تهذيب
الأسماء - (ج 1 / ص 219)
قالوا:
وكان الحسين، رضى الله عنه، فاضلاً، كثير الصلاة، والصوم، والحج، والصدقة، وأفعال
الخير جميعها. قُتل، رضى الله عنه، يوم الجمعة، وقيل: يوم السبت يوم عاشوراء سنة
إحدى وستين بكربلاء من أرض العراق، وقبره مشهور يُزار ويُتبرك به،
Husain adalah orang yang utama, banyak melakukan shalat, puasa, haji,
sedekah dan semua perbuatan baik Beliau terbunuh di hari Jum'at, ada yang mengatakan hari Sabtu, 10
Asyura' tahun 61 di Karbala, Iraq. Makam beliau populer, diziarahi dan dicari
berkahnya.
{Tahdzib al-Asma*, 1/219). hal 68 dalam buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan karya Muhammad Ma`ruf Khozin
{Tahdzib al-Asma*, 1/219). hal 68 dalam buku menjawab tuduhan sebagai penyembah kuburan karya Muhammad Ma`ruf Khozin
Komentarku ( Mahrus ali ):
Sumber tsb sebetulnya masih lemah sekali, karena ada kalimat
yang di potong sbb:
تهذيب الأسماء - (ج 1 / ص 219)
قَالُوا: وكَانَ الْحُسَيْنُ، رَضِىَ اللهُ عَنْهُ، فَاضِلاً
Orang – orang berkata: Husain ra adaah orang mulia………….. Tahdzibul asma` 219/1
Kalimat tsb indikator lemahnya sumber atau kurang
validnya refrensi. Sebab hanya sekedar kata orang , bukan data atau
sanad perawi yang bersambung dari
teman atau koliganya yang tahu persis tentang
kondisi dan pribadi Al Husain. Ini sama dengan jare – jare yang tidak bisa di buat pegangan. Jadi
lepaskan saja. Apalagi di situ terdapat kalimat yang riskan terhadap
akidah bukan bermanfaat kepadanya
atau kepercayaan yang melenceng bukan yang lurus yaitu kuburan yang di cari berkah . Kita pegangi saja ayat:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الأرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلا يَخْرُصُونَ
“Dan
jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka
akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti
persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).”
[QS.al-An'am/6: 116]
Mereka itu ikut kira – kira saja, bukan data atau
dokumen yang valid, dan bukan kitab suci tapi kitab kotor yang banyak kedustaannya bukan kejujuannya dan inilah salah satu
faktor penyesatan manusia dari masa ke masa dan dari tempat ke tempat.
Dan Husain terbunuh di hari Sabtu Asyura itupun masih dengan menggunakan redaksi Qiila , atau di katakan. Ini kalimat yang meragukan bukan menyakinkan dan ini bisa dikatakan lemah sekali datanya.
Dan Husain terbunuh di hari Sabtu Asyura itupun masih dengan menggunakan redaksi Qiila , atau di katakan. Ini kalimat yang meragukan bukan menyakinkan dan ini bisa dikatakan lemah sekali datanya.
Syaikhul-Islam
rahimahullah mengatakan dalam kitab Aqidah al-Wasithiyyah: “Ahlus-Sunnah
menahan lidah dari permasalahan atau pertikaian yang terjadi diantara para
Sahabat radhiyallahu ‘anhum. Dan mereka juga mengatakan: ‘Sesungguhnya
riwayat-riwayat yang dibawakan dan sampai kepada kita tentang
keburukan-keburukan para Sahabat radhiyallahu ‘anhum (pertikaian atau
peperangan) ada yang dusta dan ada juga yang ditambah, dikurangi dan dirubah
dari aslinya (serta ada pula yang shahih-pen). Riwayat yang shahih menyatakan,
bahwa para Sahabat radhiyallahu ‘anhum ini ma’dzûrûn (orang-orang yang diberi
udzur). Baik dikatakan karena mereka itu para mujtahid yang melakukan ijtihad
dengan benar ataupun juga para mujtahid yang ijtihadnya keliru.’”1
Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah
memposisikan riwayat-riwayat ini. Ketiga riwayat ini bertebaran dalam
kitab-kitab tarikh (sejarah). Dan ini mencakup semua kejadian
dalam sejarah Islam, termasuk kisah pembunuhan Husain bin Ali radhiyallahu
‘anhuma di Karbala.
Sebagian besar riwayat tentang peristiwa menyedihkan ini adalah kebohongan
belaka. Sebagian lagi dha’if dan ada juga yang shahih. Riwayat yang
dinyatakan shahih oleh para ulama ahli hadits yang bersesuaian dengan kaidah
ilmiah dalam ilmu hadits, (maka) inilah yang wajib dijadikan pedoman dalam
mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Dari sini, kita dapat memahami betapa
sanad itu sangat penting untuk membungkam para pendusta dan membongkar niat
busuk mereka.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Pesan yang baik, jangan emosional.Bila ingin mengkeritisi, pakailah dalil yang sahih.Dan identitasnya jelas. Komentar emosional, tidak ditayangkan