابه بدعة مكفرة فما هو تأويل المعتزلة للأيات والأحاديث التي دلت على سؤال
القبر ونعيمه وعذابه وهي:-
1- سؤال القبر
**الدليل من القرآن: ( يثبت الله الذين آمنو
بالقول الثابت في الحياة الدنيا وفي الأخرة....)
2- نعيم
القبر
**الدليل
من القرأن قوله تعالى: ( ولا تحسبن الذين قتلوا في سبيل الله أمواتا بل أحياء عند
ربهم يرزقون . فرحين بما آتاهم الله من فضله..)
الدليل من السنة: حديث(القبر إما روضة
من رياض الجنة أوإما حفرة من حفر النار)
Dalam artikel itu di nyatakan:
Dalil pertanyaan dikuburan adalah sbb:
يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا
بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآَخِرَةِ
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim: 27)
Komentarku ( Mahrus ali):
Menurut
hadis Bukhari sbb:
صحيح البخاري ١٢٨٠: حَدَّثَنَا حَفْصُ
بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ
عُبَيْدَةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أُقْعِدَ الْمُؤْمِنُ فِي قَبْرِهِ أُتِيَ ثُمَّ شَهِدَ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَذَلِكَ
قَوْلُهُ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ }
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ
حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ بِهَذَا وَزَادَ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
}نَزَلَتْ فِي عَذَابِ الْقَبْرِ
Shahih
Bukhari 1280: Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin 'Umar telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari 'Alqamah bin Martsad dari Sa'ad bin 'Ubadah dari Al
Bara' bin 'Azib radliallahu 'anhuma dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "Apabila (jenazah) seorang muslim sudah didudukkan dalam
kuburnya maka dia akan dihadapkan (pertanyaan malaikat), kemudian ia bersaksi
bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan
Allah. Itulah perkataan seorang muslim sebagaimana firman Allah subhanahu
wata'ala (QS Ibrahim ayat 27 yang artinya): ("Allah akan meneguhkan (iman)
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu"). Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami
Ghundar telah menceritakan kepada kami Syu'bah seperti riwayat ini lalu
menambahkannya (firman Allah subhanahu wata'ala): ("Allah akan meneguhkan
(iman) orang-orang yang beriman…") ayat ini turun berkenaan dengan masalah
siksa kubur".
صحيح البخاري ٤٣٣٠: حَدَّثَنَا أَبُو
الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ أَخْبَرَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ قَالَ
سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ إِذَا سُئِلَ فِي الْقَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ فَذَلِكَ قَوْلُهُ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ }
Shahih
Bukhari 4330: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Alqamah bin
Martsad dia berkata; 'Aku mendengar Sa'ad bin 'Ubaidah dari Al Bara' bin 'Azib
bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang muslim
apabila ditanya di dalam kubur, maka akan bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang
berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah. itulah firman Allah
yang berbunyi: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan
yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat." (Ibrahiim: 27).
Komentarku ( Mahrus ali):
Menurut
Bukhari ayat 27 Ibrahim itu bukan turun untuk siksa kubur tapi pertanyaan dalam
kubur..
Tapi dalam
riwayat nomer 1280 ayat itu turun
tentang siksa kubur atas tambahan perawi bukan sabda Nabi SAW
Menurut
riwayat Muslim dengan redaksi yang berbeda sbb:
صحيح مسلم ٥١١٧: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ
بْنُ بَشَّارِ بْنِ عُثْمَانَ الْعَبْدِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ }
قَالَ نَزَلَتْ فِي عَذَابِ الْقَبْرِ
فَيُقَالُ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ وَنَبِيِّي مُحَمَّدٌ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَلِكَ قَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ }
Shahih
Muslim 5117: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar bin Utsman Al
Abdi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far telah menceritakan
kepada kami Syu'bah dari Alqamah bin Martsad dari Sa'ad bin Ubaidah dari Al
Bara` bin Azib dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat." (Ibrahiim: 27) beliau bersabda:
"(Ayat ini) turun berkenaan dengan adzab kubur, ia ditanya: 'Siapa Rabbmu?
' ia menjawab: 'Rabbku Allah, nabiku Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Salam.'
Itulah firman Allah 'azza wajalla: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang
yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di
akhirat." (Ibrahiim: 27)
Komentarku ( Mahrus ali):
Dalam riwayat Muslim ada tambahan sbb:
ِ فَيُقَالُ لَهُ مَنْ رَبُّكَ
فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ وَنَبِيِّي مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
ia
ditanya: 'Siapa Rabbmu? ' ia menjawab: 'Rabbku Allah, nabiku Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa Salam.'
Tambahan
seperti itu tidak ada dalam riwayat Bukhari.
Di BUKhari
dinyatakan seolah ayat Ibrahim 27 itu turun tentang siksa kubur dari perkataan
Syu`bah. Tapi diriwayat Muslim jelas di nyatakan sebagai sabda Nabi SAW
Di riwayat
Muslim yang lain sbb:
صحيح مسلم ٥١١٨: حَدَّثَنَا أَبُو
بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَأَبُو بَكْرِ بْنُ
نَافِعٍ قَالُوا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ يَعْنُونَ ابْنَ مَهْدِيٍّ عَنْ
سُفْيَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ خَيْثَمَةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ }
قَالَ نَزَلَتْ فِي عَذَابِ الْقَبْرِ
Shahih
Muslim 5118: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abi Syaibah, Muhammad
bin Al Mutsanna dan Abu Bakr bin Nafi', mereka berkata: Telah menceritakan
kepada kami Abdurrahman bin Mahdi dari Sufyan dari ayahnya dari Khaitsamah dari
Al Bara` bin Azib: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman
dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat."
(Ibrahim: 27) ia berkata: Turun berkenaan dengan adzab kubur.
Komentarku ( Mahrus ali):
Di nomer tsb ( 5118 ) dinyatakan bahwa
ayat 27 Ibrahim itu turun tentang siksa
kubur dari perkataan perawi Al Bara` bin Azib bukan sabda Rasulullah SAW
sebagaimana riwayat Muslim sendiri nomer
5117.
Menurutvriwayat
Tirmidzi sbb:
سنن الترمذي ٣٠٤٥: حَدَّثَنَا مَحْمُودُ
بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا أبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنِي
عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ قَال سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ يُحَدِّثُ عَنْ
الْبَرَاءِ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِ اللَّهِ تَعَالَى
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ }
قَالَ فِي الْقَبْرِ إِذَا قِيلَ لَهُ
مَنْ رَبُّكَ وَمَا دِينُكَ وَمَنْ نَبِيُّكَ
قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ
حَسَنٌ صَحِيحٌ
Sunan
Tirmidzi 3045: Telah menceritakan kepada kami Mahmud bin Ghailan telah
menceritakan kepada kami Abu Dawud telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah
mengabarkan kepadaku Alqamah bin Martsad berkata: Aku mendengar Sa'ad bin
Ubaidah menceritakan dari Al Barra` dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam
tentang firman Allah Ta'ala: "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang
beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di
akhirat." (Ibrahiim: 27) beliau bersabda: "Di dalam kubur bila ia ditanya:
Siapa Rabbmu, apa agamamu dan siapa nabimu?" Abu Isa berkata: Hadits ini
hasan shahih.
Komentarku ( Mahrus ali ) :
Ada
tambahan kalimat:
قَالَ فِي الْقَبْرِ إِذَا قِيلَ لَهُ
مَنْ رَبُّكَ وَمَا دِينُكَ وَمَنْ نَبِيُّكَ
beliau
bersabda: "Di dalam kubur bila ia ditanya: Siapa Rabbmu, apa agamamu dan
siapa nabimu?"
Tambahan ini tidak ada dalam riwayat Bukhari
Menurut
riwayat Nasa`i sbb:
سنن النسائي ٢٠٢٩: أَخْبَرَنَا إِسْحَقُ
بْنُ مَنْصُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِيهِ
عَنْ خَيْثَمَةَ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ
{ يُثَبِّتُ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَفِي الْآخِرَةِ }قَالَ
نَزَلَتْ فِي عَذَابِ الْقَبْرِ
Sunan
Nasa'i 2029: Telah mengabarkan kepada kami Ishaq bin Manshur dia berkata; telah
menceritakan kepada kami 'Abdurrahman dari Sufyan dari bapaknya dari Khaitsamah
dari Al Barra' dia berkata; "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang
beriman dengan ucapan yang teguh dalam kehidupan di dunia dan di akhirat."
(Qs. Ibrahim 14: 27). Dia berkata; 'Ayat ini turun menerangkan tentang siksa
kubur.'
Komentarku ( Mahrus ali):
Disini juga ayat 27 Ibrahim turun tentang
siksa kubur atas perkataan Al Bara` bin Azib bukan sabda Rasulullah SAW. Jadi
maukuf. Dan tidak ada pertanyaan malaikat.
Menurut
riwayat Abu Dawud sbb:
سنن أبي داوود ٤١٢٥: حَدَّثَنَا أَبُو
الْوَلِيدِ الطَّيَالِسِيُّ حَدَّثَنَا شُعْبَةَ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ مَرْثَدٍ
عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا سُئِلَ فِي الْقَبْرِ فَشَهِدَ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَلِكَ قَوْلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ }
Sunan Abu
Daud 4125: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid Ath Thayalisi berkata,
telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Alqamah bin Martsad dari Sa'd bin
Ubaidah dari Al Bara bin Azib bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika seorang muslim ditanya dalam kubur, lalu ia bersaksi bahwa
tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam adalah utusan Allah. Maka itu adalah bukti dari firman Allah
Azza Wa Jalla: (Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan
yang teguh…) -Qs. Ibrahim: 27-
Komentarku ( Mahrus ali):
Menurut
riwayat Abu Dawud ini ayat 27 Ibrahim
itu tentang pertanyaan kubur bukan siksa kubur dan bukan sabda Nabi SAW tapi
perkataan Al bara`.
Menurut
riwayat Abu dawud lagi:
سنن أبي داوود ٤١٢٧: حَدَّثَنَا
عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ ح و حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ
السَّرِيِّ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ وَهَذَا لَفْظُ هَنَّادٍ عَنْ
الْأَعْمَشِ عَنْ الْمِنْهَالِ عَنْ زَاذَانَ عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ
خَرَجْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي جَنَازَةِ رَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ
فَانْتَهَيْنَا إِلَى الْقَبْرِ وَلَمَّا يُلْحَدْ فَجَلَسَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَجَلَسْنَا حَوْلَهُ كَأَنَّمَا عَلَى
رُءُوسِنَا الطَّيْرُ وَفِي يَدِهِ عُودٌ يَنْكُتُ بِهِ فِي الْأَرْضِ فَرَفَعَ
رَأْسَهُ فَقَالَ اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ مَرَّتَيْنِ أَوْ
ثَلَاثًا زَادَ فِي حَدِيثِ جَرِيرٍ هَاهُنَا وَقَالَ وَإِنَّهُ لَيَسْمَعُ خَفْقَ
نِعَالِهِمْ إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ حِينَ يُقَالُ لَهُ يَا هَذَا مَنْ
رَبُّكَ وَمَا دِينُكَ وَمَنْ نَبِيُّكَ قَالَ هَنَّادٌ قَالَ وَيَأْتِيهِ
مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّيَ
اللَّهُ فَيَقُولَانِ لَهُ مَا دِينُكَ فَيَقُولُ دِينِيَ الْإِسْلَامُ
فَيَقُولَانِ لَهُ مَا هَذَا الرَّجُلُ الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ قَالَ فَيَقُولُ
هُوَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولَانِ وَمَا
يُدْرِيكَ فَيَقُولُ قَرَأْتُ كِتَابَ اللَّهِ فَآمَنْتُ بِهِ وَصَدَّقْتُ زَادَ
فِي حَدِيثِ جَرِيرٍ فَذَلِكَ قَوْلُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا }
الْآيَةُ ثُمَّ اتَّفَقَا قَالَ
فَيُنَادِي مُنَادٍ مِنْ السَّمَاءِ أَنْ قَدْ صَدَقَ عَبْدِي فَأَفْرِشُوهُ مِنْ
الْجَنَّةِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى الْجَنَّةِ وَأَلْبِسُوهُ مِنْ
الْجَنَّةِ قَالَ فَيَأْتِيهِ مِنْ رَوْحِهَا وَطِيبِهَا قَالَ وَيُفْتَحُ لَهُ
فِيهَا مَدَّ بَصَرِهِ قَالَ وَإِنَّ الْكَافِرَ فَذَكَرَ مَوْتَهُ قَالَ
وَتُعَادُ رُوحُهُ فِي جَسَدِهِ وَيَأْتِيهِ مَلَكَانِ فَيُجْلِسَانِهِ فَيَقُولَانِ
لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ لَهُ مَا
دِينُكَ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ مَا هَذَا الرَّجُلُ
الَّذِي بُعِثَ فِيكُمْ فَيَقُولُ هَاهْ هَاهْ لَا أَدْرِي فَيُنَادِي مُنَادٍ
مِنْ السَّمَاءِ أَنْ كَذَبَ فَأَفْرِشُوهُ مِنْ النَّارِ وَأَلْبِسُوهُ مِنْ
النَّارِ وَافْتَحُوا لَهُ بَابًا إِلَى النَّارِ قَالَ فَيَأْتِيهِ مِنْ حَرِّهَا
وَسَمُومِهَا قَالَ وَيُضَيَّقُ عَلَيْهِ قَبْرُهُ حَتَّى تَخْتَلِفَ فِيهِ
أَضْلَاعُهُ زَادَ فِي حَدِيثِ جَرِيرٍ قَالَ ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى
أَبْكَمُ مَعَهُ مِرْزَبَّةٌ مِنْ حَدِيدٍ لَوْ ضُرِبَ بِهَا جَبَلٌ لَصَارَ
تُرَابًا قَالَ فَيَضْرِبُهُ بِهَا ضَرْبَةً يَسْمَعُهَا مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ فَيَصِيرُ تُرَابًا قَالَ ثُمَّ تُعَادُ فِيهِ
الرُّوحُ
حَدَّثَنَا هَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ حَدَّثَنَا
الْمِنْهَالُ عَنْ أَبِي عُمَرَ زَاذَانَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ عَنْ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ
Sunan Abu
Daud 4127: Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata, telah
menceritakan kepada kami Jarir. (dalam jalur lain disebutkan) Telah
menceritakan kepada kami Hannad As Sari berkata, telah menceritakan kepada kami
Abu Mu'awiyah - dan ini adalah lafadz Hannad- dari Al A'masy dari Al Minhal
dari Zadzan dari Al Bara bin Azib ia berkata, "Kami bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk melihat jenazah seorang laki-laki
Anshar, kami pun tiba di pemakaman. Ketika lubang lahad telah dibuat,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk, lalu kami ikut duduk di sisinya.
Kami diam, seakan-akan di atas kepala kami ada burung. Saat itu beliau memegang
sebatang kayu yang ditancapkan ke dalam tanah, beliau lalu mengangkat kepalanya
dan bersabda: "Mintalah perlindungan kepada Allah dari siksa kubur."
Beliau ucapkan kalimat itu hingga dua atau tiga kali. Demikanlah tambahan dalam
hadits Jarir. Beliau melanjutkan: "Sungguh, mayat itu akan dapat mendengar
derap sandal mereka saat berlalau pulang; yakni ketika ditanyakan kepadanya,
'Wahai kamu, siapa Rabbmu? Apa agamamu? Dan siapa Nabimu? ' -Hannad
menyebutkan; Beliau bersabda: - "lalu ada dua malaikat mendatanginya
seranya mendudukkannya. Malaikat itu bertanya, "Siapa Rabbmu?" ia
menjawab, "Rabbku adalah Allah." Malaikat itu bertanya lagi,
"Apa agamamu?" ia menjawab, "Agamaku adalah Islam."
Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa laki-laki yang diutus kepada kalian
ini? ' ia menjawab, "Dia adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
malaikat itu bertanya lagi, "Apa yang kamu ketahui?" ia menjawab,
"Aku membaca Kitabullah, aku mengimaninya dan membenarkannya." Dalam
hadits Jarir ditambahkan, "Maka inilah makna firman Allah: '(Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman…) ' hingga akhir ayat. -Qs. Ibrahim:
27- kemudian kedua perawi sepakat pada lafadz, "Beliau bersabda:
"Kemudian ada suara dari langit yang menyeru, "Benarlah apa yang
dikatakan oleh hamba-Ku, hamparkanlah permadani untuknya di surga, bukakan
baginya pintu-pintu surga dan berikan kepadanya pakaian surga." beliau
melanjutkan: "Kemudian didatangkan kepadanya wewangian surga, lalu
kuburnya diluaskan sejauh mata memandang." Beliau melanjutkan: "Jika
yang meninggal adalah orang kafir, maka ruhnya akan dikembalikan kepada
jasadnya. Saat itu datanglah dua malaikat serya mendudukkannya. Kedua malaikat
itu bertanya, "Siapa Rabbmu?" ia menjawab, "Hah, hah, hah. Aku
tidak tahu." Malaikat itu bertanya, "Apa agamamu?" ia menjawab,
"Hah, hah. Aku tidak tahu." Malaikat itu bertanya lagi, "Siapa
laki-laki yang diutus kepada kalian ini? ' ia menjawab, "Hah, hah. Aku
tidak tahu." Setelah itu terdengar suara dari langit: "Ia telah
berdusta. Berilah ia hamparan permadani dari neraka, berikan pakaian dari neraka,
dan bukakanlah pintu-pintu neraka untuknya." Beliau melanjutkan:
"Kemudian didatangkan kepadanya panas dan baunya neraka. Lalu kuburnya
disempitkan hingga tulangnya saling berhimpitan." Dalam hadits Jarir
ditambahkan, "Beliau bersabda: "Lalu ia dibelenggu dalam keadaan buta
dan bisu. Dan baginya disediakan sebuah pemukul dari besi, sekiranya pemukul
itu dipukulkan pada sebuah gunung niscaya akan menjadi debu." Beliau
melanjutkan: "Laki-laki kafir itu kemudian dipukul dengan pemukul tersebut
hingga suaranya dapat didengar oleh semua makhluk; dari ujung timur hingga
ujung barat -kecuali jin dan manusia- hingga menjadi debu." Beliau
meneruskan ceritanya: "Setelah itu, ruhnya dikembalikan lagi." Telah
menceritakan kepada kami Hannad bin As Sari berkata, telah menceritakan kepada
kami Abdullah bin Numair berkata, telah menceritakan kepada kami Al A'masy
berkata, telah menceritakan kepada kami Al Minhal dari Abu Umar Zadzan ia
berkata; Aku mendengar Al Bara dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda…. lalu ia menyebutkan seperti hadits tersebut."
Komentarku ( Mahrus ali):
Riwayat
seperti Abu Dawud yang begitu panjang tidak diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim ,
Nasa`I atau Tirmidzi dan Ibn Majah.
Menurut
riwayat Imam Ahmad sbb:
مسند أحمد ١٠٥٧٧: حَدَّثَنَا أَبُو
عَامِرٍ حَدَّثَنَا عَبَّادٌ يَعْنِي ابْنَ رَاشِدٍ عَنْ دَاوُدَ بْنِ أَبِي
هِنْدٍ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ
شَهِدْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِنَازَةً فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ هَذِهِ الْأُمَّةَ تُبْتَلَى فِي
قُبُورِهَا فَإِذَا الْإِنْسَانُ دُفِنَ فَتَفَرَّقَ عَنْهُ أَصْحَابُهُ جَاءَهُ
مَلَكٌ فِي يَدِهِ مِطْرَاقٌ فَأَقْعَدَهُ قَالَ مَا تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ
فَإِنْ كَانَ مُؤْمِنًا قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ فَيَقُولُ صَدَقْتَ ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ بَابٌ
إِلَى النَّارِ فَيَقُولُ هَذَا كَانَ مَنْزِلُكَ لَوْ كَفَرْتَ بِرَبِّكَ
فَأَمَّا إِذْ آمَنْتَ فَهَذَا مَنْزِلُكَ فَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ
فَيُرِيدُ أَنْ يَنْهَضَ إِلَيْهِ فَيَقُولُ لَهُ اسْكُنْ وَيُفْسَحُ لَهُ فِي
قَبْرِهِ وَإِنْ كَانَ كَافِرًا أَوْ مُنَافِقًا يَقُولُ لَهُ مَا تَقُولُ فِي
هَذَا الرَّجُلِ فَيَقُولَ لَا أَدْرِي سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا
فَيَقُولُ لَا دَرَيْتَ وَلَا تَلَيْتَ وَلَا اهْتَدَيْتَ ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ
بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ فَيَقُولُ هَذَا مَنْزِلُكَ لَوْ آمَنْتَ بِرَبِّكَ
فَأَمَّا إِذْ كَفَرْتَ بِهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ أَبْدَلَكَ بِهِ هَذَا
وَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى النَّارِ ثُمَّ يَقْمَعُهُ قَمْعَةً بِالْمِطْرَاقِ
يَسْمَعُهَا خَلْقُ اللَّهِ كُلُّهُمْ غَيْرَ الثَّقَلَيْنِ فَقَالَ بَعْضُ
الْقَوْمِ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَحَدٌ يَقُومُ عَلَيْهِ مَلَكٌ فِي يَدِهِ
مِطْرَاقٌ إِلَّا هُبِلَ عِنْدَ ذَلِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
{ يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ }
Musnad
Ahmad 10577: Telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir berkata; telah
menceritakan kepada kami 'Abbad -yaitu Ibnu Rasyid- dari Dawud bin Abu Hind
dari Abu Nadhrah dari Abu Sa'id Al Khudri berkata; "Aku bersama Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam melihat jenazah, lalu beliau bersabda: "Hai
para manusia, sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kuburnya, apabila
seseorang telah dikuburkan dan teman-temannya meninggalkannya, maka datanglah
malaikat dengan membawa alat pemukul ditangannya, ia lalu mendudukkannya dan
berkata; 'Apa yang engkau katakan tentang orang ini (Nabi Muhammad)? ' Jika ia
seorang mukmin maka ia mengatakan; 'Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak
disembah kecuali Allah, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.' Maka Malaikat
itu berkata; 'Engkau benar.' Kemudian dibukakan baginya pintu menuju ke neraka,
lalu malaikat itu berkata; 'Ini adalah tempatmu jika engkau kafir terhadap
Tuhanmu, adapun jika engkau beriman maka inilah tempatmu.' Lalu dibukalah
untuknya pintu menuju surga, maka iapun ingin bangkit menuju ke surga, tetapi
malaikat itu berkata; 'Tinggallah' kemudian ia melapangkan kuburnya. Adapun
jika orang kafir atau munafik, malaikat itu berkata kepadanya; 'Apa yang engkau
katakan tentang orang ini? ' Ia menjawab; 'Aku tidak tahu, aku mendengar
orang-orang mengatakan sesuatu, ' malaikat berkata; 'Engkau tidak tahu, tidak
mau membaca maka engkau tidak mendapatkan hidayah, ' lalu dibukakan untuknya
pintu menuju surga, malaikat itu kemudian berkata; 'Ini adalah tempatmu
sekiranya engkau mau beriman kepada Rabbmu, adapun jika engkau kafir
kepada-Nya, maka sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla akan menggantikan itu
untukmu.' Kemudian dibukakan baginya pintu menuju neraka, dan malaikat tersebut
memukulnya sekali pukul dengan alat pemukul yang dapat didengar oleh semua
makhluk kecuali jin dan manusia." Sebagian dari para sahabat berkata,
"Wahai Rasulullah, tidaklah seseorang yang malaikat berdiri di hadapannya
dengan membawa alat pemukul ditangannya, kecuali ia akan hilang akalnya
seketika itu?" maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah menetapkan kepada orang-orang beriman dengan perkataan yang
benar."
Komentarku ( Mahrus ali):
Riwayat
seperti ini hanya Imam Ahmad yang meriwayatkannya dari kalangan penyusun
kutubut tis`ah.
Ada
perawi bernama Abbad bin Rasyid yang selalu berkata benar tapi juga sering
ngelantur atau keliru. Dan perawi bernama Dawud bin Ai Hind yang terpercaya
tapi sering keliru di ahir hayatnya.
Muhammad
bin Ali bin Muhammad Assyaukani 1173 ,
wafat 1250 berkata :
فتح القدير - (ج 4 / ص 145)
وقيل : معنى تثبيت الله لهم : هو أن
يدوموا على القول الثابت
Sebagian
ulama berkata: Maksud Allah memantapkan mereka adalah hendaklah mereka selalu aktif menetapi perkataan yang teguh
yaitu kalimat sahadat.[1]
Komentarku ( Mahrus ali):
Jadi tiada
kaitannya dengan siksa kubur.
Di tempat
lain, Muhammad bin Ali bin Muhammad Assyaukani
1173 , wafat 1250 berkata:
فتح القدير - (ج 4 / ص 145)
قال جماعة : المراد بالحياة الدنيا في
هذه الآية : القبر؛ لأن الموتى في الدنيا حتى يبعثوا . ومعنى { وَفِي الآخرة } وقت
الحساب
Segolongan
ulama berkata: Maksud ayat 27 Ibrahim : Maksud dalam kehidupan dunia adalah
kuburan., sebab mayat masih didunia
sampai di bangkitkan. Dan maksud di akhirat adalah waktu hisap.
Komentarku ( Mahrus ali):
Saya kurang
setuju dengan maksud di dunia dalam ayat 27 Ibrahim untuk di kuburan, karena di sana
sudah alam akhirat. Tapi saya suka dengan pengertian bahwa seorang
mukmin akan berpegangan teguh dengan kalimat sahadat atau ajaran Islam ini
sewaktu di dunia bukan di kuburan sekalipun banyak rintangan dan cobaan, dia
takkan melepaskan kalimat sahadat itu.
Abul
Qasim Mahmud bin Amar bin Ahmad
Zamahsyari Jarullah berkata:
الكشاف - (ج 3 / ص 283)
{ القول الثابت } الذي ثبت بالحجة والبرهان
في قلب صاحبه وتمكن فيه ، فاعتقده واطمأنت إليه نفسه ، وتثبيتهم به في الدنيا :
أنهم إذا فتنوا في دينهم لم يزلوا ، كما ثبت الذين فتنهم أصحاب الأخدود ، والذين
نشروا بالمناشير ومشطت لحومهم بأمشاط الحديد ، وكما ثبت جرجيس وشمسون وغيرهما .
وتثبيتهم في الآخرة . أنهم إذا سئلوا عند تواقف الأشهاد عن معتقدهم ودينهم ، لم
يتلعثموا ولم يبهتوا ، ولم تحيرهم أهوال الحشر
Maksud
perkataan yang teguh adalah perkataan yang berdalil dalam hati lalu mantap ,
lalu berkeyakinan dengannya dengan hati yang tenang .
Mereka di
dunia mantap dengan perkataan teguh itu , yaitu ketika mereka terfitnah di
dunia tidak akan tergelincir sebagaimana
ashabul ukhdud bersikap teguh dalam menghadapi fitnahan dan mereka yang di gergaji dan dagingnya di
sisir dengan sisir besi sebagaimana Jarjis dan Samsyun dll
Lantas
mereka di beri keteguhan di akhirat adalah mereka bila di tanya waktu hisap ketika para saksi menyaksikan
tentang akidah dan agama mereka, dan tidak akan tercengang atau bimbang atau
bingung menghadapi berbagai bahaya di Mahsyar[2]
Keterangan
tsb didukung oleh tafsir Abus Su`ud 32/4
Al Muntakhab 421/ 1
Komentarku ( Mahrus
ali):
Kalau
dilihat dari pengertian ayat 27 Ibrahim itu tiada kaitannya dengan pertanyaan
dikuburan, siksa kubur. Lalu mengapa di katakan ayat itu turun dalam rangka
menjelaskan siksa kubur.
Sedang
pertanyaan dikubuar itupun hadisnya lemah sekali karena redaksinya yang
kacau sebagaimana keterangan dalam
artikel yang lalu.
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4 shared mp3
jangan di panahnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan