Posted by: nahimunkar.com
Pemimpin
Banten Pantura Pos kecewa terhadap polisi, baik masalah kematian wartawannya
maupun tidak seriusnya dalam mengusut
bakso oplosan daging celeng itu.
Ilustrasi
bakso babi_832643875
Pembunuhan
wartawan, ilustrasi / ISTIMEWA/GOOGLE IMAGE
babi dan sapi. ilustrasi / herman-salim
Usni (paman Alvin
wartawan Banten Pantura Pos) melihat
luka di wajah dan kepala Alvin
seperti luka akibat pemukulan. Ia yakin keponakannya itu menjadi korban
pengeroyokan yang berujung maut. Selain luka-lukanya, kecurigaan Usni bertambah
karena tiga hari sebelum kematian Alvin,
ada empat wartawan lain yang dikeroyok saat mencar informasi tentang bakso
oplosan daging sapi dan daging celeng.
Sebelum meninggal dunia, Alvin diketahui tengah melakukan investigasi
tentang informasi daging sapi yang dicampur daging celeng menjadi bakso di
sejumlah tempat di Kota Tangerang. Informasi itu didapat dari sejumlah
pengakuan pedagang bakso yang mengatakan jika bakso daging sapinya dioplos
dengan daging celeng. Bahkan Alvin memiliki sejumlah data lokasi tempat dimana
kegiatan yang merugikan masyarakat itu dilakukan.
“Alvin
mengaku sekitar ada tujuh lokasi yang melakukan pengoplosan daging sapi dengan
daging celeng, bahkan sebelum di Jakarta Selatan terkuak, hanya media kami yang
sering memberitakannya,” kata Mansur Pemimpin Banten Pantura Pos (BPS).
Mansur, Pemimpin Banten Pantura Pos
(BPS) mengaku kecewa dengan hasil
penyelidikan Polres Metro Tangerang yang menyimpulkan korban tewas akibat
kecelakaan di Jalan Juru Mudi, Batuceper, Kota Tangerang.
Padahal, pihak keluarga dan rekan kerja
korban melihat mencurigai luka-luka di tubuh korban bukan berasal dari
kecelakaan, melainkan luka bekas penganiayaan. Bahkan Kapolres Metro Tangerang,
Kombes Wahyu Widada dinilai tidak serius menyelidiki penjualan daging celeng
yang dioplos daging sapi menjadi bakso.
“Bongkar dulu sindikat pengoplosan daging
celengnya di sejumlah lokasi di Kota Tangerang. Dengan begitu misteri kematian
wartawan kami akan terkuak. Dan investigasi bakso daging sapi yang dicampur
dengan daging celeng itu bukan hisapan jempol belaka,” kata Mansur ketika
dihubungi Pos Kota,
Jumat (14/12) siang.
Inilah
beritanya.
***
Telusuri Bakso Celeng, Wartawan Dibunuh
JAKARTA
– Tiga bulan sebelum kasus daging celeng dioplos daging sapi untuk dijadikan
bakso terungkap, seorang wartawan yang mendapat tugas dari redaksinya untuk
menelusuri kejadian ini tewas.
Wartawan itu diduga dikeroyok sekelompok
pemuda di Pasar Anyar, Tangerang. Di pasar ini ia mencari tahu tentang maraknya
penjualan daging celeng untuk dioplos manjadi bakso.
Alvin Wahyudi Lakoni, 38, kini sudah tenang
di pembaringannya di TPU Srengseng Sawah, Jakarta Selatan. Hingga kini,
kematian wartawan koran Mediator itu masih berselubung misteri. Kepada keluarga
korban, polisi menyebut Alvin
tewas akibat kecelakaan. Sedangkan keluarga bersikeras bahwa Alvin dibunuh.
Usni, paman korban, mengatakan penelusuran
informasi penjualan bakso berbahan daging celeng yang dilakukan keponakannya
terbukti bukan isapan jempol. Sekarang baru ribut ada bakso dicampur celeng.
“Saya berharap polisi menyelidiki kasus kematian Alvin sampai tuntas dan menangkap pelakunya,”
ujarnya kepada Pos Kota, Kamis (13/12) malam.
Dijelaskan Usni, Minggu (23/9) sekitar Pk.
03:30, Alvin
berada di Pasar Anyar, Tangerang. Bapak empat anak itu datang untuk meliput
secara investigasi setelah menerima informasi penjualan bakso berbahan celeng
di beberapa pasar.
Layaknya wartawan yang meliput, ia
menelusuri mencari tahu benar tidaknya informasi yang diterima. Saat bertanya
ke sana-sini, timbul pertengkaran dengan sejumlah orang. Cekcok mulut itu
berlanjut menjadi pengeroyokan hingga wartawan itu terkapar. Dalam keadaan
terluka, ia menghubungi Midun, rekan seprofesi. Tak lama, Midun datang. Melihat
koleganya berdarah-darah, Midun melarikannya ke RSUD Kab. Tangerang. Alvin menghembuskan nafas
terakhir di rumah sakit itu seitar Pk. 07:00. Midun melapor ke Polresta
Tangerang.
LUKA PARAH
Menurut Usni, keponakannya tewas dengan luka
parah di wajah dan kepala. Selain lebam di wajah, Alvin juga patah tulang hidung, bibir robek
dan luka di kepala yang terus mengeluarkan darah.
Polisi, sambungnya, mengatakan Usni tewas
akibat kecelakaan lalulintas. “Saya tak yakin. Helm dan motornya bersih, tak
ada kerusakan bekas jatuh,” ujarnya. “Lagi pula, tak ada luka lecet pada
keponakan saya seperti biasanya orang kecelakaan. Cuma wajah dan kepala yang
luka.”
Usni melihat luka di wajah dan kepala Alvin seperti luka akibat
pemukulan. Ia yakin keponakannya itu menjadi korban pengeroyokan yang berujung
maut. Selain luka-lukanya, kecurigaan Usni bertambah karena tiga hari sebelum
kematian Alvin,
ada empat wartawan lain yang dikeroyok saat mencar informasi yang sama.
DIJUAL BEBAS
Kepada wartawan, Laksmi Suryati, ibu
kandung Alvin, mengatakan sejak Juni 2012, anaknya kerap bercerita soal dugaan
peredaran daging celeng yang digunakan untuk bahan baku bakso dan dijual bebas.
“Saya sudah ingatkan dia supaya jangan
macam-macam. Saya minta supaya masalah itu diserahkan saja pada rekan kerja
yang lain. Tapi dia tetap semangat untuk menelusurinya,” ungkap Laksmi tentang
anak semata wayangnya itu.
Pada Jumat (22/9), Laksmi mengaku mendapat
telepon dari anaknya. Alvin
berpesan secepatnya memberitahu istri dan anak-anaknya untuk mendoakan
keselamatannya. “Anak saya juga bilang ada yang mau memberinya sejumlah uang
agar berhenti menelusuri informasi itu. Tapi anak saya tak mau,” ungkapnya. Tak
lama, ia mendapat kabar anaknya dibawa ke RSUD Tangerang karena jatuh dari
motor.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Wahyu
Widada, mengatakan kasus itu sudah diselidiki dan sejauh ini hasilnya
menunjukkan wartawan Alvin
tewas akibat kecelakaan lalulintas. “Kasusnya sudah ditangani Satlantas. Sejauh
ini, laporannya kecelakaan lalulintas karena ada saksi-saksi yang menyebutkan
korban mengalami,” ungkapnya.
Meski begitu, menurut Kombes Wahyu, semua
kesaksian akan ditampung, termasuk saksi yang tak mengarah pada kecelakaan.
“Buat kami tak ada masalah untuk menyelidikinya,” ujarnya. (deny/maryoto) (Pos
Kota) Jumat, 14 Desember 2012 05:12:19 WIB
***
Kematian Wartawan Akan Terungkap
Usut Pengoplosan Daging Celeng dan Sapi
Untuk Jadi Bakso
TANGERANG (Pos Kota) – Masih misteriusnya
penyebab kematian Alvin Wahyudi Lakoni, 38, disesalkan pimpinan Banten Pantura
Pos, tempat korban jadi wartawan. Terlebih Alvin meninggal dunia ketika sedang
melakukan investigasi terhadap penjualan daging celeng yang dioplos daging sapi
menjadi bakso.
Ada dugaan Alvin
tewas karena dianiaya sekelompok lelaki di Pasar Anyar Tangerang. Namun oleh
polisi kematian wartawan tersebut karena kecelakaan lalulintas.
Mansur, Pemimpin Banten Pantura Pos
(BPS) mengaku kecewa dengan hasil
penyelidikan Polres Metro Tangerang yang menyimpulkan korban tewas akibat
kecelakaan di Jalan Juru Mudi, Batuceper, Kota Tangerang.
Padahal, pihak keluarga dan rekan kerja
korban melihat mencurigai luka-luka di tubuh korban bukan berasal dari
kecelakaan, melainkan luka bekas penganiayaan. Bahkan Kapolres Metro Tangerang,
Kombes Wahyu Widada dinilai tidak serius menyelidiki penjualan daging celeng
yang dioplos daging sapi menjadi bakso.
“Bongkar dulu sindikat pengoplosan daging
celengnya di sejumlah lokasi di Kota Tangerang. Dengan begitu misteri kematian
wartawan kami akan terkuak. Dan investigasi bakso daging sapi yang dicampur
dengan daging celeng itu bukan hisapan jempol belaka,” kata Mansur ketika
dihubungi Pos Kota,
Jumat (14/12) siang.
Sebelum meninggal dunia, Alvin diketahui tengah melakukan investigasi
tentang informasi daging sapi yang dicampur daging celeng menjadi bakso di
sejumlah tempat di Kota Tangerang. Informasi itu didapat dari sejumlah
pengakuan pedagang bakso yang mengatakan jika bakso daging sapinya dioplos
dengan daging celeng. Bahkan Alvin memiliki sejumlah data lokasi tempat dimana
kegiatan yang merugikan masyarakat itu dilakukan.
“Alvin
mengaku sekitar ada tujuh lokasi yang melakukan pengoplosan daging sapi dengan
daging celeng, bahkan sebelum di Jakarta Selatan terkuak, hanya media kami yang
sering memberitakannya,” kata Mansur.
Tak hanya itu, beberapa menit sebelum
ditemukan menjadi korban kecelakaan, Istri Alvin sempat meminta korban segera
pulang kerumah. Namun korban pun mengatakan akan terlambat sampai di rumah
karena ada seseorang bos daging yang ingin bertemu dengan Alvin. Bahkan istri Alvin meminta agar ditemani oleh rekan kerja
yang lain.
“Kata istrinya Alvin mengaku dihubungi oleh pria tak dikenal
yang mengaku sebagai bos daging. Pria tersebut mengatakan akan memberikan uang
dan menghentikan investigasi tersebut,” ujarnya.
Dimata pimpinannya, Alvin dikenal tak kompromi soal informasi
bakso daging sapi yang dicampur daging celeng. Bahkan Alvin langsung menegur
pedagang bakso untuk segera menghentikan kecurangan tersebut. Dan Munir pun
sangat mendukung Alvin
untuk membongkar sindikat tersebut.
“Sebagai umat muslim, saya pun geram dengan
kecurangan ini. Dan saya akan terus memperjuangkan apa yang diperjuangkan oleh
Almarhum,” kata Munir.
Untuk itu dirinya berharap Polres Metro
Tangerang serius melakukan penyelidikan dan menangkap pelakunya. Sehingga tak
ada lagi masyarakat yang dirugikan. “Ini kejahatan terorganisir. Daging celeng
itu dibawa menggunakan bus dari Jambi dan Lampung, setelah sampai di PO bus, akan ada orang yang mengambil bungkusan daging
celeng itu,” ungkapnya. (C3) poskotanews.com, Sabtu, 15 Desember 2012 05:33:59
WIB
(nahimunkar.com)
Komentarku ( Mahrus
ali):
Begitulah
risiko orang
yang mengungkap kebenaran bukan membiarkan kesalahan, dia harus mengorbankan
nyawanya bukan saja hartanya. Bila dia
muslim bukan kafir lalu bertujuan untuk menyelamatkan kaum muslimin dari
makanan yang di haramkan itu, maka dia termasuk
mati dijalan Allah bukan dijalan setan. Ingatlah ayat:
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ
صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ
وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
Di
antara orang-orang mu'min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah
mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di
antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka sedikitpun tidak
merubah (janjinya), ahzab 23
Pergilah
ke blog kedua http://www.mantankyainu2.blogspot.com/
Dan kliklah 4 shared mp3
jangan di panahnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan